Melayani suami mungkin memang menjadi kewajiban seorang istri. Namun dalam banyak kasus, seorang istri yang menolak berhubungan intim justru mengalami kekerasan bahkan sampai kehilangan nyawa. Seperti kejadian di Kramat Jati, Jakarta Timur. Seorang suami membunuh istri dan membakar anaknya sendiri hidup-hidup, padahal sang anak masih berusia 5 tahun.
Kronologi kasus suami membunuh istri dan membakar anak sendiri
Sumber foto: Dean Pahrevi/Kompas.com
Pelaku yang diketahui bernama Jumharyono (43) menghabisi nyawa sang istri, Khoriah, di rumah kontrakannya. Sebelum peristiwa tersebut terjadi, Jumharyono berdebat dengan sang istri, karena dia menolak untuk melayani hasrat Jumharyono untuk berhubungan intim.
Kapolsek Kramat Jati, Kompol Nurdin Arahman mengatakan, pelaku gelap mata kemudian mengambil sebuah batu dari kamar mandi kontrakan. Dengan batu itu, dia memukul kepala istrinya.
“Di samping almarhumah saat itu ada gunting dan pisau. Pada saat mau nusuk pakai pisau, korban menangkis dan pelaku ambil gunting langsung menusuk korban,” kata Nurdin di Mapolsek Kramat Jati, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Tak sampai di situ, melihat istrinya sudah tak bernyawa, pelaku berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara membakar rumah. Dia lalu membakar kasur, untuk memicu kebakaran rumah, padahal di atas kasur tersebut ada anaknya, R yang berusia 5 tahun. Akibatnya, R mengalami luka bakar yang cukup parah.
Sementara Jumharyono sendiri, setelah membakar kasur ia merasa kepanasan dan berusaha keluar lewat jendela. Saat itu warga sudah melihat api yang bersumber dari rumah Jumharyono, pelaku tak sadarkan diri ketika jatuh saat mencoba kabur lewat jendela.
Pelaku berhasil diamankan, sedangkan anaknya dibawa ke RS Polri untuk diberi perawatan atas luka bakar yang dialaminya.
Penyebab dibalik pembunuhan keji di Kramat Jati, Jakarta Timur
Saat ditanyai polisi, Jumharyono mengakui kalau dia membunuh istrinya karena permintaannya untuk bercinta ditolak sang istri. Jumharyono mengaku khilaf dan menyesal telah menghabisi nyawa sang istri hanya karena hal tersebut.
“Kesal aja, belum main, cekcok terus dengan kata kasar. Mau berhubungan suruh mandi dulu. Habis itu sudah (mandi) dan diam 15 menit, kemudian (saya) minta lagi. Saya tusuk karena tidak dilayani, saya khilaf,” kata Jumharyono.
Pelaku berprofesi sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kramat Jati. Warga sekitar rumahnya mengenal pelaku sebagai sosok yang kurang bergaul dan tertutup.
Sedih dengan kejadian ini, adik Khoriah, Ahmad Sayuti mengungkapkan kekesalannya atas perbuatan pelaku pada sang kakak. Dia berharap Jumharyono mendapatkan balasan yang setimpal dan diberikan hukuman penjara seumur hidup.
Kejadian tragis ini bukan pertama kali terjadi. Sudah banyak perempuan yang harus kehilangan nyawanya karena perkara yang sebenarnya bisa dihindari.
Agar kejadian serupa tidak lagi terulang, sebaiknya suami dan istri dapat menjaga komunikasi yang baik satu sama lain. Ada banyak alasan mengapa seorang istri tidak ingin melakukan hubungan intim. Hal ini tentu bisa dikomunikasikan dengan baik dengan para suami.
Semoga kejadian tragis ini tidak dialami pasangan suami istri lainnya ya!
***
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga:
Kasus pembunuhan ibu dan bayi di Cilegon, pelaku adalah suami korban!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.