Vonis pengadilan untuk menahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang membuat banyak orang bereaksi. Namun, siapa sangka bahwa keputusan ini juga membuat seorang ibu yang syok karena Ahok dipenjara mengalami keguguran spontan.
Kejadian ini dialami oleh Riries Widya. Sekalipun bukan tim sukses Ahok maupun anggota partai dan tidak menangani proyek apapun menyangkut Ahok, ia aktif mengikuti perkembangan kasus tuduhan penistaan agama yang ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta ini.
Kisah ini ia bagikan beberapa hari setelah musibah tersebut terjadi.
Trauma atas peristiwa kerusuhan 1998
Riries dan suaminya, Puspita Mustika Adya menonton sidang yang berlangsung pada pagi hari Selasa (9/5/2017) lalu lewat siaran televisi, “saya dan suami menyelesaikan beberapa pekerjaan administrasi yg tertunda sambil mendengarkan di TV live sidang penistaan terdakwa Ahok Gubernur DKI Jakarta.”
Riries dan suaminya.
Saat hakim ketua Dwiarso Budi Santiarto membacakan amar putusan dalam sidang Ahok di auditorium Kementan dan memvonis Ahok harus dipenjara selama 2 tahun, Riries langsung mengalami pusing dan perasaan tidak nyaman di perutnya.
Padahal, rahim yang saat itu berusia 27 minggu telah dinyatakan sehat oleh dokter kandungan. Sebelum putusan tersebut dibacakan, Riries juga tidak merasakan ada keanehan yang terjadi pada rahimnya.
Artikel terkait: Parenting ala Ahok Basuki Tjahaja Purnama.
Ia mencoba tenang dan duduk. Saat dalam keadaan duduklah, ia merasakan kontraksi yang luar biasa pada rahimnya, “saya rasa, saat itulah puncaknya. Sekitar pukul 9 pagi.”
“Saat itu saya merasa dalam sidang ada beberapa ketidakwajaran dan ketidakumuman berkaitan dengan pembacaan dakwaan serta pembacaan pembelaan. Karena tidak dibacakannya semua poin-poin penting dan tidak sesuai dengan gugatan,” tutur ibu yang memiiki hobi bersepeda ini.
Saat palu sidang diketuk, ia langsung diserang rasa ketakutan yang teramat sangat. Trauma atas peristiwa kerusuhan 1998 lalu kembali menghantuinya.
Pasalnya, saat itu ia menjadi korban secara langsung dan tidak langsung atas kekacauan yang terjadi.
Riries saat memeriksakan kandungan ke rumah sakit.
“Usaha saya mengalami bangkrut karena kehilangan uang milyaran dalam proses take over bank Danamon,” kenang ibu yang saat ini berprofesi sebagai pendidik sekaligus komisaris di sebuah perusahaan ini.
Dokter di RSU Tangerang Selatan menyatakan bahwa kondisi shock karena Ahok dipenjara dan ketakutan dari trauma tersebut lah yang memicu keguguran kandungan yang sudah menginjak akhir trimester kedua. Sekalipun usianya sudah 49 tahun dan sebelumnya sudah hamil sebanyak 7 kali, dokter tetap menyatakan bahwa selama ini kandungannya dalam kondisi aman dan sehat.
Dari 9 orang anak yang dikandungnya, bayi terakhir yang dikandungnya keguguran, 1 bayi meninggal dunia saat berusia 2 hari, dan 2 bayi kembar lainnya meninggal dunia karena demam berdarah. Sehingga kini ia memiliki 5 orang anak.
Kendati sedih dengan musibah ini, Riries dan suaminya tetap berusaha tabah menghadapi segalanya.
Theoharis C. Theohardies, MD, PhD, dari Tufts University School of Medicine menyatakan pada WebMD bahwa stres yang dialami oleh ibu hamil memang dapat menyebabkan reaksi psikologis pada uterus dan berdampak pada janin.
Selalu sehat dan ceria saat hamil.
Hal ini dapat memicu adanya keguguran. Theoharis menyarankan, bagi yang rentan mengalami keguguran karena stres, seorang ibu hamil hanya dapat berusaha menghindari segala sesuatu yang menjadi pemicu stres baginya.
Baca juga:
14 Penyebab Umum Keguguran yang Wajib Diketahui Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.