Para suami wajib tahu alasan pasangan enggan berhubungan seks setelah melahirkan agar bisa memahami kondisi istrinya. Salah satu alasan kuat adalah karena mengurus bayi itu sangatlah menguras tenaga dan perhatian. Sangat melelahkan!
Sering kali hal ini menyebabkan para ibu tidak memiliki waktu untuk memikiran hal lain, tidak terkecuali masalah seks dengan pasangannya. Namun selain kelelahan, masih ada faktor lainnya yang menyebabkan ibu menolak seks.
Apa sajakah itu? Yuk, cek kelengkapannya pada artikel di bawah ini!
Daftar isi
Alasan Perempuan Enggan Melakukan Seks Setelah Melahirkan
Love Barnett, seorang ibu sekaligus blogger membagikan alasan mengapa ibu enggan melakukan seks setelah melahirkan. Hal-hal yang ia ungkapkan banyak diamini oleh ibu-ibu yang merasakan hal serupa. Apakah Bunda salah satunya?
1. Payudara Sakit
Menyusui pertama kali adalah hal penuh perjuangan bagi seorang ibu. Payudara sakit adalah salah satu hal yang harus ia hadapi saat menyusui. Oleh karena itu, selesai menyusui, Bunda jadi enggan payudaranya disentuh oleh Ayah saat foreplay.
Payudara sakit juga bisa membuat gairah seks Bunda menurun, bahkan tidak ada keinginan untuk bercinta. Bunda harus jujur tentang hal ini pada si Ayah, agar dia memahami kondisi Anda.
2. Badan Bau
Mengurus keperluan bayi, dari makanan hingga kotoran, sering membuat badan Bunda berbau tidak sedap. Apalagi kalau bayi muntah di badan Bunda. Hal ini membuat dirinya tidak percaya diri untuk melakukan hal romantis dengan suami.
3. Bayi di Dalam Kamar
Menempatkan bayi di dekat Parents memang bisa memudahkan menenangkan saat bayi menangis. Atau, ketika Bunda perlu menyusuinya. Namun, hal ini juga akan menghambat kemesraan, karena kalau Anda berdua terlalu berisik saat bercinta, bayi bisa bangun dan menangis.
Selain itu, Bunda juga pasti tidak bisa berkonsentrasi menikmati percintaan jika ada bayi di sampingnya. Bahkan mungkin merasa tidak nyaman melakukannya di depan bayi.
4. Kelelahan Mengurus Bayi
Hal ini biasa terjadi jika Bunda tidak menerima bantuan sama sekali. Dan suami juga tidak turun tangan dalam mengurus bayi, terutama saat dia harus pergi bekerja.
Kelelahan ini bisa menimbulkan perasaan kesal pada diri Bunda, karena merasa suami tidak mengalami lelahnya mengurus bayi. Dan tentunya, kondisi emosional seperti ini bukan hal yang bagus untuk memulai percintaan.
5. Hormon yang Belum Stabil
Setelah melahirkan, sisa hormon kehamilan yang masih ada, bisa membuat kondisi emosional Bunda naik turun. Kadang Bunda bisa marah-marah dengan hal kecil, atau menangis tanpa alasan jelas. Akibatnya sama sekali tidak ada mood untuk bermesraan dengan suami.
6. Kondisi Tubuh Berubah Setelah Melahirkan
Kondisi tubuh yang berubah setelah punya anak, sering membuat Bunda enggan melakukan seks setelah melahirkan. Bunda juga jarang punya waktu untuk merawat diri sejak kehadiran si kecil. Di tambah lagi luka bekas persalinan juga belum sembuh total. Ayah harap bersabar, ya!
7. Tidak ada Gairah Bercinta
Sering kali Bunda memang ingin berhubungan badan dengan suami. Namun, tidak ada hal yang bisa membuatnya bergairah untuk melakukan hal tersebut. Sama seperti orang kelaparan, tetapi makanan yang tersaji tidak menimbulkan selera.
Hal ini tentu bisa terjadi pada siapa saja, bahkan perempuan yang belum melahirkan pun pasti pernah mengalaminya. Sebab itu, diperlukan kerja keras dari suami untuk bisa membangkitkan gairah istri agar mau berhubungan intim kembali.
Artikel terkait: Sssttt… ini 5 cara membangkitkan gairah seksual istri, suami wajib tahu!
Alasan Lain Istri Malas Melakukan Hubungan Seks Setelah Melahirkan
1. Turunnya Hormon Estrogen
Kadar estrogen turun setelah melahirkan dan ini bisa menyebabkan masalah pada seks. Turunnya hormon ini menyebabkan kurangnya pelumasan vagina, yang bisa membuat seks menjadi menyakitkan atau kurang menyenangkan. Rasa sakit juga bisa datang dari episiotomi atau robekan perineum.
Solusi sederhana: Gunakan pelumas topikal saat berhubungan seks. Kata Gail, bereksperimenlah dengan posisi yang berbeda juga, misalnya seperti Bunda berada di atas (misionaris) untuk memungkinkan mengontrol lebih banyak penetrasi.
Masalah pelumasan biasanya hilang setelah Bunda berhenti menyusui atau setelah menstruasi Anda kembali, kata Elisa Ross.
Melansir situs Mayo Clinic, untuk mengurangi ketidaknyamanan saat berhubungan seks, lakukan cara ini:
- Gunakanlah pereda nyeri. Lakukan langkah-langkah penghilang rasa sakit sebelumnya, seperti mengosongkan kandung kemih, mandi dengan air hangat, atau minum obat pereda nyeri yang dijual bebas. Jika Anda mengalami rasa terbakar sesudahnya, oleskan es yang dibungkus dengan handuk kecil ke area tersebut.
- Gunakan pelumas. Ini dapat membantu jika Anda mengalami kekeringan pada vagina.
- Lakukan uji coba. Diskusikan alternatif berhubungan seksual dengan pasangan misalnya dengan melakukan pijat, seks oral, atau masturbasi bersama.
- Luangkan waktu untuk berhubungan seks saat Anda tidak terlalu lelah atau cemas.
Perubahan hormon setelah melahirkan mungkin juga terkait dengan depresi pascapersalinan, yang dapat menghambat hasrat seksual. Perasaan sedih, cemas, mudah tersinggung, atau hanya merasa sedih dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda mengalami perasaan ini, terutama jika perasaan itu memburuk atau jika Anda merasa putus asa atau sedih sepanjang waktu.
2. Menyusui Bikin Ibu Tidak Merasa Seksi
Menyusui memiliki banyak manfaat. Namun, di sisi lain menghabiskan banyak energi fisik dan emosional yang kemudian mengakibatkan terhalangnya pikiran ibu ke arah seksual.
Menyusui atau memompa ASI secara terus-menerus dapat membuat payudara Anda terasa sangat sensitif sehingga kebanyakan ibu yang masih menyusui tidak ingin disentuh di bagian sana.
Membelai payudara wanita menyusui juga dapat menyebabkan ASI mereka keluar, yang bisa menjadi masalah bagi kedua pasangan -busui pasti kesal jika ini terjadi. Orgasme terkadang juga bisa membuat ASI keluar tanpa sadar.
Jika khawatir hal itu terjadi pada Anda, Elisa menyarankan Anda untuk tetap memakai bra saat berhubungan seks.
3. Perubahan Tubuh di Luar dan Dalam
Selama kehamilan, berat badan ibu normal biasanya bertambah sekitar 11-15 kg. Butuh beberapa saat untuk menurunkan berat badan ekstra itu setelah bayi lahir.
Belum lagi tambahan stretch mark dan luka baru –jika menjalani operasi caesar. Ini membuat banyak perempuan tidak merasa percaya diri, mati rasa, dan bahkan tertekan dengan tubuh baru mereka.
Jika Bunda tidak merasa begitu tertarik dengan penampilan Anda, umpan balik positif pasangan Anda bisa sangat membantu. “Anda akan terkejut betapa banyak orang mengatakan bahwa mereka masih menganggap Anda cukup seksi. Itulah yang biasanya saya dengar, ”kata Gail.
