Ngompol atau dikenal juga dengan istilah bedwetting masih umum terjadi pada anak-anak di atas usia 3 tahun. Anak-anak pada usia ini pada umumnya sudah mempunyai kesadaran untuk tidur dalam kondisi kering dan merasa kurang nyaman saat ngompol.
Ngompol lebih sering dialami laki-laki
Mereka umumnya akan langsung terjaga jika merasa ingin buang air kecil saat tidur. Faktanya sekitar 20% anak-anak usia 5-6 tahun masih ngompol, dan ada sekitar 1% sudah berusia remaja. Dan faktanya, gangguan tidur ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Meskipun hal ini mengesalkan, Anda harus menyadari bahwa mereka melakukannuya tanpa disengaja. Pada beberapa anak seringkali perkembangan kandung kemihnya terlambat, atau mereka kurang memiliki kepekaan bila kandung kemihnya telah penuh.
Ada pula anak-anak yang memiliki gangguan ‘hormon antidiuretik’, yaitu hormon yang bertanggungjawab untuk mengontrol jumlah kemih yang diproduksi ginjal pada malam hari.
Ketiga hal itulah yang dapat menyebabkan anak-anak ngompol saat tidur. Namun ketiganya akan semakin baik seiring perkembangan usia mereka.
Faktor penyebab ngompol
Faktor lain yang bisa menjadi pemicu gangguan tidur ini adalah faktor genetik, walaupun tidak selalu demikian. Berdasarkan dari pengamatan terhadap kakak laki-laki saya yang mengompol hingga usia remaja, kedua anak-anaknya justru sudah memiliki kesadaran untuk bangun di malam hari saat ingin kencing pada usia 2-3 tahun.
Selain faktor keturunan, gangguan sembelit, stres, dan mengkonsumsi makanan/minuman berkafein juga dapat memperparah kondisi tersebut.
Adanya infeksi saluran kemih maupun kelainan kandung kemih juga bisa menjadi penyebab anak mengalami gangguan tidur tersebut.
Untuk membantu si kecil mengatasi hal ini, tentunya ia butuh bimbingan Anda sebagai orangtua. Jangan memarahi anak karena kejadian ini, sebab jika dia merasa tertekan maka kondisi akan semakin parah.
Baca Juga : Dampak Buruk Menjewer Telinga Anak
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Alas anti air
Salah satu cara yang pernah saya terapkan pada anak-anak adalah dengan menaruh alas tidur anti air. Karena terbuat dari bahan campuran PVC, alas tersebut tidak mereka sukai, karena tidur tanpa alas PVC tentunya lebih nyaman.
Saya menjelaskan bahwa jika dia tidak mengompol maka tidak akan ada lagi alas tersebut di atas tempat tidurnya. Dan hal ini membuatnya memiliki tekad untuk tidak mengompol lagi. Beberapa hari kemudian, dia sudah tidak ngompol, meskipun saat itu dia masih baru menginjak usia 2.5 tahun.
2. Kurangi minum sebelum tidur, hindari cokelat, teh, kafein di malam hari
Upaya lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan sedikit minum pada anak di malam hari. Jangan berikan makanan ataupun minuman yang mengandung kafein seperti cokelat dan semacamnya.
Baca juga: 7 Tanda Balita Siap Training Toilet
3. BAK (buang air kecil) sebelum tidur
Tawarkan pada si kecil untuk mengosongkan kemihnya (buang air kecil) sebelum tidur. Pastikan bahwa si kecil tidak memiliki rasa takut dan was-was untuk keluar ke toilet saat ingin kencing di malam hari.
4. Membangunkan di malam hari
Anak saya yang bungsu saat ini memasuki usia 3,5 tahun dan saya harus menerapkan cara yang berbeda dengan si sulung, sebab si bungsu ini penakut (karena indigo). Saya mengamati perilakunya untuk mengetahui kapan ia ingin BAK, yaitu bila tidurnya mulai gelisah
Saat itulah saya membangunkannya dan menawarkannya ke toilet. Pada awalnya, seringkali saya mendapatkan si kecil sudah terlanjur mengompol. Namun lama-kelamaan si bungsu sudah mulai terbiasa dan sekarang sudah tidak mengompol lagi.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Masuk TK atau Kursus Calistung Saja ya?
Anak Minder Berlebihan, Apa Penyebabnya?