Apa penyebab sembelit pada anak?
Seorang pembaca theAsianParent.com bertanya : “Putraku mengalami sembelit yang sangat parah. Dia tidak bisa buang air besar secara normal tanpa diberi 10 ml laksatif setiap malam. Bagaimana mengatasinya?”
Jawaban dokter:
Seorang anak mengalami sembelit atau tidak, bukanlah dilihat dari seberapa sering ia buang air atau seberapa susah ia berusaha, melainkan konsistensi dari tinjanya. Seorang anak mengalami sembelit bila dia mengeluarkan tinja yang keras dan kering seperti kelereng.
Namun bila tinjanya secara konsisten dikeluarkan dalam bentuk cairan, lembek atau pasta maka dia tidak mengalami sembelit. Menangis saat mengejan, perdarahan dari anus, rasa sakit perut dan nafsu makan yang berkurang merupakan tanda-tanda anak mengalami konstipasi.
Beberapa penyebab sembelit
1. Kurang Cairan
Apakah berat badan anak sudah normal, dan apakah dia banyak pipis? Perhatikan juga bagaimana perbandingan susu dan air yang Anda berikan, apakah takarannya sudah tepat? Bisa jadi karena terlalu banyak susu dengan sedikit perbandingan air sehingga menyebabkan si kecil mengalami sembelit.
2. Jenis susu formula
Mengganti ASI dengan susu formula dapat mengakibatkan perubahan konsistensi tinja, sehingga menyebabkan anak mengalami sembelit atau bahkan diare. Perubahan ini biasanya hanya bersifat sementara, sampai perut anak Anda terbiasa dengan susu formula baru. Jika sembelit terus menjadi masalah bagi si kecil Anda, Anda mungkin perlu mengganti susu formula tersebut.
3. Makanan baru
Jika kotoran anak terlihat keras, maka coba kaji ulang apa saja yang telah dia makan, sehingga Anda akan tahu bahwa jenis makanan tersebut memicu sembelit pada si kecil.
4. Kurang Serat
Serat ini terdapat pada sereal, buah-buahan dan sayuran.
5. Alergi Makanan
Sembelit terus-menerus dapat menjadi tanda intoleransi susu atau makanan.
Anda dapat melakukan langkah-langkah sederhana untuk mengatasi sembelit, yaitu:
- Memperbanyak air minum
- Tambahkan gula ke makanan anak. Gula dapat menarik cairan ke usus anak sehingga melunakkan tinja. Gula dapat berasal dari buah, dalam bentuk fruktosa, sorbitol, atau sukrosa dari tebu.
Anda dapat mengambil langkah-langkah lain untuk meminimalkan terjadinya masalah sembelit:
1. Pijat perut
Kotoran bergerak di usus besar searah jarum jam. Untuk membantu melepaskan gas yang menyebabkan sembelit, sebaiknya pijat perut dilakukan mengikuti arah jarum jam.
Tuangkan minyak di tangan Anda dan pijat perut dengan lembut (daerah di bawah tulang rusuk) searah jarum jam. Angkat lutut dan gerakkan seperti mengayuh sepeda.
2. Latihan buang air besar yang benar
Anak-anak yang sedang menjalani latihan toilet (potty training) harus dibiasakan duduk di toilet selama lima sampai sepuluh menit setelah sarapan dan sekali lagi setelah makan malam. Banyak keluarga memiliki jadwal yang sangat sibuk dan anak-anak mereka tidak terbiasa “membuang waktu” untuk menunggu buang air besar .
Kebiasaan ke toilet setelah makan dapat memicu kontraksi usus. Kontraksi ini sering disebut “colic reflex gastro” dan hal ini akan membiasakan Anda untuk buang air secara rutin setiap hari di pagi hari dan atau di malam hari.
Dijawab oleh:
Dr Dana Elliott Srither, MBBS (Singapura), Grad Dip Family Medicine, adalah dokter keluarga bersertifikat yang percaya pada prinsip-prinsip “Get Well” dan “Stay Well”.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.