X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Siswa Tewas di Global Sevilla School, Pihak Sekolah dinilai tak Bertanggung jawab

Bacaan 3 menit
Siswa Tewas di Global Sevilla School, Pihak Sekolah dinilai tak Bertanggung jawab

Gaby, siswa kelas 3 Global Sevilla International School tewas tenggelam saat pelajaran berenang di sekolahnya. Pihak keluarga menuntut atas kelalaian guru.

Orangtua mana yang perasaannya tak hancur ketika tiba-tiba dihubungi oleh pihak sekolah yang mengabarkan anaknya telah tiada.

Itulah yang dirasakan oleh Verayanti (38), ibu Gabriella Sheryl Howard (8), yang tewas tenggelam saat pelajaran berenang di sekolahnya, Global Sevilla International School, Puri Indah, Jakarta Barat (17/09/15).

Kejadian tragis tersebut sudah setahun lebih berlalu, namun tuntutan keluarga Gaby tak kunjung ditanggapi.

“Saya mohon kasus Gaby segera disidangkan dengan jujur dan adil. Tuhanlah yang berkuasa untuk mengungkap kasus ini, tolong hati nuraninya dibuka. Apalagi para ibu yang melahirkan anak,” ujar Vera dalam jumpa pers di Komnas PA, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2016).

“Hampir setiap orang memiliki anak, dan setiap orang tua tentu paham benar bagaimana besarnya kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya. Namun tidak semua orang tua pernah merasakan betapa sakitnya ketika mengantar anak ke sekolah dalam kondisi sehat walafiat, namun sekolah mengembalikannya dalam bentuk jenazah hanya dalam waktu kurang dari 2 jam.”

Demi menuntut keadilan, keluarga Gaby bahkan rela kuburan anak mereka dibongkar, dan mayatnya dikeluarkan lagi untuk dilakukan autopsi.

“Sudah lebih dari satu tahun, namun belum naik ke pengadilan. Makam anak kami sudah dibongkar, sudah di autopsi. Padahal kami kan tidak mau, diautopsi kan kepalanya digergaji, kami nggak mau sebenarnya,” kata Vera, seperti dikutip Detikcom.

Yang lebih membuat kecewa adalah Ronaldo (38), guru olahraga yang saat itu mengajarkan murid berenang, tidak pernah menemui mereka untuk minta maaf.

“Sampai saat ini guru olahraganya tidak pernah minta maaf ke saya. Kami kecewa sekali, guru olahraga nggak pernah datang, pemilik sekolahnya pun nggak pernah datang. Direktur sekolahnya hanya mengatakan ini musibah. Apakah moralitas sekolah seperti ini?” kata Asip.

Setelah ditetapkan menjadi tersangka pun, Ronaldo masih bebas berkeliaran. Bahkan bisa membuka usaha cafe.

Diketahui saat pelajaran berenang, 15 murid hanya dijaga oleh 1 guru, Ronaldo seorang. Bahkan menurut Dinas Pendidikan setempat, kolam renang di Global Sevilla International School tidak untuk anak umur 8 tahun, karena kedalamannya yang mencapai 160 sentimeter.

Artikel terkait: 5 Tips Mengurangi Risiko Anak Tenggelam Saat Berenang

Seorang siswa tewa, pihak keluarga menuntut keadilan

Tak putus asa memperjuangkan keadilan bagi anaknya, pihak keluarga pun membuat sebuah laman Facebook ‘Keadilan untuk Gaby‘. Dalam laman tersebut, mereka mengabarkan perkembangan kasus kematian Gaby.

Seperti salah satu postingan ini, yang memberitahukan kronologi kejadian..

Selain itu, keluarga juga membuat petisi online yang ditujukan kepada pihak kepolisian, kejaksaan, dan pemerintah.

Berikut potongan pernyataan dalam petisi tersebut:

Ada indikasi pihak kepolisian Jakarta barat bersama dengan pihak Pengadilan Jakarta Barat sengaja menahan berkas tersebut agar tidak segera di sidangkan. Saat ini ibu dari Gabriella masih trauma dan schok karena tidak tahan menahan rasa pilu disaat anaknya menjalani proses otopsi. Jenazah Gabriella yang masih kecil harus dipotong-potong bagian tubuhnya untuk keperluan berkas perkara. Setelah semuannya beres, ternyata malah pihak kepolisian dan kejaksaan Jakarta Barat malah menahan atau mencoba mempeti Es kan kasus ini. Dimana hati nurani mereka, dimana keadilan bisa dicari di negeri ini. Permainan ini sepertinya sudah ada yang mengatur, ada banyak kejanggalan sehingga kasus ini belum juga naik ke pengadilan.

Bagi yang ingin membantu agar kasus ini segera ditangani, bisa ‘menandatangani’ petisi online tersebut dengan cara klik ‘tandatangani petisi ini‘ pada link ini: Beri Keadilan untuk Gaby.

 

Baca juga:
Ini 7 teknik aman ajarkan bayi berenang sejak dini (disertai VIDEO)

 

Cerita mitra kami
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari
Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari
Selamat, Sunlight Memenangkan tAp Awards 2024 Sebagai Dish Wash Favorit Keluarga!
Selamat, Sunlight Memenangkan tAp Awards 2024 Sebagai Dish Wash Favorit Keluarga!
CoComelon Sing A-Long Live Hadir di Indonesia, Yuk, Parents!
CoComelon Sing A-Long Live Hadir di Indonesia, Yuk, Parents!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Putri Fitria

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Siswa Tewas di Global Sevilla School, Pihak Sekolah dinilai tak Bertanggung jawab
Bagikan:
  • Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
    Cerita mitra kami

    Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!

  • Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari
    Cerita mitra kami

    Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari

  • Tak Perlu Antre! Begini Syarat, Prosedur, dan Biaya Pembuatan SKCK Online

    Tak Perlu Antre! Begini Syarat, Prosedur, dan Biaya Pembuatan SKCK Online

  • Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
    Cerita mitra kami

    Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!

  • Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari
    Cerita mitra kami

    Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari

  • Tak Perlu Antre! Begini Syarat, Prosedur, dan Biaya Pembuatan SKCK Online

    Tak Perlu Antre! Begini Syarat, Prosedur, dan Biaya Pembuatan SKCK Online

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti