Para sahabat Nabi Muhammad adalah orang-orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad serta membantu perjuangan beliau. Mereka merupakan figur yang memiliki akhlak mulia dan patut dijadikan panutan. Masing-masing dari sahabat tersebut memiliki keistimewaan sendiri yang bisa diteladani.
Sebenarnya jumlah sahabat Rasul sangat banyak, ya, Parents. Kali ini theAsianparent akan mengulas sejumlah sahabat terbaik beserta sifat-sifatnya yang dapat diteladani oleh si kecil.
10 Sahabat Nabi Muhammad SAW
1. Abu Bakar, Sahabat Nabi yang Jujur dan Bertanggung Jawab
Sifat jujur dan bertanggung jawab ternyata sangat melekat pada diri Abu Bakar. Sepeninggal Rasulullah, Abu Bakar diangkat sebagai khalifah yang memimpin kaum muslimin di Madinah saat itu.
Sebagai pemimpin, Abu Bakar lebih mementingkan rakyatnya daripada dirinya sendiri. Ia tak ingin menggunakan kepemimpinannya untuk menikmati fasilitas negara. Hal ini membuat keluarga Abu Bakar hidup dengan sederhana.
Abu Bakar merupakan salah satu sahabat yang diberi gelar khulafaur rasyidin. Ia juga termasuk sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
2. Umar bin Khattab
Sahabat terbaik Nabi Muhammad selanjutnya adalah Umar bin Khattab. Dialah yang menjadi khalifah kedua pemimpin kaum muslimin setelah wafatnya Abu Bakar.
Umar bin Khattab dikenal memiliki karakter seorang pemberani. Ia bahkan dijuluki Singa Padang Pasir lantaran tidak pernah takut pada apa pun selama mendampingi Rasulullah SAW menyebarkan agama Islam. Pribadinya yang tegas membuat Umar disegani banyak orang, bahkan oleh petinggi kaum Quraisy.
3. Usman bin Affan, Sahabat Nabi Muhammad yang Murah Hati
Sahabat Rasulullah yang satu ini memiliki kekayaan dan harta melimpah. Usman bin Affan memang terlahir dari keluarga saudagar yang sejahtera.
Kekayaan yang dimiliki nyatanya tak lantas membuat Usman jumawa dan sombong. Ia justru dikenal karena akhlak yang sangat terpuji. Sahabat yang juga bergelar dzun nur’ain (memiliki dua cahaya) ini merupakan pribadi yang sangat lembut dan murah hati.
Usman berada di urutan ketiga sahabat bergelar khulafaur rasyidin dengan masa kepemimpinan terlama. Ia memimpin selama 11 tahun, yakni sejak 644 sampai 656 H.
4. Ali bin Abi Thalib, si Kecil yang Penuh Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu sangat penting dimiliki oleh tiap orang. Sifat ini dapat mendorong seseorang untuk belajar hal baru lebih banyak. Hal inilah yang dimiliki Ali bin Abi Thalib kecil.
Ali bin Abi Thalib baru berusia sekitar 10 tahun ketika ia memutuskan memeluk Islam. Kendati masih belia, keputusan besar itu diambil bukan karena kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW yang merupakan sepupunya, melainkan lewat proses pencarian penuh pertanyaan.
Saat ia melihat Rasulullah bersujud dan berdoa, Ali kecil langsung mengajukan banyak pertanyaan kepada Rasulullah. Ia kemudian kerap berdiskusi dengan Rasulullah tentang agama Islam. Sampai akhirnya, Ali menjadi orang pertama yang masuk Islam di usia anak-anak.
5. Khadijah binti Khuwailid, Sahabat Terbaik Sekaligus Istri Tercinta
Khadijah adalah sahabat sekaligus istri Rasulullah yang pertama dan paling dicintai. Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang pengusaha yang sangat sukses dan kaya di Mekkah. Kecerdasannya dalam mengelola bisnis memang tidak perlu diragukan lagi.
