Parents, surat pendek adalah surat yang terdapat dalam Al-Qur’an juz 30 atau sering juga disebut Juz Amma.
Surat pendek dalam Juz Amma memiliki jumlah ayat yang lebih sedikit dari surat lainnya. Biasanya, surat ini dibaca saat salat setelah membaca surat Al-Fatihah.
Agar tidak mengulang-ulang surat yang sama, ada baiknya kita menghafalkan surat-surat tersebut.
Apalagi, jika Parents harus menjadi imam salat di rumah. Pastinya menghafalkan banyak surat pendek tentu sangat berguna.
Berikut ini kumpulan surat pendek juz amma beserta artinya!
Daftar isi
Urutan Surat Pendek Juz 30 dan Jumlah Ayatnya
- An Naba’ (Berita Besar): surat ke-78 dan terdiri dari 40 ayat;
- An Naazi’aat (Malaikat-malaikat yang Mencabut): surat ke-79 dan terdiri dari 46 ayat;
- ‘Abasa (Ia Bermuka Masam): surat ke-80 dan terdiri dari 40 ayat;
- At Takwiir (Menggulung): surat ke-81 dan terdiri dari 29 ayat;
- Al Infithaar (Terbelah): surat ke-82 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Muthaffifiin (Orang-orang yang Curang): surat ke-83 dan terdiri dari 36 ayat;
- Al Insyiqaaq (Terbelah): surat ke-84 dan terdiri dari 25 ayat;
- Al Buruuj (Gugusan Bintang): surat ke-85 dan terdiri dari 22 ayat;
- Ath Thaariq (yang Datang di Malam Hari): surat ke-86 dan terdiri dari 17 ayat;
- Al A’laa (yang Paling Tinggi): surat ke-87 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Ghaasyiyah (Hari Pembalasan): surat ke-88 dan terdiri dari 26 ayat;
- Al Fajr (Fajar): surat ke-89 dan terdiri dari 30 ayat;
- Al Balad (Negeri): surat ke-90 dan terdiri dari 20 ayat;
- Asy Syams (Matahari): surat ke-91 dan terdiri dari 15 ayat;
- Al Lail (Malam): surat ke-92 dan terdiri dari 21 ayat;
- Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha): surat ke-93 dan terdiri dari 11 ayat;
- Al Insyirah (Melapangkan): surat ke-94 dan terdiri dari 8 ayat;
- At Tin (Buah Tin): surat ke-95 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Alaq (Segumpal Darah): surat ke-96 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Qadr (Kemuliaan): surat ke-97 dan terdiri dari 5 ayat;
- Al Bayyinah (Bukti): surat ke-98 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Zalzalah (Kegoncangan): surat ke-99 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al ‘Aadiyaat (Kuda yang Berlari Kencang): surat ke-100 dan terdiri dari 11 ayat;
- Al Qaari’ah (Hari Kiamat): surat ke-101 dan terdiri dari 11 ayat;
- At Takaatsur (Bermegah-megahan): surat ke-102 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Ashr (Demi Masa): surat ke-103 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Humazah (Pengumpat): surat ke-104 dan terdiri dari 9 ayat;
- Al Fiil (Gajah): surat ke-105 dan terdiri dari 5 ayat;
- Quraisy (Suku Quraisy): surat ke-106 dan terdiri dari 4 ayat;
- Al Maa’uun (Barang-barang yang Berguna): surat ke-107 dan terdiri dari 7 ayat;
- Al Kautsar (Nikmat yang Banyak): surat ke-108 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Kaafiruun (Orang-orang Kafir): surat ke-109 dan terdiri dari 6 ayat;
- An Nashr (Pertolongan): surat ke-110 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Lahab (Gejolak Api): surat ke-111 dan terdiri dari 5 ayat;
- Al Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah): surat ke-112 dan terdiri dari 4 ayat;
- Al Falaq (Waktu Subuh): surat ke-113 dan terdiri dari 5 ayat;
- An Naas (Manusia): surat ke-114 dan terdiri dari 6 ayat.
