Istilah social butterfly mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Ungkapan ini erat kaitannya dengan tipe kepribadian ekstrovert yaitu orang-orang yang merasa nyaman dan bersemangat ketika dikelilingi banyak orang.
Seperti namanya, seseorang yang memiliki kepribadian social butterfly dianggap seperti kupu-kupu yang bisa dengan mudah hinggap di mana saja. Mereka digambarkan sebagai seseorang yang berorientasi sosial, ramah, dan seringkali karismatik, disamping juga menawan.
Lalu, sebenarnya apa ya social butterfly itu? Dan bagaimana ciri-cirinya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak artikel ini sampai habis, ya.
Pengertian Social Butterfly
Kata social butterfly berasal dari bahasa Latin “socius” yang berarti “teman”. Itulah mengapa ciri-ciri utama social butterfly adalah bisa berteman dengan banyak orang sama seperti kupu-kupu yang bisa hinggap di mana saja. Bahkan, meskipun tidak ada kesamaan hobi atau latar belakang yang biasanya mendekatkan orang dengan kelompok tertentu.
Si kupu-kupu sosial ini menggambarkan seseorang yang suka berorientasi sosial, ramah, dan seringkali karismatik dan juga menawan. Jika seseorang pernah menyebut Anda sebagai social butterfly sebelumnya, itu mungkin karena Anda selalu memiliki rencana yang disusun atau Anda memiliki hubungan dengan orang-orang yang kerap diperhatikan orang lain.
Menurut psikolog anak dan keluarga holistik, Nicole Beurkens, Ph.D., CNS,mengatakan kepada Mindbodygreen bahwa social butterfly menempatkan prioritas tinggi untuk berhubungan dengan orang lain, secara aktif mencari rencana dan percakapan. Namun demikian, ada kalanya orang dengan karakter ini bisa hinggap dari satu kehidupan sosial ke lainnya dengan lincah. Tapi kadang mereka seakan hidup dalam dunianya sendiri.
Artikel terkait: Mengenal Kepribadian Ambivert, Ketika Introvert dan Ekstrovert Bersatu
Ciri-ciri Kepribadian Social Butterfly
Sangat mudah mengetahui ciri-ciri orang dengan karakter ini, karena mereka akan selalu terlihat mencolok di kehidupan sosial. Berikut ini beberapa ciri orang dengan karakter social butterfly:
1. Ekstrovert
Menurut psikolog kepribadian dan sosial, William Chopik, ciri paling khas dari seorang social butterfly adalah mereka yang punya kepribadian ekstrovert.
Ekstrovert berarti berkembang dalam interaksi sosial dan mendukung mereka daripada waktu pribadi. Begitulah kehidupan social butterfly, yang hari-harinya hampir selalu mencakup rencana untuk melihat, atau setidaknya berbicara dengan, orang-orang dalam hidup mereka.
Mereka suka pergi ke acara, tidak punya masalah bertemu orang baru, dan seringkali, mereka bergaul dan pergi bergantian dengan beberapa kelompok teman.
2. Aktif Berbicara
Social butterfly adalah orang yang aktif berbicara. Berbeda dengan cerewet, lebih tepatnya mereka terampil dalam berinteraksi. Mereka suka membuka obrolan, melakukan pembicaraan ringan, sampai obrolan yang serius. Social butterfly tidak merasa kesulitan untuk melakukan obrolan, meski bukan pada bidangnya.
Seolah tidak menemukan kesulitan apapun dalam interaksi, tapi ternyata social butterfly juga punya tantangan tersendiri. Meski punya banyak teman, ini tidak berarti hidup mereka sempurna. Ada kesulitan dan hambatan yang bisa dirasakan oleh si kupu-kupu sosial.
3. Menarik dan Karismatik
Menjadi ekstrovert dan banyak bicara tidak selalu menunjukkan pesona, tetapi dalam kasus social butterfly, mereka sering memiliki karisma tertentu yang jelas bagi orang lain.
Mereka ramah dan hangat karena mereka benar-benar suka menghabiskan waktu bersama orang-orang. Mereka tidak memiliki masalah untuk membuat kalender sosial mereka tetap penuh karena orang lain juga senang bergaul dengan mereka. Ditambah mereka luwes dalam berinteraksi sehingga membuat lawan bicara merasa nyaman dan tidak canggung.
4. Suka Menjaga Penampilan
Selain memiliki karisma, daya tarik dari social butterfly adalah suka menjaga penampilan. Penampilan bagi social butterfly bukan nomor satu, karena yang menjadi nomor satu adalah rasa percaya diri.
Namun, di nomor kedua adalah penampilan. Mereka biasanya memiliki penampilan yang berbeda. Meski berbeda, tampilan mereka membuat orang-orang disekitarnya merasa nyaman ketika berada di dekatnya. Menjaga penampilan juga diperlukan oleh social butterfly supaya rasa percaya diri mereka meningkat dan mudah berbaur bersama orang lain.
5. Melakukan Diskusi untuk Mencari Solusi
Social butterfly cenderung menyukai kegiatan diskusi untuk menyelesaikan masalah. Mereka terbuka pada orang lain yang memberikan ide atau solusi. Tipe kepribadian social butterfly lebih mudah untuk menceritakan masalah yang dialami.
Mereka berpikir bahwa dengan terbuka soal masalahnya kepada orang lain, ini bisa membantu mereka menemukan solusi. Mereka juga tidak akan gampang stres jika menceritakan masalah yang dialaminya.
Beda dengan introvert, mereka cenderung suka memendam masalah, memikirkannya sendiri, lalu menghabiskan waktu sendiri hingga berhari-hari untuk memikirkannya.
