Kasus artis sekaligus saudara kembar Tasyi Athasyia dan Tasya Farasya yang kabarnya tengah bertengkar memunculkan berbagai pertanyaan di antara warganet terkait motif. Mulai dari kecemburuan hingga persaingan, apakah benar sibling rivalry atau perselisihan saudara kandung ini bisa terjadi hingga dewasa?
Mengenal Apa Itu Sibling Rivalry
Sumber: Unsplash
Sibling rivalry adalah persaingan antar saudara kandung yang dibesarkan dalam keluarga yang sama. Semua anak dari berbagai kalangan memiliki risiko mengalami persaingan ini.
Saat mengalami sibling rivalry, perasaan yang anak alami adalah kecemburuan, kompetisi, bahkan tidak jarang saling berebut mainan.
Ya, sibling rivalry bukan hanya menyebabkan anak marah dan bertengkar, tetapi juga pada titik ketika orang tua juga stres karena tidak tahu harus bersikap apa!
Penyebab Munculnya Sibling Rivalry
Umumnya, sibling rivalry muncul saat kelahiran sang anak kedua. Bahkan terus terjadi saat masa-masa kanak sehingga sangat membuat orang tua tertekan!
Faktor-faktor yang menyebabkan sibling rivalry antara lain:
Artikel Terkait: 4 Sumber Kekayaan Tasya Faraysa, Mulai Endorsement hingga Bisnis Kopi!
1. Merasa Kasih Sayang Orang Tua Terancam
Seperti yang sudah dijelaskan, umumnya anak mulai merasa kasih sayang orang tua terbagi bila sudah ada kehadiran adik.
Meskipun kenyataannya Parents sudah membagi perasaan yang sama kepada semua anak, namun sosok kakak umumnya tanpa disadari mengemban tugas harus mengalah kepada adiknya.
2. Mencari Perhatian sang Adik
Ternyata tidak semua sibling rivalry merupakan kenakalan yang disengaja untuk menyakiti sang adik.
Hal ini dibuktikan bahwa rupanya sang kakak seringkali bingung cara untuk mengajak adik bermain, Parents.
Mengusili adik bisa jadi merupakan salah satu cara yang dia ketahui untuk berkenalan dengan sang adik.
3. Sudah Mulai Mengenal Dirinya
Anak-anak pun sudah mulai belajar siapa dirinya, sehingga anak akan mengembangkan karakter yang berbeda dengan saudara lain dalam satu rumah.
Dengan kata lain, berbagi mainan sedikit banyak akan dianggap sebagai ‘menyamaratakan’ semua anak di rumah. Tentunya anak yang baru mengenal dirinya akan marah dan muncul pertengkaran.
Artikel Terkait: Kronologi dan Fakta di Balik Konflik Tasya Farasya dan Tasyi Athasyia, Berawal dari Collabs!
4. Tidak Mendapat Perhatian yang Seimbang
Ya, ini adalah salah satu permasalahan persaingan antar saudara yang pasti Parents pernah alami. Memiliki anak lagi tentu menghabiskan waktu dan energi sehingga sang kakak pun akan cenderung terabaikan.
Anak pun akhirnya bisa merasa dilupakan dan berusaha mencari perhatian lebih kepada orang tua dengan mengusili adik.
5. Kebutuhan Dasar Anak Belum Terpenuhi
Sumber: Unsplash
Bisa saja sibling rivalry muncul karena adanya permasalahan dasar seperti lapar atau mengantuk, lo! Kondisi ini membuat anak rentan dengan suasana tidak nyaman, apalagi bila sang adik mulai berulah.
6. Belajar Bahwa Keluarga yang sering Bertengkar itu Normal
Beberapa keluarga mengajarkan bahwa pertengkaran antar saudara merupakan hal yang umum. Anak akan belajar bahwa mengusili atau bahkan menegasi sang adik bukanlah masalah besar.
Apalagi bila orang tua sering berkonflik atau bertengkar terkait masalah kecil. Sang anak yang cenderung mengimitasi perilaku orang tua sudah pasti akan mengikuti jejak ini.
