Trimethylaminuria adalah sindrom langka yang membuat penderitanya memiliki bau amis seperti ikan. Sindrom ini juga dikenal dengan sindrom bau ikan. Parents pernah mendengarnya?
Sindrom bau ikan (trimethylaminuria) termasuk penyakit langka yang ditandai dengan keringat, urin, dan napas berbau ikan busuk. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan, namun bau ikan yang timbul dapat dikurangi dengan memperbaiki pola makan dan menggunakan sabun atau losion tertentu.
Pada dasarnya, sindrom ini tidak berkaitan dengan masalah kesehatan lain, tetapi bau yang ditimbulkan tebtu saja bisa memengaruhi kehidupan sosial dan kondisi psikologis penderitanya.
Gejala Sindrom Bau Ikan
Pada individu yang mengalami trimethylaminuria, bau ikan dapat muncul pada keringat, urin, cairan vagina, dan napas. Bau mungkin hilang timbul, tetapi pada sebagian orang, bau amis dapat menetap sehingga penyebabnya perlu dicari tahu.
Bila bau ikan tak kunjung hilang dan mulai mengganggu, sebaiknya segera ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Biasanya dokter akan memeriksa kemungkinan bau ikan dipicu oleh bau badan atau penyakit tertentu seperti penyakit gusi, infeksi saluran kemih, dan vaginosis bakterial.
Apa Saja Penyebabnya?
Sindrom yang memunculkan bau amis ini terjadi saat tubuh tidak dapat mengubah bahan kimia dengan bau ikan (disebut trimetilamina) menjadi bahan kimia berbeda yang tidak berbau. Akibatnya, trimetilamina akan menumpuk di dalam tubuh dan dilepaskan melalui cairan tubuh seperti keringat, urin, dan cairan vagina. Pada beberapa kasus, sindrom ini bersifat genetik atau diturunkan.
Seringkali, bau ikan pada tubuh semakin menyengat setelah seseorang melakukan aktivitas fisik yang memicu produksi keringat berlebih, mengalami stres jangka panjang, atau mengonsumsi makanan tertentu.
Diagnosis Sindrom Bau Ikan
Dokter dapat mendiagnosis sindrom bau ikan dengan menanyakan gejala dan melakukan beberapa tes, meliputi:
- Tes urin untuk melihat kadar trimetilamin dalam urin.
- Tes genetik untuk memeriksa kemungkinan adanya mutasi pada gen flavin-containing monooxygenase 3 (FMO3) yang menyebabkan trimetilaminuria.
Setelah diagnosis ditetapkan, dokter akan menetapkan pengobatan yang tepat untuk membantu Anda mengurangi bau yang muncul akibat sindrom bau ikan.
Cara Mengatasinya
Sindrom bau ikan tidak dapat disembuhkan, sehingga cara terbaik yang bisa dilakukan adalah memperbaiki pola makan dan melakukan perawatan mandiri di rumah untuk mengurangi bau. Beberapa di antaranya:
1. Obat dan Suplemen
Dokter biasanya akan memberikan antibiotik sebagai pengobatan jangka pendek untuk mengurangi bakteri usus, sehingga Anda memiliki lebih sedikit trimetilamin di dalam usus. Probiotik juga mungkin diberikan untuk mengurangi jumlah trimetilaminuria sekaligus menjaga kesehatan usus.
Suplemen tertentu seperti riboflavin (vitamin B12) dan arang (karbon aktif) juga dapat dikonsumsi untuk mengurangi bau.
2. Makanan yang Perlu Dihindari
Konsumsi makanan tertentu dapat memicu bau yang lebih menyengat pada individu dengan sindrom bau ikan sehingga perlu dihindari. Beberapa di antaranya telur, hati, kacang-kacangan, produk kedelai, brokoli, kubis, kol bunga, makanan laut (seafood), suplemen minyak ikan.
Individu dengan sindrom ini juga lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah kolin seperti buah dan sayuran.
3. Jaga Kebersihan Badan
Mandi dua kali sehari untuk menjaga kebersihan badan. Individu dengan sindrom ini bisa menggunakan sabun atau sampo yang sedikit asam (pH 5,5 hingga 6,5) karena dapat membantu membersihkan trimetilamin dengan lebih mudah dari kulit. Setelah mandi, jangan lupa untuk memakai deodoran dan parfum.
Kenakan pula pakaian yang anti keringat saat beraktivitas. Baju yang dipakai perlu sering dicuci agar kotoran dan keringat yang menempel tidak menumpuk hingga menimbulkan bau.
4. Hindari Stres dan Aktivitas yang Berkeringat
Utamanya, aktivitas yang dapat memicu produksi keringat berlebihan dan memicu stres. Lakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan hingga sedang yang tidak membuat banyak berkeringat. Apabila aktivitas yang dijalani membuat stres, lakukan latihan relaksasi, meditasi, atau melakukan hal-hal yang disukai untuk mengelola stres.
5. Dukungan Sosial
Hidup dengan sindrom bau ikan dapat memengaruhi kehidupan sosial dan kondisi psikologis seseorang. Sindrom ini mungkin membuat individu malu dan tidak percaya diri. Oleh karenanya, dukungan sosial sangat diperlukan.
Beritahu orang terdekat (seperti keluarga, pasangan, dan teman) tentang apa yang dirasakan dan yang bisa mereka lakukan untuk membantu Anda merasa lebih baik. Apabila tidak mendapatkan dukungan dari orang terdekat, opsi berikutnya adalah melakukan konseling dengan psikolog untuk mencari dukungan emosional.
Sumber:
Trimethylaminuria TMAU: Treatment, Symptoms & Causes
Trimethylaminuria (‘fish odor syndrome’)
Trimethylaminuria: Definition, symptoms, and more
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.