Kena sindrom hiperlaktasi, ibu ini donor ASI 6 liter tiap hari!

Seorang ibu di Oregon terkena kelainan langka yang disebut sindrom hiperlaktasi, hal ini menyebabkan dia memproduksi ASI dalam jumlah banyak setiap hari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sindrom hiperlaktasi adalah kondisi saat tubuh seorang ibu memproduksi ASI dalam jumlah yang sangat banyak, hingga melebihi kebutuhan bayi yang sedang disusui. Hal ini juga dialami oleh seorang ibu asal Oregon yang bernama Elisabeth Anderson-Sierra. Berikut kisah lengkapnya!

Elisabeth Anderson-Sierra alami sindrom hiperlaktasi

Seorang ibu asal Oregon yang bernama Elisabeth Anderson-Sierra alami sindrom hiperlaktasi yang membuatnya memproduksi ASI dalam jumlah yang sangat banyak. Bahkan, ibu dua anak ini bisa menyumbangkan puluhan liter ASI perah kepada bank ASI untuk disalurkan pada para bayi yang membutuhkan.

Biasanya, seorang ibu yang sedang menyusui bisa memompa ASI hingga 250ml-500ml per hari. Namun Elisabeth mampu menghasilkan ASI perah hingga 6 liter dalam sehari.

Kondisi ini dipicu oleh kelainan dalam tubuhnya yang disebut Sindrom hiperlaktasi. Sehingga membuat tubuhnya memproduksi ASI dengan jumlah sangat banyak, melebihi kebutuhan bayinya yang berusia 6 bulan.

Elisabeth memutuskan untuk menyumbang ASI-nya, karena dia tidak ingin membuang ASI yang telah dia perah dengan susah payah.

“ASI adalah cairan emas, dan tidak pernah boleh dibuang atau disia-siakan,” ungkap Elisabeth.

Elisabeth memiliki dua freezer berukuran besar untuk menyimpan ASI-nya, sebelum dikirim ke bank ASI dan disalurkan ke seantero negeri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Ibu Ini Berhasil Pompa ASI Hingga 5 Lemari Es, Apa Rahasianya?

Di bawah ini adalah video tentang keseharian Elisabeth yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk memerah ASI, dan menyumbangkannya ke bank ASI.

Elisabeth dikenal dengan sebutan super produser

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kini, Elisabeth dikenal dengan sebutan super produser, karena dia bisa memproduksi 6 liter lebih ASI perah dalam sehari, akibat sindrom hiperlaktasi yang ia alami.

ASI yang disumbangkan Elisabeth juga digunakan oleh rumah sakit, untuk menolong bayi yang lahir dengan berat badan rendah, bayi prematur dan ibu yang membutuhkan ASI ekstra.

“Mereka secara ketat menguji ASIP yang kuproduksi untuk melihat kandungan obat, bakteri, atau lainnya. Sehingga aman digunakan oleh siapa saja,” kata Elisabeth.

Elisabeth mendapatkan uang pengganti sebesar 1 dolar (Sekitar 13 ribu rupiah) per oz ASI yang ia hasilkan. Uang itu ia gunakan untuk membeli kantong ASIP, merawat peralatan pompa ASI, peralatan kebersihan, dan juga frezeer yang dia gunakan untuk menyimpan ASIP.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Belum lagi, dia juga membutuhkan makanan dan minuman untuk menjaga tubuhnya tetap fit, dan bugar. Agar bisa tetap memerah ASI selama berjam-jam setiap harinya.

“Bisa menolong banyak bayi setiap hari, adalah hal yang indah. Ada banyak ibu yang memiliki kelebihan ASI di luar sana, yang mau untuk berbagi ASI dan bersedia untuk menolong,” pungkas Elisabeth.

Sungguh indah apa yang dilakukan Elisabeth, dia tidak menjadikan kondisinya yang berbeda sebagai alasan untuk mengeluh. Justru menjadikan kondisi uniknya untuk menolong orang lain, terutama para bayi yang baru memulai kehidupannya.

Penjelasan umum mengenai sindrom hiperlaktasi

Sindrom hiperlaktasi adalah kondisi saat ASI meluap dalam jumlah berlebihan karena peningkatan produksi ASI. Terkadang, ASI mulai keluar dari payudara lebih sering daripada seharusnya. Semua kondisi ini dapat mempersulit bayi untuk menyusu dengan benar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut beberapa penyebab sindrom hiperlaktasi:

  • Ketidakseimbangan hormon

Produksi ASI terjadi saat adanya hormon yang merangsang kelenjar untuk melakukan produksi susu di payudara. Setiap perubahan kadar hormon ini dapat menghasilkan jumlah ASI yang berbeda pula.

Dalam kasus-kasus tertentu, ketidakseimbangan hormon ini bisa menjadi efek samping dari obat-obatan yang mempengaruhi kadar hormon. Secara internal, kelenjar pituitari bisa menghasilkan lebih banyak hormon daripada yang diperlukan, menyebabkan sindrom hiperlaktasi.

  • Tubuh menjadi bingung

Proses menyusui sangat tergantung pada umpan balik yang didapatkan tubuh dari eksternal (permintaan anak). Ketika bayi mengisap susu, tubuh mulai mencatat permintaan setiap hari dan menghasilkan jumlah susu yang dibutuhkan.

Namun, jika Bunda lebih suka memompa ASI, ini dapat menyebabkan tubuh menjadi bingung mengenai jumlah susu yang dibutuhkan anak. Saat merasakan peningkatan permintaan, tubuh akan menghasilkan banyak susu dari yang dibutuhkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Jumlah kelenjar alveoli

Alveoli adalah kantong-kantong kecil terdiri dari sel-sel pembuat ASI. Jumlah rata-rata kelenjar alveoli pada Busui adalah 1 lacs (100000). Untuk Busui yang menderita sindrom hiperlaktasi, kelenjar ini dapat mencapai hingga 3 kali lipatnya, yang menyebabkan produksi ASI lebih banyak dari yang dibutuhkan.

Semoga informasi di atas bermanfaat!

Sumber: Katu

Baca juga:

Bayi-nya Meninggal di Kandungan, Ibu ini Donor ASI hingga 60 Liter

Penulis

Fitriyani