Kue keranjang adalah salah satu hidangan imlek yang cukup populer. Kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan gula. Karena menggunakan tepung ketan sebagai bahan utama, tekstur dari kue keranjang adalah kenyal ditambah rasa manis dari gula. Namun, apakah kalian tahu makna dan sejarah kue keranjang?
Sejarah Kue Keranjang Sebagai Hidangan Khas Imlek
Kue keranjang adalah salah satu hidangan yang wajib ada pada saat perayaan Tahun Baru Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa, kue keranjang dipercayai sebagai kue yang dapat membawa keberuntungan.
Kue keranjang biasanya dijadikan sesaji untuk sembahyang pada tujuh hari sebelum Tahun Baru Imlek, puncaknya pada malam Tahun Baru Imlek. Kue ini bisa kalian makan ketika perayaan Cap Go Meh atau sekitar 15 hari setelah Tahun Baru Imlek.
Konon, pada zaman dahulu di dataran Cina terdapat seekor raksasa yang menghuni sebuah gua yang berada di gunung bernama “Nian”. Di dalam gua tersebut terdapat Nian. Saat Nian merasa lapar, ia akan keluar dari gunung untuk berburu hewan.
Pada musim dingin, semua hewan-hewan biasanya akan hibernasi. Nian akan turun ke desa untuk mencari makanan. Hal ini membuat penduduk desa menjadi ketakutan.
Suatu hari ada seorang penduduk bernama “Gao” memiliki ide yang cerdik. Gao membuat kue dengan bahan tepung ketan dan gula, lalu ia meletakkannya di depan pintu. Dengan begitu, Nian tidak lagi mencari penduduk desa untuk dijadikan santapannya, melainkan menyantap kue-kue buatan Gao.
Sebagai tanda untuk mengenang Gao, penduduk desa mulai membuat kue tersebut setiap musim dingin dan memberi nama kue tersebut “Nian Gao”. Kue keranjang pada awalnya adalah hidangan yang ditujukan untuk menyenangkan Dewa Tungku atau Cau Kun Kong agar memberi kabar baik serta menyenangkan kepada Raja Surga (Giok Hong Siang Te).
Kue keranjang sudah ada lebih dari 2.000 tahun lalu. Pada masa Dinasti Zhou abad 11-256 Sebelum Masehi. Pada masa itu orang-orang di Cina baru mengenal konsep “tahun”.
Di Cina terdapat suatu kebiasaan dimana pada saat Tahun Baru Imlek, kue keranjang dimakan terlebih dahulu sebelum menyantap nasi. Hal tersebut dilakukan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaan sepanjang tahun.
Konon, di Indonesia, kue keranjang dibawa oleh orang-orang Cina pada tahun 400-an. Dilansir dari situs Detik.com hal mengenai dibawanya kue keranjang dijelaskan oleh sejarawan Semarang yaitu Jongkie Tio.
“Tionghoa itu masuk Indonesia tahun 400-an. Saat itu masih pria yang datang. Kalau di Semarang itu mendaratnya di daerah Mangkang. Nama Mangkang juga berasal dari nama kapal Cina Wangkang. Orang Tionghoa kalau mendarat berterima kasih kepada Dewa Bumi, membuat klenteng. Di daerah pantai pasti ada klenteng kecil.” Ujar Jongkie Tio.`
Artikel terkait: 10 Ide Dekorasi Imlek untuk Pajangan di Rumah
Makna Kue Keranjang Pada Perayaan Imlek
Kue keranjang merupakan salah satu hidangan pada Tahun Baru Imlek yang memiliki harapan yang dipanjatkan pada saat Tahun Baru Imlek. Berikut beberapa makna dari kue keranjang pada perayaan Imlek.
1. Kekeluargaan
Bentuk kue keranjang yang lingkaran dengan tanpa sudut ternyata memiliki arti kekeluargaan yang tidak ada batasnya. Terlebih pada saat perayaan Tahun Baru Imlek yang biasanya momen berkumpul bersama keluarga, kue keranjang akan menjaga rasa rukun serta rasa kekeluargaan.
2. Kegigihan, Pantang Menyerah, Serta Daya Juang
Tekstur yang kenyal dari kue keranjang melambangkan sebuah kegigihan, pantang menyerah, serta daya juang dalam hidup. Kue keranjang juga termasuk hidangan yang memiliki daya tahan yang lama, hal tersebut melambangkan sebuah kesetiaan.
3. Persaudaraan yang Erat dan Suka Cita
Bahan utama untuk membuat kue keranjang adalah tepung ketan. Tepung ketan memiliki sifat yang lengket. Simbol dari lengketnya kue keranjang memiliki arti dari persaudaraan yang erat serta suka cita atau kegembiraan yang ada dalam hidup.
Artikel terkait: 11 Tradisi Imlek di Indonesia, Angpao Jangan Sampai Lupa!
4. Kesabaran dan Keteguhan Hati
Kue keranjang dibuat dengan proses yang tidak sebentar. Perlu 11-12 jam untuk membuat kue keranjang. Proses pembuatan kue keranjang tersebut memiliki arti kesabaran dan keteguhan hati agar mencapai hasil terbaik dalam hidup.
5. Rezeki dan Kemakmuran
Kue keranjang pada saat Tahun Baru Imlek biasanya disusun secara bertingkat hingga tingkatan tersebut ukurannya tinggi. Hal tersebut tentu bukan hanya sekedar asal susun, makna dari kue keranjang yang disusun secara bertingkat adalah peningkatan rezeki serta kemakmuran keluarga.
Demikianlah informasi mengenai makna dan sejarah kue keranjang sebagai hidangan khas Tahun Baru Imlek. Ternyata, dari sebuah hidangan kue keranjang memiliki sejarah yang panjang dan sarat akan makna.
Baca juga:
11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina
Angkat Budaya Tionghoa, Ini 8 Film Spesial Imlek Karya Sineas Lokal yang Jadi Rekomendasi Tontonan
7 Ritual Buang Sial dan Undang Rezeki dalam Tradisi Imlek Orang Tionghoa