“Suamiku pelit, minta uang selalu perhitungan, padahal itu untuk kebutuhan rumah tangga!” Pernahkah Bunda mengeluhkan hal seperti ini? Atau malah sedang mengalaminya?
Saat menikah, tak bisa dipungkiri seseorang akan berbagi kehidupan dengan pasangan termasuk dalam hal keuangan. Parents tak bisa lagi bersikap egois berhubung kini ada keluarga kecil yang sedang Anda bangun.
Namun, ada saja istri yang harus menelan pahitnya pernikahan karena memiliki seorang suami yang perhitungan. Seperti kisah Bunda berikut yang ia bagikan dalam forum aplikasi theAsianparent beberapa waktu lalu.
“Suamiku pelit, minta uang rasanya sulit sekali,” curahan hati seorang istri
Saat melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, setiap perempuan pasti ingin kehidupan yang layak dan mapan. Hadirnya suami diharapkan dapat membahagiakan bahtera rumah tangga, tak terkecuali kondisi finansial.
Namun, hal ini tak berlaku bagi Bunda A yang berbagi kisahnya. Bukannya bahagia, ia malah kesal karena suaminya sangat perhitungan terkait keuangan.
“Bunda, boleh ya saya curhat. Gimana ya caranya sabar menghadapi suami yang perhitungan? Saya dan suami memang sama-sama bekerja, tetapi gaji saya lebih rendah dari dia,” tutur Bunda A memulai kisahnya.
Aku dan sang suami rutin menabung setiap bulannya. Uang tersebut merupakan gabungan penghasilanku dan suami. Namun, hal ini rupanya membuatku malah semakin kesulitan jika membutuhkan uang untuk pengeluaran harian.
“Di saat saya lagi kepepet dan nggak punya uang, saya malah harus pinjam uang tabungan suamiku. Tetapi dia malah keberatan, katanya uang tabungan untuk kebutuhan jabang bayi yang ada dalam kandunganku,” sambungnya.
Padahal, kala itu aku membutuhkan 50 ribu saja, tidak banyak. Aku pun selalu membayarnya ke dalam tabungan setelah gajian bulanan. Aku mengakui, uang yang kuterima dari suami memang kurang.
Di sisi lain, aku bekerja jauh dari rumah dan selama ini habis untuk ongkos dari rumah ke tempat kerja. Buat makan terpaksa harus irit karena memang nggak cukup.
“Mau pinjam ke adik atau ibu kok rasanya ya kagok. Aku kan sudah punya suami masa uang segitu aja nggak punya. Nyesek aja sih aku jadinya,” ujar Bunda A.
Apakah Anda juga mengalami nasib serupa seperti Bunda A?
Cara menghadapi suami pelit menurut Islam
Duh, kesal sekali pastinya menjadi Bunda A. Memang sih maksud suami baik, demi keberlangsungan hidup calon bayi yang sedang dikandung Bunda A. Apalagi, di masa sekarang kebutuhan membesarkan anak sangat mahal.
Lantas, bagaimana mengatasi suami pelit dalam agama Islam?
-
Nasehati suami dengan baik
Langkah pertama yang bisa Bunda lakukan yaitu berilah nasihat pada suami bahwa sudah menjadi tugas dan tanggung jawab suami untuk menafkahi serta membahagiakan istri. Bahkan, hal ini sudah tercantum dalam Al-Qur’an.
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf” [al Baqarah / 2:233]
-
Jelaskan undang-undang dalam negara
Jika suami Anda seorang laki-laki yang cenderung rasional, katakan padanya bahwa perihal keuangan juga tertera dalam undang-undang yang diatur oleh negara.
Dalam Pasal 49 UU PKDRT disebutkan: setiap orang yang melakukan penelantaran dalam rumah tangga dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
Setali tiga uang, UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juga menjelaskan hal ini secara gamblang.
-
Jadilah teladan yang baik
Bun, jangan sungkan menunjukkan pada suami bagaimana Anda sudah melakukan semua kewajiban untuknya dalam kehidupan rumah tangga. Mulai dari membereskan rumah, mencuci dan menyeterika pakaian suami, dan menghidangkan makanan untuknya sepulang bekerja.
Bukannya meminta balas budi, namun sudah sejatinya suami juga melakukan hal yang sama.
Allah berfirman, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]: 125)
Tak bisa ditampik bahwa kekuatan doa adalah segalanya. Jangan ragu mendoakan suami agar ia terbuka matanya bahwa memberikan penghidupan yang layak pada keluarga sudah menjadi tugasnya.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepaia Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan ‘afiyah.
Doa itu memberi manfaat terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali Doa. Sebab itu berdoa kamu sekalian.” (HR. Al-Turmudzî).
Doa akan memperlihatkan hasilnya jika beriringan dengan usaha. Bisa saja suami cenderung perhitungan bahkan mengarah pelit karena tidak percaya Anda bisa mengelola keiangannya dengan baik.
Mengajak suami saat belanja bulanan akan membuat suami tersadar betapa mahalnya kebutuhan bulanan, sehingga tidak lagi mengeluh saat dimintai uang dalam jumlah yang besar.
-
Buatlah catatan pengeluaran
Lelah bekerja rasanya membuat suami tak terpikirkan untuk mencatat detail pengeluaran keuangan, kalau sudah begini tak ada salahnya Bunda berinsiatif untuk membuat catatan pengeluaran setiap bulan.
Carilah momen yang tepat untuk Anda mendiskusikan hal ini dengan suami, kalau perlu tunjukkan struk belanjaan agar ia tahu berapa nominal yang harus dikeluarkan setiap bulannya.
***
Semoga informasi ini bermanfaat dan suami tidak pelit lagi ya!
Sumber: Aplikasi theAsianparent, Dalam Islam
Baca juga:
Kakeibo, Cara Atur Keuangan Ala Jepang Ini Bikin Parents Tidak Boros
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.