Ikhtiar Mohon Turun Hujan dengan Shalat Istisqa, Begini Tata Caranya

Shalat sunnah Istisqa menjadi permohonan akhir ketika hujan tidak kunjung menerpa bumi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari macam macam sholat sunnah yang diketahui umat Muslim, shalat istisqa bisa jadi merupakan ibadah yang krusial. Terlebih, di Indonesia musim kemarau kerap kali melanda.

Selain mengandalkan kecanggihan teknologi, tak ada salahnya Anda mendirikan shalat istisqa sebagai ikhtiar memohon turunnya hujan. Amalan ini bisa dilakukan ketika terjadi kemarau panjang sehingga memengaruhi keberlangsungan hidup manusia.

Mengenal Tata Cara Shalat Istisqa

Mengutip berbagai sumber, hukum melakukan shalat istisqa adalah sunnah muakkad. Dengan demikian, walaupun tidak wajib tetapi ibadah ini derajatnya tinggi dan sangat dianjurkan.

Sumber: Konsultasi Syariah

Berikut firman Allah dalam Al Quran perihal hukum mendirikan shalat satu ini.

“Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun (10) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu (11) dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (12) [Q.S: Nuh 10-12].

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adapun Salat Istisqa dikerjakan Nabi Muhammad SAW empat tahun sebelum beliau wafat. Ketika itu, hampir satu tahun Madinah dilanda kekeringan hebat. Umat Islam pun resah lalu meminta Rasulullah agar berdoa kepada Allah untuk menurunkan hujan.

Rasulullah menyanggupi permintaan tersebut dengan melakukan Salat Istisqa di Masjid Gammah yang terletak 500 meter dari Masjid Nabawi di Madinah. Rasulullah kemudian memimpin umat Islam untuk melakukan Salat Istisqa.

Artikel terkait: 5 Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib dan Panduan Lengkap untuk Melaksanakannya

Setelah salat, hujan pun turun di sekitar Madinah hingga beberapa hari. Salat istisqa pernah beberapa kali dilakukan selama hidup Nabi. Hal inilah yang juga dilakukan masyarakat di Kalimantan ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan pada 2019 silam.

Melafalkan niat diharuskan sebelum memulai shalat. Bunyi niat adalah sebagai berikut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ushallii sunnatal istisqaa’i rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah meminta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”

Menariknya, tata cara shalat sunnah ini sebenarnya serupa dengan shalat Idul Fitri. Perbedaannya terletak dalam tata cara khatib menyampaikan khutbah. Secara ringkas, berikut langkah yang sebaiknya menjadi perhatian:

  • Membaca niat
  • Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah
  • Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah
  • Setelah salam, khatib menyampaikan khutbah dua kali bisa sebelum atau sesudah sholat. Namun, khutbah setelah shalat adalah yang dianjurkan
  • Lantunan takbir diganti dengan ucapan istighfar
  • Sebelum masuk khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali

Astagfirullahal’adhiimal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyumu wa atuubu ilahi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artinya: “Saya mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya.”

Sebelum masuk khutbah kedua, khatib membaca istighfar tujuh kali. Dalam khutbah kedua banyak menganjurkan istighfar, merendahkan diri serta penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan permohonan untuk menurunkan hujan.

Ketika berdoa pada khutbah yang kedua, khatib menghadap kiblat sambil berdoa bersama-sama dengan suara yang nyaring dan mengangkat tangan yang setinggi-tingginya.

Artikel terkait: Tata Cara Mendirikan Shalat Tasbih dan Manfaatnya bagi Umat Muslim

Doa Setelah Shalat untuk Memohon Hujan

Terdapat beberapa doa untuk minta hujan setelah mengerjakan shalat istisqa atau pada saat khatib berdoa bersama, antara lain:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Allaahummaj’al suqyaa rohmatin wa laa taj’alhaa suqyaa’ adzaabin wa laa muhqin wa laa balaa’in wa laa hadamin wa laa ghoroqin.

Artinya: “Wahai Allah, Jadikanlah hujan ini sebagai siraman rahmat, janganlah Engkau jadikan sebagai siraman siksa, memusnahkan harta, bencana, menghancurkan dan menenggelamkan.”

 

Allahumma bil’ ibaadi wal bilaadi minal juhdi wal juu’i wadlonki wa laa nasykuu illaa ilaika.

Artinya: “Wahai Allah, hamba dan negeri sedang dilanda kemalaratan, kelaparan, kesempitan hidup dan kami tidak bisa mengadukan kecuali kepada-Mu.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Allahumma ‘ alath thiroobi wal akaami wa manaabitisy syajari wa buthuunil audiyati allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma asqinal ghoitsa wa laa taj’ alnaa minal qoonithiina.

Artinya: “Ya Allah, curahkanlah hujan di atas gundukan tanah, bukit-bukit, tempat tumbuh-tumbuhan pohon, dan pada waduk-waduk lembah. Ya Allah curahkanlah hujan di sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan pada kami dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa.”

Artikel terkait: Sempurnakan Taubat dengan Shalat Sunnah Taubat, Ini Niat dan Tata Caranya

Keutamaan Melakukan Shalat Istisqa

Tahukah Parents, terdapat lima nilai spiritual ketika seorang Muslim menjalankannya.

Pertama, shalat istisqa merupakan bentuk ittiba’ (mengikuti dengan penuh kesadaran hati) akan sunah Nabi SAW. Melalui shalat istisqa, kita diajarkan untuk memohon langsung kepada Allah SWT. Dalam hal ini, hujan adalah urutan pertama permohonan manusia.

Kedua, shalat istisqa merupakan realisasi pembuktian iman terhadap kemahabesaran dan kemurahan Allah melalui doa. Melalui shalat istisqa kita dididik untuk meyakini sepenuh hati bahwa Allah itu mendengar keluh kesah dan kesulitan kita. (QS Al-Baqarah [2]: 186).

Ketiga, shalat istisqa mendidik umat manusia untuk memperbanyak zikir kepada Allah, beristighfar atas segala dosa, sekaligus bertawakal kepada-Nya setelah mengoptimalkan usaha. Dengan shalat istisqa, kita mengharapkan kemurahan dan kemahakuasaan Allah dalam menurunkan hujan.

Keempat, shalat istisqa mendidik kita untuk bersabar dan tidak mudah berputus asa. Bayangkan ketika sebuah kawasan telah lama tidak terkena hujan dan berada dalam kekeringan, berikhtiar menjadi jalan setelah segala upaya dilakukan.

Kelima, shalat istisqa merupakan pembuka pintu rahmat dari Allah SWT. Rahmat yang dimaksud berupa air hujan yang kita mohonkan bukan hanya untuk keperluan hidup manusia, melainkan juga untuk makhluk hidup lainnya.

“Ya Allah, siramlah (turunkan hujan) untuk hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang- Mu, tebarkanlah rahmat-Mu, dan hidupkanlah negeri-Mu yang mati ini (akibat kekeringan).” demikian doa yang diucapkan oleh Rasulullah SAW.

Semoga artikel ini bermanfaat!

***

Baca juga:

Penjelasan Lengkap Shalat Gerhana Bulan: Dalil, Hukum dan Tata Caranya

Mantapkan Hati dengan Shalat Istikharah, Pahami Niat, Tata Cara, dan Bacaan Doanya

Tak Pernah Ditinggalkan Rasul, Begini Panduan Lengkap Shalat Qobliyah Subuh