4 Sifat Suami Untuk Dijadikan Sandaran Untuk Satu Sama Lain

Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat Parents memilih pasangan hidup haruslah yang bisa dijadikan sandaran untuk satu sama lain. Karena menikah tidak untuk satu dua hari, Parents harus benar-benar yakin bahwa dialah jodoh yang cocok untuk berumah tangga. Apalagi nanti ketika anak hadir, pasti harus bersama-sama untuk mengasuhnya hingga dewasa. 

Untuk meyakinkan Parents terhadap pilihan pasangan hidup, mari simak cerita Bunda berikut ini. Bunda ini merasa kehadiran suaminya membuat hidupnya saling membantu dan menguatkan sehingga bisa menjadikan mereka sandaran untuk satu sama lain. Ini kisah lengkapnya!

Pasang Surut Merawat Anak Bersama-sama

Sumber : Foto Bunda Alyssa Caitlyn L Macabudbud

Ini menjadi langkah baru dalam perjalanan kehidupan rumah tangga kami, dimulai sejak hari kami secara resmi dipanggil sebagai orang tua karena hadirnya anak. Kami berdua sudah berusaha semaksimal mungkin menjadi orang tua terbaik versi kami. Pasang surut menjalani peran orang tua membentuk kami saling menjadikan sandaran untuk satu sama lain dalam banyak hal, termasuk dalam merawat anak tersayang.

Artikel Terkait : 5 Cara agar Suami Jujur dan Terbuka, Tiada Lagi Rahasia

Saya tahu, membesarkan anak memang tidaklah mudah. Tapi suami dan saya saling melengkapi dan saling mengerti satu sama lain. Dan tidak jarang untuk saling memberikan uluran tangan ketika mengasuh anak. Karena kami sudah semakin paham kalau saya dan suami sangat dibutuhkan oleh si kecil di masa tumbuh kembang kehidupannya yang masih sangat panjang..

Memutuskan untuk Mengasuh Anak Hanya Berdua Saja

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saya dan suami sepakat untuk merawat anak hanya berdua saja, tanpa bantuan orang lain. Walau saya tahu merawat si Kecil ini tidaklah mudah, apalagi harus mandiri mengasuh. Tapi buat saya keputusan itu sangatlah menantang, termasuk mandiri dari campur tangan orang tua masing-masing. Dan kami berdua sangat menikmati dengan bahagia dan senang hati melakukannya.

Keputusan itu tidak pernah kami sesali sama sekali. Apalagi hadirnya anak dalam keluarga malah membuat saya dan suami lebih saling menghargai satu sama lain. Dan iya, kami bahagia dengan kondisi ini. Sangat bahagia.  Sampai sekarang, itu adalah keputusan yang tidak kami sesali, karena mengajarkan kami banyak hal dan hanya membuat saya dan suami saya lebih menghargai satu sama lain.

4 Sifat Suami yang Kujadikan Sandaran untuk Satu Sama Lain

Membicarakan pengasuhan, tidak lengkap kalau tidak bercerita tentang suami saya. Berikut beberapa alasan mengapa saya belajar untuk lebih menghargai sang suami. sebagai pasangan dan ayah anak-anak saya. 

1. Suami Peduli dan Perhatian

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saya sangat bahagia memiliki suami seperti sekarang ini, karena kepeduliannya terhadap keluarga. Tidak jarang suami sering bertanya pada saya “Apa kabar?, walau hampir setiap waktu kami bertemu. Dan saya sangat menyukai kegiatan sederhana dari pasangan seperti ini.

Bahkan ketika saya berusaha memulihkan diri dari operasi sesar, suami tidak segan memberikan pertolongan pada saya. Seperti contohnya saat saya sedang membawa barang-barang berat, suami bergegas membawakan barang-barang tersebut. Dia sangat memperlakukan saya dan putra kami dengan banyak cinta.

2. Bekerja Tanpa Kenal Lelah

Suami saya bekerja mencari nafkah tanpa lelah untuk kami keluarga. Walau dia yang menjadi tulang punggung keluarga, suami tidak pernah menunjukkan kepada saya tanda-tanda kelelahan ketika sampai di rumah. Setiap pagi dia bangun dengan tekad untuk melakukan yang terbaik untuk keluarga kami. Suami juga terus mencari banyak sumber pendapatan lain agar bisa memenuhi kebutuhan kami sekeluarga.