Artikel terkait: Mengenal Tes MBTI dan Manfaatnya untuk Anak Sekolah
Tantangan Menjadi Social Butterfly
Meskipun tidak ada yang salah dengan menjadi kupu-kupu sosial, namun ini adalah beberapa hambatan yang mungkin dihadapi oleh mereka yang memiliki kepribadian ekstrovert:
1. Manajemen Waktu yang Kurang Baik
Seperti yang dijelaskan Beurkens, kecintaan social butterfly untuk bersosialisasi dapat menghalangi tugas dan aktivitas lain yang harus mereka selesaikan.
“Beberapa kupu-kupu sosial menemukan bahwa ini menciptakan masalah bagi mereka di lingkungan kerja,” catatnya, “di mana mereka mungkin menghabiskan lebih banyak waktu mengobrol dengan rekan kerja atau melakukan hal-hal berorientasi sosial lainnya daripada benar-benar menyelesaikan pekerjaan mereka.”
Mereka mungkin juga kesulitan dalam hal tepat waktu, “karena banyak kupu-kupu sosial akan berhenti di sepanjang jalan untuk berbicara dengan orang lain yang mereka temui,” katanya, menambahkan, misalnya, mereka mungkin “menerima telepon dari seorang teman. ketika mereka harus bergegas keluar dari pintu kelas atau janji temu.”
2. Sulit Menetapkan Batas
Mulai dari memesan secara berlebihan hingga melayani sebagai orang kepercayaan hingga beberapa teman sekaligus, social butterfly dapat menghadapi kesulitan dalam menetapkan batasan —terkadang saat mereka sangat membutuhkannya.
Mereka mungkin merasa kewalahan oleh kebutuhan dan masalah orang lain, kata Beurkens, karena mereka “sering mendengar tentang masalah yang dihadapi orang.” Dan tentu saja, mereka juga mungkin berjuang untuk menerima terlalu banyak, dan “mengatakan ‘ya’ kepada terlalu banyak orang dan peristiwa,” tambahnya, yang juga dapat berkontribusi pada perasaan kewalahan.
3. Keputusan Impulsif
Dalam kasus pemesanan berlebihan sendiri, kupu-kupu sosial bisa mendapatkan reputasi untuk kerapuhan. Tidak mungkin bagi mereka untuk menindaklanjuti semua rencana muluk yang memenuhi jadwal mereka, sehingga mereka sering kali harus mundur.
“Mereka cenderung membuat keputusan impulsif pada menit terakhir, dibandingkan dengan melakukan dan menindaklanjuti terlebih dahulu,” kata Beurkens, yang bisa “sangat membuat frustrasi teman-teman mereka dan orang lain dalam hidup mereka.”
4. Susah Membangun Hubungan yang Intim
Dan terakhir, kuantitas tidak selalu menentukan kualitas. Jumlah orang dalam circle pertemanan mungkin tidak perlu diragukan lagi. Namun, apa hubungan tersebut sebatas kenalan atau teman dekat bahkan sahabat?
Menurut William Chopik, social butterfly punya kesulitan untuk membangun hubungan intim dengan orang lain. Dalam hal pertemanan, mereka hanya menjalin hubungan yang terkesan dangkal.
Artikel terkait: Fakta menarik, kepribadian anak ekstrovert atau introvert bisa berubah karena hal ini
Tips Berteman dengan ‘Si Kupu-Kupu Sosial’
Berteman dengan si kupu-kupu sosial mungkin akan membuat Anda keluar dari zona nyaman. Namun, ini pastinya akan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Meskipun tidak ada yang salah dari berteman dengan kepribadian ini, mungkin Anda perlu tahu beberapa hal di bawah ini saat ingin berteman dengan mereka.
1. Menghargai Sifat Sosialnya
Jika memang mereka adalah social butterfly dan Anda tidak, cobalah untuk menghargai sifatnya ini. Jangan mengatakan bahwa mereka sok akrab dengan orang yang baru dikenalnya.
Akan tetapi, saat sifatnya yang spontan dan senang bersosialisasi tampak berlebihan, mungkin Anda dapat menyampaikan rasa tidak suka dengan cara yang baik dan tentunya jujur.
2. Mengatur Waktu dengan Baik saat Bersosialisasi
Kadang kala, kesenangan seorang ekstrovert dalam bersosialisasi dapat menghambat aktivitas dan beberapa pekerjaan yang mungkin sebenarnya penting.
Ini pun bisa memengaruhi pekerjaan Anda juga, sebab apa pun yang mereka lakukan tentu saja akan melibatkan Anda. Akhirnya, sosialisasi yang berlebihan justru membuat pekerjaan jadi tertunda.
Oleh sebab itu, ada baiknya untuk selesaikan dulu pekerjaan yang Anda anggap penting agar tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari.
3. Membuat Batasan
Social butterfly cenderung suka meladeni masalah orang lain hingga terkadang menunda pekerjaan atau kewajiban utamanya masing-masing.
Jika perhatian Anda pada orang lain membuat segala sesuatunya jadi terganggu dan berantakan, ada baiknya untuk menghindari hal ini. Batasan-batasan seperti ini mungkin juga Anda perlukan saat berteman dengan para ekstrovert.
***
Nah demikian serba-serbi tentang social butterfly yang bisa menambah pengetahuan Anda mengenai sifat atau karakter seseorang yang satu ini. Apakah ada orang terdekat Anda yang memiliki ciri-ciri di atas? Atau mungkin ternyata Anda lah yang termasuk Si Kupu-Kupu Sosial?
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/bentuk-alis
https://id.theasianparent.com/cek-kepribadian-lewat-foto-profil-media-sosial
https://id.theasianparent.com/psikologi-warna
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.