Artikel terkait: Ingin Khatam Al-Qur’an 30 Juz di Bulan Ramadhan? Ikuti Cara Mudah Ini
Surat Surat Pendek dalam Juz Amma Beserta Artinya
1. An-nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
مَلِكِ النَّاسِ
إِلَـٰهِ النَّاسِ
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Latin:
Qul a’uudzu birobbinnaas.
Maalikin naas.
Ilaahin naas.
Min syarril waswaasil khonnaas.
Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas,
minal jinnati wAn-Naas
Terjemahan surat An-Nas:
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
Raja manusia,
sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari (golongan) jin dan manusia.”
2. Al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Latin:
Qul A’uudzu birabbil falaq.
Min syarri maa khalaq.
Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab.
Wa min syarrin naffaatsaati fiil ‘uqad.
Wa min syarri haasidin idzaa hasad
Artinya:
“Katakanlah; aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh.”
“… dari kejahatan makhluk-Nya”
“Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.”
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,”
“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”
Parents, jangan lupa fasilitasi si kecil untuk shalat sejak dini dengan membelikannya sajadah anak lucu dengan desain menarik!
3. Al-Ikhlas
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللَّـهُ أَحَدٌ
اللَّـهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Qul Huwallahu Ahad.
Allahu sh-shamad.
Lam yalid walam yuulad.
Wa lam Yakun Lahu kufuwan ahad
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.
Allah tempat meminta segala sesuatu.
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
4. Al-Lahab
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ ﴿١
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ ﴿٢
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ ﴿٣
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ ﴿٤
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ ٥
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Tabbat yadaa abii lahabiw watabb.
Maa aghnaa ‘anhumaa luhu wa maa kasab.
Sayashlaa naaran dzaata lahab.
waamra-atuhu hammaalatatal hatahab.
Fii jiidihaa hablun min masad
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
Yang di lehernya ada tali dari sabut.
5. An-Nasr
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللهِ وَالْفَتْحُ
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِى دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Idzaa jaa-a nashrullahi wal fath.
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaa.
Fasabbih bihamdi rabbika waastaghfir-hu, innahuu kaana tawwaabaa
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
Maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat.
Artikel terkait: 11 Adab Membaca Al-Qur’an yang Benar Sesuai Ajaran Rasulullah
6. Al- Kafirun
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Qul yaa ayyuhaal kaafiruun.
Laa a’budu maa ta’buduun.
Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud.
Walaa anaa ‘aabidum(n) maa ‘abadtum.
Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud.
Lakum diinukum waliya diin
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.
7. Al-Kautsar
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Innaa a’thainaakal kautsar.
Fashalli lirabbika wanhar.
Innsyaani-aka huwal abtar
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
8. Al-Maun
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ
Latin:
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Ara-aital-ladzii yukadz-dzibu biddiin.
Fadzaalikal-ladzii yadu’-‘ul yatiim.
Walaa yahudh-dhu ‘alaa tha’aamil miskiin.
Fawailul(n)-lilmushalliin.
Al ladziina hum ‘an shalaatihim saahuun.
Al ladziina hum yuraa-uun.
Wayamna’uunal maa’uun
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
maka itulah orang yang menghardik anak yatim
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Maka celakalah orang yang salat,
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
yang berbuat riya
dan enggan (memberikan) bantuan.
9. Al-Quraisy
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
Latin:
Li-iilaafi quraisyin.
Ilaafihim rihlatasy-syitaa-i wash-shaif.
Falya’buduu rabba haadzal bait.
Al ladzii ath’amahum minjuu’in wa aamanahum min khauf
Artinya:
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy.
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan panas.
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah)
Yang Telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
10. Surat Pendek Al-Fiil
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ
Latin:
Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi-ashhaabil fiil.
Alam yaj’al kaidahum fii tadhliil.
Wa-arsala ‘alaihim thairan abaabiil.
Tarmiihim bihijaaratim(n) min sijjiil.
Faja’alahum ka’ashfim(n) ma`kuul
Artinya:
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
11. Al-Humazah
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ
اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ
فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ
Latin:
Wailul likulli humazatil lumazat.
Al-ladzii jama’a maa law wa’addadah.
Yahsabu anna maa lahuu akhladah.
