Sudah ada banyak penelitian yang mengatakan bahwa sunat dapat meningkatkan kepuasan seksual pria. Jadi, jika pasangan Anda belum disunat, sarankan saja agar ia melakukan sunat dewasa.
Secara umum, prosedur sunat dewasa dengan anak-anak sama. Yang membedakan hanya proses pemulihan dan perawatan pascasunat. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai manfaat dan prosedur sunat dewasa berikut ini.
Prosedur Sunat Dewasa dan Manfaatnya bagi Kenikmatan Seks Pria
Proses sunat dewasa
Sunat dilakukan untuk menghilangkan kulup atau kulit di ujung penis agar penis jadi lebih mudah dibersihkan. Prosedur ini bisa dilakukan pada laki-laki usia anak hingga dewasa. Bedanya, pada sunat dewasa, waktu yang dibutuhkan lebih lama, yakni sekitar 30 menit hingga 1 jam karena bentuk penis dewasa yang berbeda dari segi ukuran dan tekstur dibandingkan penis anak-anak.
Sama seperti sunat pada anak, sunat dewasa juga melewati fase pembiusan. Ada yang bius lokal, separuh badan, atau bius umum (pasien tertidur).
Setelah dibius, penis akan dijepit dengan penjepit khusus atau cincin plastik. Lalu kulup yang menutupi kepala penis diangkat oleh dokter untuk kemudian dipotong. Bagian yang luka lalu diolesi salep seperti petroleum jelly, kemudian dibungkus longgar menggunakan kain kasa.
Tindakan yang dilakukan dokter bukanlah tindakan yang berat dan tidak memakan waktu lama.
Artikel terkait: Bentuk Sunat Bisa Pengaruhi Kepuasan Seks Anak di Masa Depan?
Penyakit yang bisa dihindari dengan sunat dewasa
Jika tidak rajin dan telaten membersihkannya, kulup pada penis bisa menampung kotoran atau bakteri. Lipatan kulit prepusium (smegma) juga bisa mengalami penumpukan lemak. Jika hal ini dibiarkan, bisa menyebabkan iritasi kulit pada kepala penis dan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit kelamin. Hal ini tentu tidak hanya akan berdampak pada pria, tapi juga pasangan wanitanya.
Alasan inilah yang kemudian diajarkan dalam ajaran Islam, bahwa anak laki-laki wajib melakukan sunat. Ilmu kedokteran juga menganjurkan karena manfaatnya yang besar bagi kesehatan pria.
Ini dia beberapa manfaat dan penyakit yang bisa dihindari dengan bersunat:
- Risiko terjangkit penyakit menular seksual (PMS) rendah.
- Berkurangnya risiko infeksi saluran kemih (ISK).
- Mencegah fimosis atau melekatnya kulit kepala penis (kulup) pada kepala penis.
- Menghindari balanitis (radang di ujung kepala penis) dan balanoposthitis (radang kepala penis dan kulup).
- Mengurangi risiko kanker penis pada pria dan kanker serviks pada pasangan Wanita.
Artikel terkait: Catat! Ternyata Ini Waktu yang Tepat untuk Sunat pada Bayi Laki-laki
Perawatan usai sunat dewasa
Pascasunat, penis akan kelihatan memerah, memar atau membengkak dengan diiringi rasa nyeri pada ujung penis. Anda bisa menunggu sekitar 7 hingga 10 hari agar rasa nyerinya hilang. Sedangkan untuk bisa pulih total, Anda bisa menunggu sekitar 2–3 minggu.
Selama masa pemulihan ini, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Yaitu:
- Hindari melakukan aktivitas berat
- jangan menggunakan celana ketat untuk mengurangi risiko nyeri berkepanjangan atau pembengkakan.
- Minum sembarang obat untuk menghilangkan rasa sakit. Minumlah obat antibiotik sesuai petunjuk dokter.
- Rajin membersihkan penis setelah kain kasa dilepas. Cukup bersihkan penis dengan waslap atau handuk hangat dan jangan menggunakan sabun.
- Anda bisa menggunakan sabun jika memang sudah diizinkan mandi oleh dokter. Itupun gunakan sabun yang berbahan lembut.
- Jangan mandi atau berendam dengan air hangat. Minta persetujuan dokter Anda sebelum melakukannya.
- Dan ini yang terpenting, selama penis belum sembuh benar, jangan dulu melakukan hubungan seks atau masturbasi hingga empat sampai enam minggu berikutnya.
Segera periksakan ke dokter jika mengalami demam, ada darah keluar saat buang air kecil, penis nyeri dan bengkak tak berkesudahan.
Artikel terkait: Mengenal Fimosis, Kondisi Kulup Melekat pada Penis Bayi yang Belum Disunat
Seks jadi lebih nikmat dengan bersunat
Melansir Kompas, salah satu manfaat sunat pada orang dewasa disebutkan adalah meningkatkan kenikmatan seks. Kompas menulis demikian berdasarkan penelitian yang dilakukan di Turki tahun 2004 dan pendapat ahli lainnya, sebagai berikut:
- Menurunkan angka disfungsi seksual. Secara fungsional, memang tidak ada yang berubah pada peran penis. Namun penelitian di Turki tersebut mengatakan, angka disfungsi seksual pada pria yang disunat menjadi sedikit lebih rendah dibanding pria yang tidak disunat, terutama pada pria berusia 50 tahun ke atas. Namun demikian, sunat tidak bisa juga dijadikan terapi masalah disfungsi seksual pria.
- Menunda ejakulasi. Tribun News menulis juga tentang penelitian di Turki itu. Katanya, dengan sunat seorang pria dapat menunda ejakulasi selama sekitar 20 detik. Ini tentu akan menguntungkan pasangan wanitanya.
- Membantu mencapai orgasme pada wanita. Sebuah penelitian di Denmark menemukan, perempuan yang menikah dengan pria bersunat mengalami kemudahan dalam mencapai orgasme. Seperti yang dituliskan oleh Debby Herbenick, Ph.D., profesor dan konsultan seks Men’s Health di buku berjudul Sex Made Easy. Ia menulis pengalamannya, “Saya bisa merasakan kulupnya memasuki area intim saya dan itu menimbulkan sensasi baru yang menyenangkan. Pengalaman itu mungkin yang membuat orgasme lebih mudah didapat selama hubungan seksual vaginal.”
Sunat juga sangat dianjurkan The American Academy of Pediatrics (AAP). Lembaga kesehatan Amerika Serikat ini mengatakan, manfaat kesehatan sunat justru lebih besar dibandingkan dengan risikonya. Jadi, bagi ayah yang belum disunat, tunggu apa lagi?
Baca juga:
Sunat pada Bayi, Apakah Si Kecil Merasakan Sakit saat Menjalaninya?