Serangan jantung mendadak yang merenggut nyawa bintang Bollywood legendaris Sridevi, mengejutkan semua orang.
Sehari sebelumnya, bintang film era 80-an dan 90-an ini masih tampak sehat dan bugar. Namun, Jumat malam ia kena serangan jantung hingga menghembuskan napas terakhirnya.
Kalangan artis Bollywood masih banyak yang tidak percaya bahwa artis yang dikenal sebagai Barbie India ini telah tiada. Kepergiannya yang begitu mendadak membuat banyak orang tidak percaya, mereka merasa sangat kehilangan.
Artikel terkait: Artis legendaris Bollywood Sridevi meninggal dunia, ini ungkapan duka sesama artis
Sridevi meninggal akibat serangan jantung mendadak. Sumber: Instagram
Penyebab serangan jantung mendadak
1. Hypertrophic cardiomyopathy (HCM)
Penyakit ini menyebabkan terjadinya penebalan pada otot jantung, sehingga membuat jantung tidak bisa memompa darah secara maksimal. Sering menjadi penyebab kematian akibat serangan jantung mendadak pada orang di bawah usia 30 tahun.
Sayangnya, HCM seringkali tidak terdeteksi. Penyakit ini umum menjadi penyebab kematian mendadak para atlet olahraga.
2. Kelainan pembuluh darah koroner
Kelainan ini merupakan salah satu penyakit jantung bawaan, yang membuat seseorang lahir dengan pembuluh darah koroner yang tidak normal. Kelainan ini juga mengganggu aliran darah ke jantung, sehingga rentan terkena serangan jantung mendadak.
3. Long QT syndrom
Sindrom ini menyebabkan terjadinya peradangan pada jantung, disebut juga miokarditis akut. Juga memicu terjadinya irama jantung yang tidak beraturan, yang bisa membuat seseorang pingsan bahkan meninggal.
Penderita long QT syndrom memiliki risiko kematian akibat serangan jantung mendadak yang lebih tinggi.
Faktor risiko serangan jantung mendadak
1. Riwayat keluarga
Bila ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal akibat serangan jantung mendadak, Anda harus waspada. Apalagi jika hal tersebut menimpa seseorang yang berusia di bawah 50 tahun. Berkonsultasilah dengan dokter untuk pemeriksaan screening untuk mengetahui risikonya.
2. Konsumsi alkohol dan obat-obatan
Asosiasi Kesehatan Amerika menyatakan, terlalu banyak konsumsi alkohol bisa meningkatkan tekanan darah dan trigliserida. Hal yang sama juga terjadi akibat penyalahgunaan obat-obatan. Kedua hal ini berisiko menyebabkan penyakit jantung, juga kematian akibat serangan jantung mendadak.
3. Makan berlebihan
Makan secara berlebihan atau porsi besar membuat Anda berisiko memiliki masalah jantung. Proses makan juga meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, sehingga memicu serangan jantung.
4. Stres tinggi
Stres tinggi akibat tingkat kecemasan yang parah, juga menjadi faktor penyebab serangan jantung mendadak. Amarah yang naik tiba-tiba, atau kegelisahan tinggi akan meningkatkan detak jantung di atas rata-rata. Juga menyebabkan peningkatkan tekanan darah, menyempitnya pembuluh darah dan risiko pembekuan darah.
Sebab itulah para pasien sakit jantung disarankan untuk menghindari aktivitas yang memicu kecemasan tinggi atau amarah yang besar.
Selain keempat faktor risiko di atas, ada beberapa faktor lain yang bisa membuat Anda berisiko terkena serangan jantung mendadak. Di antaranya obesitas, kolesterol tinggi, hipertensi juga diabetes.
Gejala serangan jantung mendadak yang harus diwaspadai
1. Rasa tidak nyaman di bagian dada
Salah satu tanda yang harus Anda waspadai adalah dada terasa sesak seperti ditekan. Hal ini diakibatkan pembuluh darah yang tersumbat. Meski gejalanya berbeda pada setiap orang, namun biasanya intensitasnya sama, yakni berlangsung selama beberapa menit. Dan terjadi ketika sedang tidur atau beraktivitas.
2. Rasa nyeri di bagian tubuh sebelah kiri
Rasa tidak nyaman yang dirasakan bisa menjalar ke bagian tubuh sebelah kiri. Pada beberapa kasus, nyeri dirasakan dari daerah lengan kemudian menyebar ke bagian dada hingga terkena serangan jantung.
3. Detak jantung terasa tidak normal
Jantung berdebar tiba-tiba, padahal Anda sedang tidak berolahraga juga tidak mengalami emosi ekstrim seperti bahagia, gugup maupun panik adalah salah satu gejala ada yang tidak beres dengan jantung Anda.
Penyebabnya bisa jadi terlalu banyak kafein, hingga kurang tidur. Namun bila intensitasnya terlalu sering, padahal Anda tidak melakukan hal-hal di atas. Maka patut diwaspadai.
Periksakan diri Anda ke dokter untuk, untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan detak jantung yang disebut fibrilasi atrial.
****
Gejala lain yang lebih minor namun tetap harus diwaspadai:
- Pusing
- Rahang terasa sakit
- Mudah lelah
- Mendengkur
- Keringat dingin
- Kaki dan pergelangan tangan bengkak
- Mual dan mulas
- Batuk yang tak kunjung reda
Bila gejala-gejala tersebut muncul secara bertahap dan intensitasnya terlalu sering, harus diwaspadai. Karena bisa menjadi tanda awal serangan jantung.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Wanita Rentan Penyakit Jantung
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.