Kallaa layunbadzanna fiil huthamat.
Wamaa adraaka maal huthamat.
Naarullahil muuqadat.
Allatii tath-thali’u ‘alal af-idat.
Innahaa ‘alaihim mu`shadat.
Fii ‘amadim(n) mumad-dadat)
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya
dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?
(Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
yang (membakar) sampai ke hati.
Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
12. Al-Asr
وَالْعَصْرِۙ
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Latin:
Wal ‘ashr.
Innal insaana lafii khusr.
Illal-ladziina aamanuu wa ‘amiluush-shalihaati wa tawaashau bilhaqqi wa tawaashaubish-shabr
Artinya:
Demi masa,
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Artikel terkait: 6 Keutamaan membaca Al-Quran khususnya saat Ramadhan, apa saja?
13. At-Takatsur
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ
Latin:
Al Haakumut takaatsur.
Hattaa zurtumul maqaabir.
Kallaa saufa ta’lamuun.
Tsumma kallaa saufa ta’lamuun.
Kallaa lau ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin.
Latarawunnal jahiima.
Tsumma latarawunnahaa ‘ainal yaqiin.
Tsumma latus-alunna yaumaidzin ‘anin na’iim
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui,
Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
14. Al- A’la
Latin
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Sabbihiisma rabbikal a’laa.
Al-ladzii khalaqa fasawwaa.
Wal ladzii qaddara fahadaa.
Wal ladzii akhrajal mar-‘aa.
Faja’alahuu ghutsaa-an ahwaa.
Sanuqri-uka falaa tansaa.
Illaa maa syaa-allahu innahu ya’lamul jahra wamaa yakhfaa.
Wa nuyassiruka lilyusraa.
Fa dzakkir in nafa’atidz-dzikraa.
Sayadz-dzakkaru man yakhsyaa.
Wa yatajannabuhaal asyqaa.
Al-ladzii yashlannaaral kubraa.
Tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa.
Qad aflaha man tazakkaa.
Wa dzakaraasma rabbihii fashallaa.
Bal tu`tsiruunal hayaataddunyaa.
Wal-aakhiratu khairun wa-abqaa.
Inna haadzaa lafiish-shuhufil uulaa.
Shuhufi ibraahiima wamuusaa)
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,
yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa
15. Al-Qari’ah
اَلْقَارِعَةُۙ
مَا الْقَارِعَةُ ۚ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ
يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ
فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ
وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ
فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ ۗ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ
نَارٌ حَامِيَةٌ
Latin:
Al qoori’ah.
Mal qoori’ah.
Wamaa adrooka mal qoori’ah.
Yauma yakuunun naasu kalfaroosil mabtsuuts.
Watakuunul jibaalu kal’ihnil manfuus.
Fa ammaa man tsaqulat mawaazinuh.
Fahuwa fii’iisyatir raadhiyah.
Wa ammaa man khoffat mawaaziinuh.
Fa ummuhuu haawiyah.
Wa maa adrooka maa hiyah.
Naa runhaa miyah
Artinya:
Hari Kiamat,
apakah hari Kiamat itu?
Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
(Yaitu) api yang sangat panas.
16. Al-Adiyat
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ
فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ
فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ
فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ
وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ
Latin:
Wal’aadiyaati dhobhaa.
Falmuuriyaati qodhaa.
Falmughiirooti shubhaa.
Fa atsarnabihii naq’aa.
Fawasathna bihii jam’aa.
Innal insaana lirobbihii lakanuud(un).
Wainnahuu ‘alaa dzaalika lasyahiid.
Wa innahuu lihubbil khoiri lasyadiid.
Afalaa ya’lamu idzaa bu’tsiro maa fil qubuur.
Wahusshila maa fish shuduur.
Inna robbahum bihim yaumaidzil lakhobiir)
Artinya:
Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),
dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,
sehingga menerbangkan debu,
lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,
dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,
dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,
dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?
sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Maha teliti terhadap keadaan mereka.
17. Al-Zalzalah
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ
يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ
بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ
يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Latin:
Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa.
Wa akhrojatil ardhu atzqoolahaa.