Artikel Terkait: 10 Potret Masa Kecil Tasya Farasya dan Tasyi, Parasnya Bikin Gemas
Apakah Benar Sibling Rivalry Bisa Muncul Hingga Dewasa?
Sumber: Unsplash
Banyak yang beranggapan bahwa sibling rivalry tidak akan terjadi hingga dewasa. Nyatanya, banyak persaingan saudara yang terus muncul bahkan setelah melewati masa kanak-kanak.
Mulai dari tidak mau berkomunikasi, mencuri uang, bertengkar secara fisik, hingga penganiayaan, lo.
Tidak jarang banyak orang tua yang sudah lansia pun terkejut mengapa sibling rivalry bisa terus terjadi hingga dewasa.
1. Bagaimana Melihat Diri Sendiri Dibanding Saudara Lain
Penyebab utamanya adalah bagaimana mereka melihat diri mereka diperlakukan oleh orang tua.
Terlepas dari kenyataan atau hanya persepsi biasa, saudara yang merasa orang tua memperlakukan mereka tidak adil bisa jadi tidak akan bisa memaafkan dan memaklumi persaingan tersebut.
Dikutip dari WebMD, profesor Megan Giligan bahkan menyebut bahwa, “Banyak orang di usia 50 dan 60 tahun bahkan setelah orang tua mereka meninggal masih bersaing.”
2. Seringkali Menganggap Saudara Lain Lebih Sukses
Rupanya, beberapa faktor yang menyebabkan sibling rivalry muncul saat dewasa adalah persepsi bahwa saudara lain lebih sukses.
Konflik ini muncul dalam bentuk verbal seperti sarkasme atau menghindari pembicaraan terkait saudara tersebut.
Dampaknya? Kesejahteraan mental hingga kepercayaan diri yang mungkin terhambat dari kecil akan terus menetap hingga dewasa.
3. Belum Memiliki Cara Penyelesaian Masalah Saat Dewasa
Sumber: Unsplash
Parents mungkin menyadari bahwa hubungan dengan keluarga khususnya saudara tentu lebih unik daripada dengan teman atau pasangan, bukan?
Hal ini dikarenakan saudara sudah hadir di hidup Anda sejak kecil dan menjadi hubungan terlama daripada orang lain.
Jika Anda belum mengetahui cara penyelesaian konflik dengan saudara sejak kecil hingga dewasa, maka besar kemungkinan Anda akan tetap melakukan respon yang sama saat Anda kecil.
Mulai dari memutus hubungan hingga memunculkan perasaan iri dan marah terhadap saudara.
Perilaku inilah yang disebut sibling rivalry saat dewasa.
4. Nilai-nilai yang Dianut Sudah Mulai Berbeda
Anda tidak pernah bisa memilih siapa keluarga atau saudara, tetapi Anda bisa menyeleksi pertemanan Anda.
Hal inilah yang menyebabkan konflik dengan teman umumnya lebih mudah dihadapi karena Anda memiliki kendali untuk menentukan orang-orang yang cocok dengan Anda.
Sedangkan saudara tentunya tidak dapat dengan mudah diganti, bukan?
Inilah mengapa sibling rivalry bisa terus terjadi hingga dewasa karena perbedaan nilai yang tidak dapat disatukan.
Artikel Terkait: Hubungan Tasyi dan Tasya Disebut Tak Akur, Bu Ala: “Nggak Ada Apa-apa!”
Cara Mengatasi Sibling Rivalry Saat Dewasa
Sumber: Unsplash
Lalu apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi sibling rivalry saat dewasa?
Memang tidak mudah, tetapi hal ini bisa dilakukan sebagai jalan terbaik bila Anda ingin segera menyelesaikan pertengkaran saudara.
Berikut adalah tips mengatasi sibling rivalry saat dewasa dikutip dari WebMD.
