KB suntik adalah salah satu metode kontrasepsi yang sering dipilih karena memiliki efektivitas tinggi mencegah kehamilan. Yang menjadi pertanyaan kebanyakan Bunda mungkin adalah, bagaimana ketentuan suntik KB saat haid?
Artikel terkait: Kontrasepsi Darurat, Solusi untuk yang Tak Ingin Hamil Setelah Seks Tanpa Pengaman
Mengenal Apa Itu KB Suntik
KB suntik adalah salah satu alat kontrasepsi perempuan yang digunakan untuk mengontrol atau mencegah kehamilan. KB jenis ini kerap menjadi pilihan karena memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan.
Satu dosis suntuk KB berisi 150 mg Depo Provera. Sebagaimana dikutip laman kesehatan Mayo Clinic, Depo-Provera adalah nama merek terkenal untuk mikroprogeteron esetat (DMPA), suntikan kontrasepsi yang mengandung hormon progestin. DMPA merupakan keturunan progesteron yang sudah ada dalam tubuh wanita.
Depo-Provera diberikan sebagai suntikan setiap tiga bulan. Depo-Provera biasanya menekan ovulasi dan mencegah ovarium Anda melepaskan sel telur. Depo-Provera juga mengentalkan lendir serviks untuk mencegah sperma mencapai sel telur.
Artikel terkait: Inovasi Baru, Kontrasepsi untuk Suami yang Tak Menganggu Aktivitas Seks
Jenis KB Suntik
KB Suntik ini ada 2 pilihan, yaitu KB suntik bulanan dan KB suntik 3 bulan sekali. Umumnya, siklus haid Bunda yang memilih KB suntik bulanan lebih teratur dibandingkan dengan metode 3 bulanan. Namun, untuk Ibu menyusui dianjurkan menggunakan KB suntik 3 bulanan.
Suntik KB saat Haid, Bagaimana Ketentuannya?
Jika Bunda memutuskan untuk memilih suntik KB sebagai metode kontrasepsi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk kapan Bunda bisa melakukan suntik KB ini? Bolehkah suntik KB dilakukan sepanjang Bunda menstruasi? Apa ketentuan suntik KB saat haid?
Terkait pertanyaan ini, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Gorga Udjung, SpOG dari RSIA Bunda Jakarta turut menjelaskan kepada theAsianParent.
Dokter Gorga menjelaskan suntik KB saat haid sebaiknya dilakukan 5-7 hari pertama menstruasi.
“Suntik KB malah sebaiknya dilakukan disaat mulai haid atau 5-7 hari pertama siklus haid, karena KB suntik atau pil memerlukan waktu kurang lebih 7 hari untuk bekerja maksimal,” terang dokter Gorga kepada theAsianParent, Kamis (11/11/2021).
Suntik KB saat Haid Dilakukan Setelah Hari Ke-7, Bagaimana Efeknya?
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana jika metode suntik KB ini dilakukan melebihi waktu yang direkomendasikan.
Dokter Gorga menyatakan jika suntik KB dilakukan melebihi hari ke-7, risiko kegagalannya menjadi semakin tinggi.
“Maka dari itu bila suntik KB-nya dilakukan setelah hari ke 7 haid ada risiko kegagalan KB sehingga disarankan memakai kondom dulu selama seminggu atau menunda berhubungan seksual selama seminggu,” jelas dokter Gorga.
Suntik KB saat Haid, Apa Saja Efek Sampingnya?
Dokter Gorga menjelaskan bahwa suntik KB terkadang bisa menyebabkan gangguan haid menjadi tidak teratur, dapat menyebabkan sedikit peningkatan berat badan tapi tidak membuat obesitas.
Berikut efek samping yang bisa diakibatkan oleh KB suntik:
1. Gangguan menstruasi
Gangguan yang lazim dialami adalah perubahan saat mengalami menstruasi. Misalnya siklus haid bertambah panjang atau pendek, semakin banyak atau sedikit volume darah haid, mengeluarkan bercak-bercak darah atau bahkan sama sekali tidak mengalami haid.
2. KB suntik 3 bulan bisa mengakibatkan Gemuk
Hormon ini menyebabkan pemakainya mudah merasa lapar, sehingga mengakibatkan kegemukan.
3. Kolesterol
Pada pemakaian jangka panjang, hormon ini bisa mengakibatkan tingginya kolesterol dalam darah.
4. Tulang rapuh
Kerapuhan tulang menjadi salah satu efek samping pada penggunaan jangka panjang.
5. KB suntik 3 bulan menurunkan libido
Hormon ini juga mengakibatkan turunnya libido, mengeringkan vagina, gangguan emosi, sakit kepala, dan jerawat.
6. Efek Samping Lain yang mungkin terjadi
Selain itu, efek samping yang lain adalah sebagian perempuan mengalami keluhan berat badan, sakit kepala, pusing, timbul jerawat, kulit berminyak, kembung, perubahan suasana hati, dan beberapa keluhan lainnya.
Namun, tidak setiap wanita mengalami gangguan tersebut. Hal ini kadang terjadi hanya beberapa hari setelah dilakukan suntikan.
Melakukan program keluarga berencana (KB) memang haruslah disiplin, termasuk patuh pada tanggal yang seharusnya menjadi jadwal untuk melakukan suntik kembali.
Setiap orang yang menggunakan KB pasti mendapat buku atau kartu yang berisi tanggal Anda harus kembali melakukan suntik.
Tanggal yang tertera pada buku itu harus dipatuhi, sehingga tidak terjadi perubahan hormon dan bisa mengantisipasi kemungkinan kebobolan hamil, terutama jika Anda dan pasangan termasuk orang yang aktif berhubungan seksual. Stay safe ya, Parents!
Baca juga:
Fungsi Tuba Fallopi Kaitannya dengan Kesuburan dan Kehamilan
Mengenal Alat Kontrasepsi Spons, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?