Mintalah bantuan pada pasangan agar Bunda bisa mencapai tubuh ideal. Misalnya dengan meminta menemani Anda berolahraga atau membantu menyiapkan makanan sehat.
Sementara itu, Gail juga menyarankan Bunda untuk membeli beberapa pakaian dalam yang membuat Anda merasa seksi dan dapat menutupi beberapa area bekas jahitan.
Bagi Bunda yang melakukan persalinan normal, Anda bisa mencoba latihan kegel untuk mengencangkan otot panggul. Terlepas dari semuanya itu, cobalah yang terbaik untuk menerimanya sebagai bagian dari ‘keibuan’.
Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Intim Setelah Melahirkan
Memiliki bayi adalah pengalaman yang luar biasa dan momen yang akan mengubah hidup Parents. Namun, tidak peduli seberapa cinta Anda dengan si kecil, merawat bayi yang baru lahir dapat berdampak serius pada kehidupan seks Anda.
Untuk bisa kembali ke kenikmatan seksual bisa jadi sulit, ini adalah proses penting yang menantang sebagian besar pasangan, kata Gail Saltz, MD, spesialis terapis sek di New York, yang juga penulis buku The Ripple Effect: How Better Sex Can Lead to a Better Life. “Ini sulit, tetapi bisa dilakukan, selama Anda memiliki harapan yang masuk akal tentang diri Anda dan tubuh Anda.” kata Gail, mengutip WebMD.
Kebanyakan perempuan mendapat saran dari dokter mereka untuk kembali berhubungan seks dengan pasangannya adalah antara 4 sampai 6 minggu setelah melahirkan.
Sebelum memulai melakukan hubungan seks kembali, ada baiknya vagina dalam kondisi tidak lagi mengalami keputihan pascapersalinan, yang dikenal sebagai lochia.
Terlepas dari persalinan pervaginam atau operasi caesar, semua wanita yang melahirkan melalui periode ini selama beberapa minggu sesudahnya. Jika dipaksakan, Anda dan pasangan rentan mengalami infeksi kelamin.
Dan khusus untuk Bunda yang melahirkan normal dan mendapatkan jahitan saat melahirkan, dapatkan persetujuan dokter kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seks kembali. Jahitan yang belum sepenuhnya sembuh berisiko terbuka.
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan agar Bunda memeriksakan kondisinya tiga minggu setelah melahirkan dengan tindak lanjut sebelum 12 minggu setelah kelahiran.
Artikel terkait: Tips Seks Pasca Melahirkan Untuk Para Ayah
Dampak Persalinan pada Kehidupan Seksual Sebabkan Menurunnya Gairah Seks
Di awal kehidupannya, bayi butuh menyusu dan bangun setiap 2-3 jam sekali. Bahkan menurut National Sleep Foundation, sekitar 30 persen bayi masih belum tidur sepanjang malam pada usia 9 bulan.
Pola ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan, dan tentu bisa menyebabkan kelelahan bagi si ibu. Kondisi ini membuat ibu merasa layaknya ‘mesin menyusu’ dan serta merta membuat dirinya tidak seksi lagi.
Ayah mungkin sama lelahnya dengan ibu, sepulang dari kantor ia masih dituntut untuk menemani dan membantu istrinya mengurus bayi mereka. Namun menurut Gail, pria masih lebih cenderung tertarik pada seks.
Bagi mereka, kebersamaannya bersama istri saat mengurus bayi merupakan cara untuk bersantai dan membantu merasa dekat secara emosional dengan Anda. Apalagi kebanyakan pria tidak membutuhkan banyak pemanasan sebelum terjun ke dalam seks. Sebaliknya, banyak wanita yang butuh komunikasi yang baik dan ‘pemanasan’ untuk menjadi terangsang.
Gail menyarankan, komunikasikan kepada pasangan jika Bunda merasa lelah dan butuh bantuan untuk mendapatkan gairah seks. “Katakan kepadanya, ‘Aku benar-benar lelah, tapi aku ingin berhubungan seks denganmu’,” kata Gail.