1. Mencoba Mengambil Perspektif Saudara Anda
Salah satu langkah pertama yang bisa Anda ambil adalah mengenali karakter saudara Anda.
Ya, ini memang langkah yang cukup sulit, mengingat tentunya ada beberapa hal yang membuat Anda kesal dan juga sedih.
Tetapi saat Anda berkenan untuk menggeser perspektif menuju saudara Anda, mungkin Anda akan menemui bahwa pengalaman mereka berbeda dengan pengalaman Anda.
Anda juga mungkin akan sadar bahwa perasaan tidak nyaman ini tidak berhubungan dengan sosok saudara Anda, tapi perasaan tidak nyaman di masa lalu.
Tanyakan saat merefleksikan hal ini, “Apa yang menyebabkan dia berperilaku seperti itu?” atau “Bagaimana cara dia memandangku?”
2. Memaklumi Kesalahan dan Memaafkan Perbedaan di Antara Saudara
Pada dasarnya, pertengkaran antar dua sosok yang berbeda bukanlah hal yang menakutkan. Namun karena Anda mengingat masa-masa tidak nyaman saat masa kanak-kanak, hal ini menyebabkan Anda merasa masalah tersebut begitu besar.
Bahkan hal ini membuat Anda menjadi selalu percaya bahwa saudara Anda sama seperti sosok saudara yang Anda kenal di masa kanak. Padahal tentunya banyak perubahan dalam hidup yang membuat kalian berkembang.
Maka cobalah untuk membangun hubungan saudara layaknya pertemanan juga. Berikan rasa maaf dan pemakluman bahwa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, termasuk keluarga Anda.
Artikel Terkait: Anak Suka Melawan Orang Tua & Berujung Pertengkaran? Ini Penyebabnya!
3. Kontrol Emosi Ada di Diri Anda
Sumber: Unsplash
Bagaimana pun juga ketika Anda sudah dewasa, maka kontrol diri ada di diri Anda.
Komunikasi adalah kunci. Jangan menunggu untuk pertikaian selesai dengan sendirinya. Katakan apa yang Anda rasakan.
Salah satu faktor yang dapat menyelesaikan sibling rivalry adalah kedewasaan diri untuk menerima dan berkomunikasi tanpa harus mementingkan ego sendiri.
4. Jangan Terdorong Untuk ‘Memperbaiki’ Saudara Anda!
Banyak yang beranggapan bahwa perbedaan antar saudara dapat diselesaikan bila salah satu ‘diperbaiki’.
Apalagi jika Anda berperan sebagai seorang kakak dalam saudara ini. Tentu ada keinginan mengarahkan saudara Anda sesuai dengan nilai dan kebenaran yang Anda anut.
Kenyataannya, saudara Anda adalah individu dewasa dengan kehidupan dan nilai-nilai yang sangat berbeda. Hubungan Anda bukan lebih baik namun justru menjadi lebih buruk.
Cobalah untuk menjadi lebih empatetik. Artnya, Anda bisa mencoba memahami permasalahan yang dihadapi saudara Anda sehingga Anda bisa menghindari konflik akibat perbedaan.
Bahkan dengan mengenali hal-hal yang mereka anut atau lakukan, Anda bisa menjadikan hal ini topik diskusi, lo!
5. Jangan Berharap Bahwa Semua Akan Selesai dalam Sekejap
Tidak ada konflik yang dapat selesai dalam sekejap.
Memang, Parents pasti memiliki keinginan untuk menghindari perasaan tidak nyaman, bukan?
Namun tentunya hal ini butuh waktu.
Setiap langkah penyelesaian sibling rivalry dewasa ini akan membantu Anda untuk ke arah yang lebih baik dengan saudara Anda.
Selamat mencoba!
***
Baca Juga:
Anak Suka Melawan Orang Tua & Berujung Pertengkaran? Ini Penyebabnya!
18 Cara Atasi Pertengkaran, Mulai dari Masalah Keuangan Hingga Komunikasi
10 Pertengkaran yang Merekatkan Hubungan Pasangan Setelah Menikah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.