Artikel Terkait : Berapa Persen Nafkah Istri dari Gaji Suami? Ini Aturannya

Saya tahu suami pasti tertekan dengan pekerjaannya, tapi dia selalu menunjukkan kepada kita bahwa dia bisa dan ikhlas melakukannya untuk kita bertiga. Dan itu membuat saya bersyukur bisa memiliki dia sebagai suami saya, karena sesulit apapun dia tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi keluarga kecil kami. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Tetap Membantu Melakukan Pekerjaan Rumah

Suami selalu membantu saya melakukan pekerjaan rumah. Padahal dia bekerja di luar rumah selama 12 jam, tapi ketika sampai di rumah dia masih tetap membantu saya melakukan tugas rumahan. Dia juga melakukan banyak hal untuk menolong saya melakukan rutinitas harian, sehingga lebih ringan dikerjakan.

Artikel Terkait : Perlu Tahu! Ini Hukum Suami Membantu Pekerjaan Rumah Tangga dalam Islam

Banyak hal yang dia lakukan, seperti membersihkan rumah setiap akhir pekan, mau ketika diminta tolong berbelanja ke pasar, mencuci piring secara bergantian, dan masih banyak hal lain. Yang paling membuat saya terharu adalah saat suami langsung berinisiatif mengambil alih anak ketika saya sedang kerepotan.

4. Sering Memberikan Pujian Dan Menunjukkan Cintanya Pada Keluarga Kecil Kami 

Suami saya sering memberikan pujian berkali-kali. Padahal dia tahu karena kesibukan di rumah, mulai mengurus anak hingga melakukan pekerjaan rumah tangga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dan pada saat-saat itu merupakan penampilan terburuk saya seorang perempuan. Tapi saya menjadi percaya diri kembali karena dia sering memuji saya. Dia sering mengatakan, “Saya menikahi seorang wanita yang sangat cantik”.

Walau terkesan gombalan murahan, saya sangat menyukainya. Setelah mendengar dia mengatakan hal itu, saya jadi merasa tambah semakin mencintainya. 

Dia juga tidak segan-segan memuji saya dan anak dalam banyak hal, sekaligus menunjukkan cintanya. Saya tidak perlu menunggunya untuk mengatakan banyak hal baik. Jujur, sikap suami itu sangat membantu saya ketika sedang kewalahan menjalankan peran sebagai seorang ibu dan seorang istri. Saya seperti kembali menjadi semangat setelah mendengarnya.

Jangan Lupa Untuk Selalu Bersyukur Memiliki Pasangan yang Baik

Itu hanyalah beberapa dari banyak hal dalam hubungan kami semenjak menjadi orang tua. Banyak hal yang berubah dan berkembang menjadi lebih baik Secara keseluruhan, saya sangat bersyukur bahwa saya memiliki pria kuat yang penuh cinta kasih dan selalu berada di samping saya selama ini. Dia bisa mewujudkan keinginan dan impian saya untuk memiliki keluarga kecil yang bahagia.

Kami tahu kalau kami berdua tidak sempurna, tapi kami sadar kalau ternyata saling melengkapi sebagai sandaran untuk satu sama lain. Walau masih sering berdebat, tapi kami tahu kalau cinta itu selalu ada dalam hati kami sepanjang waktu. Dan saya merasa harus banyak bersyukur dengan adanya suami sebagai pasangan hidup saya hingga saat ini. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itu tadi cerita Bunda Alyssa yang sangat mencintai suami, begitupun sebaliknya. Apalagi sifat suami yang menunjukkan betapa besar rasa cintanya pada Bunda Alyssa selama menikah. Karena dalam memilih pasangan, paling tidak harus bisa dijadikan sandaran untuk satu sama lain. Bersama pasangan, Parents nanti akan melalui banyak hal yang akan dihadapi bersama dalam suka duka, termasuk dalam hal pengasuhan anak. Ketika menjadi orang tua, Parents harus bisa saling menyemangati satu sama lain.

Bunda punya kisah menarik lainnya mengenai kehidupan keluarga, kehamilan, atau seputar Parenting lainnya? Yuk share cerita Bunda di aplikasi TheAsianparent.

Artikel ini diterjemahkan dari tulisan Alyssa Caitlyn L Macabudbud di TheAsianParent Filipina.

Baca Juga : 

Cinta Suami yang Tak Mengenal Batas

Benarkah suami penyebab stres ibu dua kali lipat dibandingkan anak? Suami wajib tahu!

5 Kebutuhan Dasar Suami yang Sebaiknya Dipenuhi Istri