Kemudian lakukan pemecahan masalah yang kreatif. Gail menyarankan agar meminta pasangan untuk menjaga bayi sehingga Anda dapat beristirahat dan meningkatkan mood. Rencanakanlah seks di pagi hari ketika Anda berdua memiliki kesempatan untuk tidur terlebih dahulu.
Untuk meningkatkan mood diperlukan juga rasa humor. “Itulah mengapa penting untuk memiliki rasa humor tentang seluruh situasi yang Anda dan pasangan hadapi. Dan ingatlah, situasi ini tidak akan bertahan selamanya,” ujar ob-gyn Klinik Cleveland Elisa Ross, MD.
Artikel terkait: Payudara sakit saat menyusui. Ini 6 penyebab dan solusinya!
Jujurlah tentang Apa yang Menghalangi untuk Melakukan Seks Setelah Melahirkan
Jika Anda masih kesulitan melanjutkan kehidupan seks, terlepas dari masalah fisik, mungkin sudah saatnya untuk melihat apa yang terjadi secara emosional dalam hubungan Anda. “Tanyakan pada diri sendiri, ‘Apa yang membuat saya cukup tidak nyaman sehingga saya tidak ingin mengungkapkan keintiman dengan pasangan melalui seks?'” kata Gail.
Sering kali hambatan emosional yang khas adalah perasaan marah atau kesal karena menerima kenyataan saat ini Bunda berada di rumah mengganti popok sepanjang hari, sementara pasangan bisa bisa melakukan hal-hal ‘normal’ seperti bekerja atau hangout dengan teman-temannya.
Gangguan emosional besar lainnya biasanya berasal dari kesadaran diri tentang tubuh dan kelelahan mental si ibu. Masalah ini sebenarnya dapat diatasi melalui diskusi dengan pasangan. Atau juga lakukanlah konseling pasangan.
Cari Alternatif untuk Melakukan Seks Setelah Melahirkan
Seks adalah tentang kesenangan satu sama lain dan ada banyak cara untuk melakukannya. Bila Bunda belum siap untuk berhubungan intim, pertimbangkan seks oral, stimulasi manual, dan pijat erotis sebagai cara untuk merasa lebih dekat dengan pasangan.
Sering-sering mengungkapkan kasih sayang misalnya dengan berciuman, berpelukan di sofa atau tempat tidur, berpegangan tangan, atau sekadar menggosokkan kaki saat duduk bersama.
Menerima New Normal dengan Lapang Dada
Sebagian besar masalah seksual yang dialami wanita pascapersalinan akan menjadi lebih baik setelah tahun pertama. Ada baiknya, selama itu pasangan saling menerima bahwa mereka mungkin tidak akan melakukan hubungan seks sebanyak sebelumnya.
Anggap ini sebagai new normal kehidupan seks Anda. Mengenai seks, jangan berpikir tentang seberapa banyak seks yang bisa dilakukan, tetapi tentang betapa bahagianya Anda dan pasangan dengan hidup yang dimiliki saat ini.
****
Bagaimana dengan Bunda, apakah Anda juga memiliki masalah yang sama? Semoga artikel ini bisa membantu Anda dan pasangan dalam mencari jalan keluar, ya.
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Labor and delivery, postpartum care
www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/sex-after-pregnancy/art-20045669#:~:text=While%20there’s%20no%20required%20waiting,first%20two%20weeks%20after%20delivery
Your Sex Life After Baby
www.webmd.com/parenting/baby/features/your-sex-life-after-baby
10 Reasons Postpartum Sex Isn’t Happening
www.scarymommy.com/postpartum-sex
Baca juga:
5 Penyebab Hubungan Seks Setelah Melahirkan Terasa Sakit, Ini Cara Mengatasinya
15 Rekomendasi Ide Hadiah untuk Suami di 2023, Bermanfaat dan Berkesan
Laser Vagina Pasca Melahirkan, Benarkah Bisa Mengencangkan Miss V?