Pasien di Jakarta diduga terjangkit virus corona, Menkes: "Masyarakat harus waspada"

Seorang pasien di RSPI Sulianti Saroso suspect virus corona atau dicurigai terkena corona virus. Menkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Wabah virus corona sedang hangat diperbicangan. Terlebih lagi saat ini ada kabar mengenai seorang pasien suspect virus corona atau dicurigai terjangkit virus korona  sehingga membuat masyarakat semakin resah.

Pasalnya virus korona yang tengah hangat diperbincangkan ini menyebar dengan sangat cepat.

Ada pasien suspect virus corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara

Salah seorang pasien di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, diduga terjangkit virus corona. Sampai berita ini diturunkan, pihak rumah sakit tengah melakukan observasi lebih lanjut terhadap pasien tersebut.

Ternyata, pasien berinisial R (35) ini memiliki riwayat perjalanan dari China dan pulang ke Indonesia pada Rabu (22/1) lalu.

Ilustrasi foto: Businessinsider

Mengutip dari CNN Indonesia, pasien mengalami tanda-tanda mirip seperti orang yang terjangkit virus corona, yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Menurut pihak rumah sakit, dibutuhkan waktu 2-3 hari sampai observasi selesai dilakukan.

“Sudah masuk ruang isolasi dan saat ini sedang uji laboratorium untuk mengetahui lebih lanjut apa pasien benar-benar terkena Corona Virus atau tidak. Kita ambil sample dahak dan cairan dalam hidung untuk penelitian,” kata Pompini Agustina, Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari Kompas.com, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Siswanto mengatakan kalau pemeriksaan laboratorium pada kultur dahak pasien akan dicocokkan dengan genom virus korona baru (2019-nCoV) di portal Global Initiative on Sharing All Influenza Data. Hasilnya akan keluar setelah dua hari.

Seperti diketahui, penyebaran virus corona jenis baru meluas hingga memasuki kawasan Asia Tenggara, termasuk Thailand dan terakhir Singapura.

Sebagai pencegahan, Menkes sudah meminta pihaknya untuk siaga penuh terkait penyebaran virus ini, yaitu dengan mengawasi setiap orang yang tiba dari negara lain.

“Yang dari sana, Bangkok, lainnya, kita siaga dengan thermal check di bandara-bandara, siap semua,” jelasnya.

Artikel terkait: Kenali ciri-ciri bintik merah tanda DBD supaya tidak keliru dengan campak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ilustrasi foto pencegahan virus corona di bandara. (Antara Foto/detik.com)

Masyarakat dihimbau untuk tidak panik namun tetap waspada

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menghimbau masyarakat untuk tidak panik. Sebab virus corona jenis baru itu dipastikan belum menyebar ke Indonesia.

“Warga tak perlu panik, tetapi mesti waspada,” kata Menkes, dikutip dari Kompas.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengimbau hal serupa, dan tetap mewaspadai wabah pneumonia berat yang berawal dari Kota Wuhan, China.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Karena itu, bagi siapa pun yang baru kembali dari negara-negara yang ditemukan penyakit tersebut, sebaiknya waspada dan melakukan cara-cara untuk mencegah penularan.

Virus corona bisa menyebabkan penyakit serius seperti SARS

Erlina Burhan dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan, virus corona diketahui terbilang baru. Risiko yang bisa didapatkan tidak hanya menyebabkan flu, namun juga penyakit serius seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

“Mungkin dulu itu pernah dengan SARS tapi yang ini jalurnya berbeda. Ini masih terbilang baru, maka itu disebut misterius,” kata Erlina dikutip dari Tempo.

Virus yang dinamakan 2019-nCoV tersebut identik 80 persen dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menciptakan pandemik pada 2002-2003 lalu. Meskipun identik hingga 80%, virus ini masih cenderung lebih lemah dari SARS.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Ini lebih lemah dari SARS, tapi juga bisa bermutasi dengan cepat. Dan kami pikir ini sumbernya dari hewan ternak yang dipasarkan lalu melompat ke manusia,” tutur Erlina.

Artikel terkait: Indonesia Siaga Virus Zika, Menkes: Ada Warga yang Terjangkit

Gejalanya mirip dengan flu

Gejala corona memang sangat terlihat seperti gejaa flu biasa. Karena itu, sulit membedakannya bila tidak dilakukan penelitian yang lebih lanjut.

Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC.gov) virus corona biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan bagian atas ringan hingga sedang, seperti flu biasa.

Gejala mungkin termasuk:

  • hidung meler
  • sakit kepala
  • batuk
  • sakit tenggorokan
  • demam
  • perasaan tidak sehat secara umum

Virus korona yang dirasakan manusia kadang-kadang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia atau bronkitis. Ini lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit kardiopulmoner, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan orang dewasa yang lebih tua.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pencegahan virus corona

Sayangnya saat ini memang belum ada vaksin untuk coronavirus. Untuk membantu mencegah infeksi coronavirus, lakukan hal yang sama yang Anda lakukan untuk menghindari flu biasa, yaitu:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat atau dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
  • Jauhkan tangan dan jari dari mata, hidung, dan mulut.
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
  • Bila mengalami gejala demam, batuk, sesak napas, dan baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit, segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jangan lupa berikan informasi kepada dokter dan tenaga kesehatan tentang riwayat perjalanan Anda.
  • Lakukan etika batuk, dengan menutup mulut/hidup saat bersin atau batuk.
  • Gunakan masker jika mengalami demam, batuk, dan flu.

Semoga informasi ini bermanfaat!

***

Referensi: CDC, WebMD, CNN, Kompas

Baca juga