Sexless Marriage bisa Berujung Perceraian, Apa yang Harus Dilakukan?

Mengalami penurunan frekuensi berhubungan seks atau menjadi tidak sama sekali dapat disebut sebagai Sexless Marriage atau pernikahan tanpa seks. Apakah hal ini wajar terjadi?

Mungkin pada tahun-tahun awal pernikahan, seks menjadi kegiatan rutin antara Anda dan suami. Namun seiring berjalannya waktu, segudang kesibukan, dan stress yang disebabkan oleh beban pikiran, sexless marriage atau pernikahan tanpa seks bisa terjadi di dalam pernikahan anda.

Padatnya kegiatan dan tenaga yang sudah terkuras setelah beraktivitas seharian bisa menyebabkan perubahan pada libido dan gairah seks pun perlahan menurun.

Artikel terkait: Pernikahan Berjalan Tanpa Seks? Lakukan 7 Hal Ini Untuk Memperbaikinya

Apakah Sexless Marriage Wajar Terjadi?

Jika Parents merasa kehidupan ranjang belakangan ini hambar, tenang, Anda tidak sendiri.

Mengutip dari Women’s Health Magazine, pernikahan tanpa seks  wajar terjadi diantara pasangan suami istri, seperti yang diungkapan oleh Ramani Durvasula, PhD, penulis buku ‘Should I Stay or Should I Go?’.

Hal tersebut juga disetujui oleh Jess O’Reilly, PhD, pembawa acara podcast @SexWithDrJess. “Saya belum pernah bertemu dengan pasangan yang sama sekali tidak mengalami turunnya gairah atau frekuensi yang tidak cocok pada suatu waktu dalam pernikahan,” ungkapnya.

Menurut Jess, gairah seksual akan bersifat fluktuatif tergantung kehidupan dan hubungan masing-masing pasangan.

“Dalam sebuah hubungan jangka panjang, jika kita memilih untuk menunggu gairah datang dengan sendirinya, maka kita tidak akan pernah berhubungan seksual.” Ia menjelaskan.

Rangsangan seksual adalah suatu proses yang rumit. Rangsangan bisa terjadi secara fisik dan juga mental. Akan tetapi rasa terangsang bisa sulit untuk muncul jika kalian  memiliki kesibukan yang benar-benar padat seharian atau kelelahan secara mental.

Sexless Marriage, Turunnya Daya Pikat Seks dalam Pernikahan

Dijelaskan oleh Jess O’Reilly, Sexless Marriage bisa berarti berhenti berhubungan seks sama sekali atau terjadi dalam frekuensi yang sangat jarang.

Para ahli di bidangnya menyebutkan bahwa enam bulan tanpa hubungan seksual sama sekali sudah bisa dikategorikan sebagai pernikahan tanpa seks. Bahkan bagi beberapa orang, satu bulan tanpa seks sudah cukup mengkhawatirkan.

Tentunya hal ini tergantung pada masing-masing pasangan, sesering apa frekuensi melakukan hubungan seks yang wajar bagi Anda?

“Persepsi lebih penting dibandingkan data itu sendiri,” kata Jess. “Jika Anda percaya seks adalah kunci hubungan yang bahagia, tetapi juga mengalami hubungan tanpa seks, maka Anda akan cenderung memutuskan untuk menghentikan hubungan tersebut,” tambahnya.

Bagaimana Pernikahan Tanpa Seks Bisa Terjadi

Perlu diingat bahwa berada dalam sebuah hubungan pernikahan tanpa seks bukan berarti Anda dan pasangan sudah merasa tidak bahagia bersama-sama atau tidak cocok lagi. Sexless marriage bisa terlihat seperti hubungan pernikahan pada umumnya, ada yang tergolong sehat dan bahagia, dan ada pula yang terasa canggung.

“Tergantung dari pandangan masing-masing,” kata Ramani.

Dipaparkan oleh Ramani, ada dua kemungkinan penyebab dari sexless marriage tersebut.

“Dalam beberapa kasus, ini (pernikahan tanpa seks) dapat disebabkan oleh dua hal yang membuat perhatian teralihkan dari hubungan seksual, yaitu rasa kehilangan dan tekanan finansial.” Ramani menjelaskan.

“Pada kasus lain, penyebabnya hanya sulit dan lamban untuk merasa terhubung dengan pasangan. Kemudian perasaan tersebut terus ditunda sehingga suatu hari kemudian pasangan tersebut menyadari bahwa ternyata sudah lama sejak mereka terakhir kali berhubungan,” tambahnya.

Menurut penelitian, banyak pasangan yang mulai berkurang intensitas hubungan seksualnya dan semakin berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

Pasangan yang terjebak dalam hubungan seperti ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya anak, pekerjaan, hubungan jarak jauh, kondisi kesehatan mental, dan sebagainya.

Artikel terkait: Ingin Pernikahan Lebih Harmonis? Jangan Lupa Lakukan Perbincangan Seks Secara Rutin

Cara Untuk Mengembalikan Kembali Gairah Yang Sudah Hilang

Meskipun sekarang Anda tidak lagi berhubungan seks, bukan berarti akan seperti itu seterusnya di masa depan. Yang diperlukan adalah sedikit usaha lebih dari kedua belah pihak untuk mengembalikan kembali kehidupan ranjang.

Ramani menyarankan pasangan sebaiknya mulai dari membangun komunikasi yang baik. Berbicara dengan pasangan apa yang anda rasakan pada sexless marriage ini dan apa solusi yang bisa dilakukan selanjutnya.

“Jika Anda mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan pasangan, maka Anda punya masalah yang lebih besar dari sekedar seks,” tuturnya.

Untuk dapat membicarakan mengenai masalah sexless marriage ini bersama pasangan dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kuncinya adalah bersabar dan saling memahami.

Setelah mengetahui penyebab terjadinya sexless marriage pada hubungan Anda, temukanlah solusi berdasarkan penyebab tersebut. Misalnya jika stres menjadi penyebab utamanya, cobalah untuk menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan rasa stres tersebut terlebih dahulu.

Jess menyatakan bahwa mendiskusikan seperti apa hubungan seks yang Anda mau kepada pasangan bisa berpengaruh banyak. Apakah Anda menginginkan seks hanya satu kali sebulan atau satu kali seminggu, hal tersebut harus dibicarakan dengan pasangan.

Kemudian, hal yang bisa anda lakukan adalah mulai kembali membangun keintiman. Gestur-gestur sederhana seperti menyentuh, merangkul, memeluk, dan mencium dapat mengembalikan keintiman secara fisik.

“Setelah rasa intim sudah mulai kembali, hubungan seks akan menyusul dengan sendirinya,” sarannya.

Jika Parents merasa tidak yakin bisa menyelesaikan masalah seputar sexless mariage hanya berdua dengan pasangan, kunjungan kepada professional seperti konsultan pernikahan atau terapis bisa dipertimbangkan.

***

Baca Juga:

id.theasianparent.com/seks-dalam-pernikahan/

id.theasianparent.com/seks-dengan-pasangan

id.theasianparent.com/komitmen-adalah