Rencana memulai sekolah tatap muka pada Juli 2021 nampaknya sudah bulat. Mendikbud Ristek Nadiem Makarim telah menetapkan kebijakan tersebut. Nadiem berpendapat jika tidak ada tawar-menawar demi pendidikan anak.
“Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi,” kata Nadiem di acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6), mengutip dari laman CNN Indonesia.
Demi keamanan bersama saat penyelenggaraan sekolah tatap muka pada Juli mendatang, tenaga pendidikan akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi. “Kami upayakan pendidik dan tenaga pendidikan jadi prioritas penerima vaksinasi COVID-19,” ujar Nadiem.
Mengingat kasus COVID-19 belum usai, bahkan terjadi pelonjakan di sejumlah daerah, Presiden Joko Widodo melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dalam pelaksaan pembelajaran tatap muka.
“Bapak Presiden tadi mengarahkan bahwa pendidikan tatap muka yang nanti dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati-hati,” kata Menkes Budi, dalam konferensi pers, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6), mengutip dari Kompas.com.
Selain itu, pembelajaran secara langsung pun tetap akan dilakukan secara terbatas. Serta, orangtua bisa menentukan apakah anaknya akan hadir di sekolah atau tidak.
“Opsi untuk menghadirkan anak ke sekolah adalah ditentukan oleh orangtua,” jelas Budi.
Aturan Sekolah Tatap Muka Juli 2021
Ada beberapa aturan yang berlakukan saat sekolah tatap muka Juli 2021. Parents wajib simak aturan ini!
1. Jumlah Murid di Kelas Maksimal 25 Persen
Berdasarkan penjelasan Menkes Budi, murid yang boleh hadir saat pembelajaran langsung yaitu maksimal 25 persen dari total murid.
2. Maksimal Dua Hari Sekolah Setiap Minggunya
“Tidak boleh lebih dari dua hari seminggu. Jadi seminggu cuma dua hari, boleh melakukan maksimal tata muka,” terang Budi, mengutip dari laman Kompas.com.
3. Durasi Sekolah Tidak Lebih dari 2 Jam
“Setiap hari, maksimal hanya dua jam,” ujar Menkes Budi.
4. Guru Harus Sudah Divaksinasi
Menkes Budi mengimbau agar semua guru di Indonesia harus sudah divaksinasi COVID-19 sebelum melaksanakan sekolah tatap muka.
“Jadi mohon bantuan juga Kepala Daerah, karena vaksin kami kirimkan kepada Kepala Daerah, prioritaskan guru dan lansia. Terutama guru-guru ini harus sudah divaksinasi sebelum sekolah tatap muka terbatas dilaksanakan.”
Federasi Guru Tidak Mendukung Sekolah Tatap Muka Juli 2021 secara Massal
Sementara itu, Federasi Serikat Guru Indonesai (FSGI), meminta pemerintah berhati-hati dalam membuka sekolah tatap muka terbatas saat masih pandemi. Sekjen FSGI Heru Purnomo mengatakan pihaknya tak mendukung pembukaan sekolah secara massal pada Juli mendatang. Terutama jika laju penularan atau positivity rate masih di atas standar aman WHO, yakni 5 persen.
“FSGI mendorong pemerintah daerah tidak membuka sekolah atau madrasah pada Juli 2021 jika kasus COVID-19 atau positivity rate COVID-19 lebih dari 5 persen,” kata Heru, mengutip dari laman Suara.com.
Heru menambahkan, sekolah tatap muka bisa saja dilakukan di pulau kecil atau wilayah pelosok. Namun, semua pihaknya harus tetap taat protokol kesehatan yang berlaku.
“Apalagi di wilayah-wilayah ini (wilayah kecil dan pelosok) memiliki kendala besar dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring. Ini artinya kebijakan membuka atau tidak pembelajaran tatap muka di Indonesia memang tidak bisa diseragamkan,” papar Heru.
“Pemda jangan membuka pembelajaran tatap muka di sekolah atau madrasah hanya dengan pertimbangan gurunya sudah divaksinasi. Sebab, kekebalan kelompok belum terbentuk di sekolah ketika guru divaksinasi. Namun, peserta didik belum divaksinasi, mengingat belum ada vaksin untuk anak,” sambungnya.
Tak luput, pihak FSGI meminta pemerintah daerah setempat untuk melibatkan Epidemiolog dan Ikatan Dokter Anak Indonesia di masing-masing daerah untuk mempertimbangkan saat akan membuka sekolah tatap muka.
Memang, rencana sekolah tatap muka Juli 2021 masih menuai pro dan kontra, mengingat kita semua masih dihantui oleh pandemi COVID-19. Kalau Parents sendiri bagaimana, nih, setuju atau tidak dengan rencana tersebut? Apabila nanti si kecil harus kembali ke sekolah, tetap ingatkan kepadanya untuk patuh terhadap protokol kesehatan.
Baca juga:
Pemerintah Targetkan Pembukaan Sekolah Tatap Muka Mulai Juli 2021
Uji Coba Sekolah Tatap Muka Resmi Dimulai, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?
IDAI Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka Juli 2021, Parents Setuju?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.