Tahukah Parents, ada suatu kondisi yang bisa jadi “pintu masuk” berbagai penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung? Kondisi tersebut dinamakan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik ini bisa menyerang seluruh kalangan, termasuk usia muda bahkan ibu hamil!
Apa Itu Sindrom Metabolik?
Sindrom metabolik adalah kumpulan beberapa kondisi yang terjadi secara bersamaan dan saling terkait satu sama lain.
Jika dibiarkan, dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, stroke, perlemakan hati, hingga penyakit ginjal kronis.
Dokter gizi klinik, dr. Oki Yonatan Oentiono, Sp.GK, PNS, menjelaskan terkait beberapa kondisi yang termasuk dalam sindrom metabolik, yaitu:
- Kegemukan di area perut: Pada pria, lingkar pinggang lebih dari 94-102 cm. Pada perempuan, lingkar pinggang lebih dari 80 cm.
- Gula darah tinggi: Gula darah puasa 100–125 mg/dL atau HbA1C 5,7–6,4%
- Tekanan darah tinggi: Berkisar 130/85 mmHg atau lebih tinggi
- Gangguan profil lipid: Trigliserida ≥150 mg/dL atau kadar kolesterol HDL rendah.
Apa Saja Faktor Risiko Sindrom Metabolik?
Beberapa penyebab dan faktor risiko terjadinya sindrom metabolik adalah:
- Obesitas (indeks massa tubuh 25 kg/m² atau lebih)
- Menopaus (pada perempuan)
- Usia yang semakin bertambah
- Merokok
- Mengonsumsi diet tinggi karbohidrat
- Kurang aktivitas fisik
- Riwayat keluarga diabetes atau sindrom metabolik.
Apakah Ibu Hamil Bisa Terkena Sindrom Metabolik?
Ya, ibu hamil bisa terkenal sindrom metabolik.
Jika tidak diatasi, dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti preeklamsia atau masalah kesehatan jangka panjang lainnya bagi ibu dan bayi.
Salah satu yang dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik pada perempuan dan ibu hamil termasuk kelebihan berat badan atau obesitas akibat pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.
“Bisa jadi, ibu hamil tidak teredukasi dengan baik. Misalnya, untuk menambah berat badan, hanya memakan es krim, gorengan, atau makanan lain yang gizinya tidak seimbang. Karena itu, kenaikan berat badannya malah jadi berlebih, sehingga ketika melahirkan, terjadi komplikasi.” jelas dr. Oki.
Perlu Bunda pahami juga, obesitas dan diabetes bisa memengaruhi kesuburan. Maka itu, sebelum dan selama kehamilan, penting sekali bagi seorang ibu untuk menjaga pola makan.
Apakah Sindrom Metabolik Bisa Dicegah?
Bisa. Cara mencegah sindrom metabolik adalah dengan perubahan gaya hidup sederhana. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
- Menjaga berat badan ideal dengan pola makan sehat.
- Mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak jenuh.
- Mengutamakan makanan kaya serat, buah, sayur, dan protein sehat.
- Rutin melakukan olahraga minimal 150 menit per minggu.
- Menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi alkohol.
- Tidur cukup dan mengelola stres.
- Lakukan medical check up
Pentingnya Medical Check Up untuk Mencegah Sindrom Metabolik
Banyak orang merasa sehat sehingga enggan melakukan pemeriksaan rutin.
Padahal, sindrom metabolik sering kali tidak menimbulkan gejala jelas.
Nah, medical check up adalah cara terbaik untuk mendeteksi gangguan metabolik lebih awal.
Mayapada Hospital menghadirkan acara bertema “Healthy Lifestyle, Strong Metabolism” yang berlangsung di:
Pacific Place Mall – Pacific Bay, Lantai 5
25 – 28 September 2025
Pukul 10.00 – 22.00 WIB
Di sana, Mayapada Hospital menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan GRATIS bagi pengunjung untuk mendukung gaya hidup sehat dan deteksi dini kondisi metabolik.

Pemeriksaan kesehatan gratis meliputi:
-
Rapid Blood Glucose & Diabetes Risk AI Screening
Deteksi risiko diabetes secara cepat dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI).
-
Body Composition Check
Mengetahui proporsi lemak tubuh, otot, dan metabolisme basal Anda.
-
Pemeriksaan Mata oleh @mayapadaeyecentre
Pemeriksaan kesehatan mata bersama tim profesional dari Mayapada Eye Centre.
Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Segera kunjungi booth Mayapada Hospital untuk mulai langkah kecil menuju hidup yang lebih sehat dan seimbang, ya!
***
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.