Kehamilan memang membawa kebahagiaan bagi setiap perempuan. Namun, ada hal yang mungkin menjadi ‘teror’ dan paling dikhawatirkan oleh ibu hamil, yaitu susahnya melahirkan.
Bagi Bunda yang telah merasakannya, persalinan mungkin menjadi salah satu hal tersulit yang pernah dilewati seumur hidup. Ya, Anda mungkin benar.
Susahnya melahirkan, bahkan lebih sulit daripada lari maraton
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Michigan mengungkapkan bahwa proses melahirkan sangatlah sulit, bahkan dampak yang dirasakan pada tubuh hampir sama seperti berlari maraton dengan jarak 42 km!
Bagi orang awam, proses persalinan mungkin tampaknya hanya memerlukan sedikit usaha, karena seseorang tidak harus banyak bergerak secara fisik. Namun di luar dari itu, siapa sangka bahwa tubuh seseorang ‘diharuskan’ untuk mengalami banyak perubahan secara internal selama persalinan atau melahirkan, baik secara normal ataupun melalui operasi caesar.
Artikel terkait: 3 Fakta Tentang Ibu Melahirkan Cesar yang Harus Diketahui Semua Orang
Untuk dapat membandingkan kedua aktivitas tersebut, para ilmuwan menggunakan peralatan dan teknik yang sama dengan yang digunakan untuk mendiagnosis cedera pasca olahraga.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa cedera pasca melahirkan ternyata efeknya mirip dengan fraktur stres atau keretakan tulang yang berhubungan dengan olahraga, ketegangan otot yang parah, dan bahkan otot panggul yang seluruhnya terlepas dari tulang kemaluan! Terbayang kan, susahnya melahirkan?
Persiapan yang dibutuhkan sebelum persalinan
Seperti olahraga ketahanan tubuh lainnya, mempersiapkan diri sebelum melahirkan memang diperlukan melalui diet yang tepat serta jenis olahraga yang aman dan disarankan oleh dokter.
Menu yang disarankan biasanya merupakan jenis makanan yang bisa meningkatkan tenaga.
Bunda bisa mengonsumsi kurma, protein ewani, melon, semangka, pisang, dan umbi-umbian. Jangan lupa mengonsumsi lebih banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
Artikel terkait: 5 Jenis makanan penambah energi yang wajib dikonsumsi menjelang persalinan
Sedangkan, olahraga yang direkomendasikan untuk mempersiapkan persalinan adalah berenang dan yoga hamil. Karena itu, kedua kegiatan ini sangat disarankan selama kehamilan. Jangan lupa ikuti juga senam hamil untuk melatih pernapasan ya, Bunda.
Latihan pernapasan perut sangat bermanfaat bagi ibu hamil ketika mengalami kontraksi. Selain itu, teknik pernapasan ini juga sangat dibutuhkan ketika persalinan normal.
Latihan ketahanan lain yang juga direkomendasikan sebelum dan sesudah melahirkan adalah latihan kegel. Senam kegel melatih dan menguatkan otot-otot dasar panggul agar melahirkan lebih mudah. Kegel juga melatih otot di sekitar uretra, kandung kemih, rektum, dan rahim.
Otot panggul yang kuat dan elastis bermanfaat membuka jalan lahir dan mencegah episiotomi atau robekan jalan lahir.
Setelah melahirkan, senam kegel akan membuat otot-otot di sekitar panggul lebih mudah menjalankan fungsinya kembali bagi Bunda yang melewati persalinan normal.
Gerakan kegel dapat dilakukan baik sambil duduk maupun berdiri selama kurang lebih antara 3-10 detik saja, dan diulangi hingga 4 kali sehari menjelang persalinan.
Artikel terkait: Apa itu Senam Kegel dan Bagaimana Cara Melakukannya?
Pemulihan pasca melahirkan
Susahnya melahirkan yang Bunda alami memang akan terbayar dengan kehadiran bayi kecil mungil dan menggemaskan. Namun, hal yang juga tidak boleh dilupakan adalah masa pemulihan pasca melahirkan.
Bagi sebagian orang, masa untuk pulih total setelah melahirkan bisa memakan waktu hingga delapan bulan, bahkan ada yang menghabiskan waktu satu tahun.
Perlu diketahui, waktu yang dibutuhkan setiap perempuan untuk pulih sepenuhnya setelah melahirkan tentu berbeda-beda, karena kondisi tubuh yang berbeda pula. Mengingat, setiap perempuan dan setiap kehamilan kondisinya juga berbeda. Jadi, jangan dibandingkan ya, Bun!
Yang perlu diperhatikan, Bunda tidak perlu takut untuk berkonsultasi atau bertanya kepada dokter spesialis kandungan jika ada keluhan yang dirasakan pasca melahirkan untuk mengurangi risiko komplikasi.
Nah, istirahat yang cukup dan selamat menikmati peran menjadi ibu baru ya, Bunda!
***
Dilansir dari artikel Tay Siew Ming di theAsianparent Singapura
Baca juga:
Proses Melahirkan Normal, dari Pembukaan hingga Pengeluaran Plasenta