Wa qoolal insaanu maa lahaa.
Yaumaidzin tuhadditsu akhbaarohaa.
Bianna robbaka auhaa lahaa.
Yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw a’maalahum.
Famay ya’mal mitsqoola dzaarotin khoiroy yaroh(u).
Wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh(u))
Artinya:
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat).
Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.
Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”
Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
18. Al-Bayyinah
لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
Latin:
Lam yakunil ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina mungfakkiina hattaa ta’tiyahumul bayyinah.
Rosuulum minalloohi yatluu suhufam muthohharoh.
Fiiha kutubung qoyyimah.
Wamaa tafarroqol ladziina uutul kitaaba illaa mim ba’dimaa jaa-athumul bayyinah.
Wamaa umiruu illaa liya’budullaaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa’a wa yuqiimushshalaata wa yu’tuzzakaata wa dzaalika diinul qayyimah
Innal ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina fii naari jahannama khoolidiina fiiha ulaa-ika hum syarrul bariyyah.
Innal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati ulaa-ika hum khoirul bariyyah.
Jazaa-uhum ‘inda robbihim jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihal anhaaru khoolidiina fiiha abadaa, rodhiyalloohu ‘anhum warodhuu ‘anhu dzaalika liman khosyiya robbah
Artinya:
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya.
Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
19. Al-Qadr
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Latin:
Innaa anzalnaahu fii lailatil qodr.
Wamaa adrookamaa lailatul qodr(i).
Lailatu qodri khoirum min alfi syahr(in).
Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiihaa bi idzni robbihim min kulli amr(in).
Salaamun hiya hattaa mathla’il fajr(i)
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
20. At-Tin
وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ
وَطُورِ سِينِينَ
وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ
أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ
Latin:
Wattiini waz zaituun.
Watuuri siiniin.
Wahaadzal baladil amiin.
Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim.
Tsumma rodadnaahu asfala saafiliin.
Ilal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati falahum ajrun ghoiru mamnuun.
Famaa yukadzdzibuka ba’du bid diin.
Alaisalloohu bi-ahkamil haakimiin.
Artinya:
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
dan demi bukit Sinai,
dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?
21. Ad-Duha
Latin:
Waḍ-ḍuḥā. wal-laili iżā sajā. mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā. wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā. wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā. a lam yajidka yatīman fa āwā. wa wajadaka ḍāllan fa hadā. wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā. fa ammal-yatīma fa lā taq-har. wa ammas-sā`ila fa lā tan-har. wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
dan demi malam apabila telah sunyi,
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
22. Al-Insyirah
Latin:
A lam nasyraḥ laka ṣhadrak. wa waḍha’nā ‘anka wizrak. alladżī angqaḍa ẓahrak. wa rafa’nā laka dżikrak. fa inna ma’al-‘usri yusrā. inna ma’al-‘usri yusrā. fa idżā faraghta fanṣhab. wa ilā rabbika farghab.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?”
“dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu.”
“yang memberatkan punggungmu?”
“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu”
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”
“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
Itulah bacaan 22 surat pendek dari Juz Amma beserta tulisan Arab, latin dan terjemahannya. Selamat menghafalkan!
23. Ad Dhuha
وَالضُّحٰىۙ ١
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ٥
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ ٦
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ ٧
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ ٨
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ ٩
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ ١٠
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ ١١
Latin:
waḍ-ḍuḥā.
wal-laili iżā sajā.
mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā.
wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā.
wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā.
a lam yajidka yatīman fa āwā.
wa wajadaka ḍāllan fa hadā.
wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā.
fa ammal-yatīma fa lā taq-har.
wa ammas-sā`ila fa lā tan-har.
wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ.
Artinya:
Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),
Demi malam apabila telah sunyi,
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
Sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
****
Baca juga artikel menarik lainnya:
Bacaan Lengkap Surah Al Insyirah, Hilangkan Kesulitan dalam Kehidupan
Tafsir Surat Al Humazah, Peringatan Keras Bagi yang Suka Ngerumpi
Ingin Anak jadi Hafidz? Ini 7 Tips Mengajarkan Anak Hafal Al Quran