Suntik epidural adalah salah satu bentuk suntikan bius lokal atau anestesi yang digunakan untuk persalinan caesar karena dapat menghilangkan rasa nyeri di daerah rahim, leher rahim, dan bagian atas vagina.
Suntikan ini diberikan dokter di daerah punggung bawah atau daerah epidural (salah satu bagian susunan saraf pusat di bagian tulang belakang).
Meskipun suntikan ini dapat membuat beberapaa bagian tubuh tertentu mati rasa, tetapi suntikan ini tidak membuat seseorang hilang kesadaran sepenuhnya.
Artikel terkait: Jarum suntik epidural tertingal di punggung ibu ini alami kerusakan saraf
Ketika Anda mendapat suntikan epidural maka impuls-impuls saraf sensoris tulang belakang Anda dihentikan. Saraf ini bertugas untuk mengirimkan berbagai sinyal kepada otak, salah satunya rasa sakit atau panas. Oleh karena itu Anda tidak dapat merasakan sakit di tubuh bagian bawah.
Meski begitu saraf motoris Anda masih dapat bekerja dengan baik sehingga otak masih bisa mengirimkan perintah pada panggul dan bagian tubuh lainnya untuk kontraksi.
Efek samping suntik epidural yang sering terjadi
Suntik epidural merupakan prosedur bius lokal yang paling populer dipilih oleh wanita saat melahirkan. Setidaknya lebih dari separuh wanita mendapatkan epidural selama persalinan mereka, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Meskipun telah terbukti aman tetapi tetap ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah melahirkan dengan suntik epidural. Diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Gatal
Beberapa obat yang digunakan dalam epidural seperti opioid dapat membuat kulit terasa gatal. Oleh karena itu, dokter mungkin akan memberi Anda obat untuk menghilangkan rasa gatal.
b. Demam
Wanita yang mendapatkan epidural kadang mengalami demam pasca persalinan. Menurut PubMed Health, sekitar 23% wanita yang mendapatkan epidural mengalami demam dibandingkan dengan sekitar 7 persen wanita yang tidak mendapatkan epidural. Alasan pasti untuk lonjakan suhu ini masih tidak diketahui.
c. Rasa sakit
Setelah bayi Anda lahir, punggung Anda mungkin masih terasa sakit. Namun perasaan ini hanya akan berlangsung selama beberapa hari.
Nyeri punggung juga merupakan efek samping yang umum terjadi pada kehamilan, karena berat perut Anda menyebabkan peregangan ekstra pada punggung. Terkadang sulit untuk mengatakan apakah penyebab rasa sakit Anda adalah epidural atau sisa ketegangan dari penambahan berat kehamilan.
Artikel terkait: Risiko epidural yang bisa terjadi dalam proses persalinan
d. Tekanan darah rendah
Sekitar 14% wanita yang mendapatkan epidural mengalami penurunan tekanan darah meskipun biasanya tidak berbahaya.
Perlu diketahui bahwa suntikan epidural mempengaruhi serabut saraf yang mengontrol kontraksi otot di dalam pembuluh darah. Hal inilah yang dapat menyebabkan pembuluh darah rileks dan menurunkan tekanan darah.
Jika tekanan darah turun terlalu rendah, itu dapat mempengaruhi aliran darah ke bayi Anda. Untuk mengurangi risiko ini, sebagian besar wanita mendapatkan cairan intravena (IV) sebelum epidural diletakkan.
Tekanan darah Anda juga akan diperiksa selama persalinan. Dan bila diperlukan, dokter akan memberikan obat untuk mengatasi masalah darah rendah ini.
Artikel terkait: Alami darah rendah? Ini makanan dan tips sehat untuk mengatasinya!
e. Kesulitan buang air kecil
Setelah mendapatkan suntik epidural, maka saraf yang membantu Anda mengetahui kapan kandung kemih penuh akan mati rasa. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan kateter untuk mengosongkan kandung kemih. Anda juga harus mendapatkan kembali kontrol kandung kemih setelah epidural habis.
Efek samping suntik epidural yang jarang terjadi
Ada beberapa efek samping suntik epidural yang jarang terjadi tetapi tetap penting untuk diketahui, yaitu:
a. Suntik epidural bisa menyebabkan masalah pernapasan
Dalam kasus yang jarang terjadi, anestesi dapat mempengaruhi otot-otot di dada Anda yang mengontrol pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan pernapasan menjadi lambat atau masalah pernapasan lainnya. Yang paling berisiko biasanya mereka yang menderita asma, atau gampang tersengal bila mengalami serangan panik (panic attack)
b. Sakit kepala parah
Jika jarum epidural secara tidak sengaja menusuk membran yang menutupi sumsum tulang belakang dan cairan bocor, itu dapat menyebabkan sakit kepala parah. Namun ini hanya terjadi pada sekitar 1% persalinan dengan epidural, menurut American Society of Anesthesiologists. Sakit kepala diobati dengan pereda nyeri mulut, kafein, dan banyak cairan.
c. Infeksi
Setiap kali Anda membuat lubang di kulit maka bakteri dapat masuk ke dalam dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, meskipun jarang terjadi tetapi epidural juga dapat menyebabkan infeksi.
d. Kejang
Dalam kasus yang jarang terjadi, epidural dapat memicu kejang jika obat penghilang rasa sakit masuk ke pembuluh darah Anda. Kejang terjadi karena aktivitas listrik abnormal di otak Anda.
e. Kerusakan saraf
Jarum yang digunakan untuk mengantarkan epidural bisa mengenai saraf yang menyebabkan hilangnya perasaan sementara atau permanen di tubuh bagian bawah. Perdarahan di sekitar area sumsum tulang belakang dan penggunaan obat yang salah pada epidural juga dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Penting untuk diingat bahwa efek samping ini sangat jarang terjadi. Ini hanya mempengaruhi hanya 1 dari 4.000 hingga 1 dalam 200.000 orang yang mendapatkan suntik epidural, menurut American Society of Regional Anesthesia dan Pain Medicine.
Untuk menghindari risiko ini sebaiknya bicarakan terlebih dahulu seluruh prosedurnya pada dokter kandungan Anda.
***
Semoga informasi ini bermanfaat.
Referensi: Hello Sehat, Healthline
Baca juga
Penelitian: Bius Epidural Dapat Mengurangi Depresi Pasca Melahirkan