Setelah menikah dengan Rasulullah dan diangkatnya beliau menjadi Nabi, kecintaan dan kesetiaan Khadijah kepada Rasulullah malah makin bertambah. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya seluruh harta bendanya kepada Rasulullah demi perjuangan Islam.
Pengabdiannya kepada Rasulullah dalam menemani beliau dalam dakwah juga terus dilakukan hingga ajal menjemputnya lebih dahulu, yang membuat Rasulullah sangat sedih.
6. Sa’ad bin Abi Waqqash, Anak yang Berbakti kepada Ibunya
Sa’ad bin Abi Waqqash adalah salah satu sahabat yang paling pertama masuk Islam dan membersamai Rasulullah dalam dakwah maupun di medan perang. Ia termasuk sahabat yang paling mulia. Salah satu keteladanan yang patut dicontoh dari sahabat Nabi yang satu ini adalah baktinya kepada orang tuanya, terutama sang ibu.
Kendati ibunya bukan orang yang beriman kepada Islam, Sa’ad bin Waqqash tetap melayani, menuruti, dan berbakti kepada Ibunya sepenuh hati. Bahkan ketika ibunya memaksanya untuk meninggalkan agama Islam, ia tetap memperlakukan sang ibu dengan hormat.
7. Abdullah bin Abbas, si Penggila Belajar
Abdullah bin Abbas, seperti Ali bin Abi Thalib, adalah sepupu Nabi Muhammad SAW. Sahabat satu ini punya keteladanan yang patut ditiru oleh siapa saja, yaitu kesungguhannya dalam menuntut ilmu dan belajar.
Menuntut ilmu memerlukan kesungguhan karena prosesnya yang tidak sebentar, hal inilah yang tercermin dalam keteladanan Abdullah bin Abbas. Dikisahkan Abdullah bin Abbas selalu berada di samping Nabi Muhammad SAW, baik saat salat maupun ketika safar. Dengan begitu, ia dapat selalu mendengarkan Rasulullah membacakan wahyu maupun hadits.
Tatkala Rasulullah meninggal dunia, Abdullah bin Abbas mengarahkan dayanya untuk menggali ilmu dari para sahabat Nabi yang lain. Usaha tersebut membawanya mencapai derajat keilmuan tertinggi hingga menjadi seorang pengajar bagi masyarakat. Rumahnya menjadi sebuah universitas yang selalu dipenuhi para penuntut ilmu.
8. Abu Hurairah, Cerdas dan Penyayang Kucing
Abu Hurairah adalah salah seorang sahabat Nabi yang sangat suka dan bersemangat ketika belajar kepada Rasulullah. Kendati ia masuk Islam agak belakangan, hal itu malah menjadikannya lebih bersungguh-sungguh mengejar ketinggalannya dari sahabat-sahabat Nabi yang lain.
Tak ada kata terlambat untuk mengejar ilmu. Dengan kesungguhannya itu, Abu Hurairah mendapatkan predikat sebagai sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis Nabi.
Selain dari kecerdasannya yang terkenal, Abu Hurairah memiliki sisi lain, yaitu kecintaannya akan kucing. Bahkan nama Abu Hurairah sendiri bukanlah nama aslinya, tetapi sebuah julukan yang dalam bahasa Arab berarti ‘bapaknya kucing’. Nama aslinya adalah Abdu-Syams.
9. Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Terkenal Dermawan
Sahabat terbaik Nabi Muhammad berikutnya adalah Abdurrahman bin Auf. Ia merupakan sahabat Rasulullah yang terkenal kaya raya dan gemar bersedekah di jalan Allah SWT.
Sifat dermawan Abdurrahman bin Auf rupanya tak terlepas dari didikan sang ayah, Auf bin Abd Auf. Ia diajarkan tentang menepati janji dan mencintai sesama. Bekal karakter inilah yang ia bawa hingga dewasa.
Dalam salah satu riwayat yang sangat mahsyur, disebutkan bahwa Abdurrahman bin Auf pernah menyedekahkan 700 ekor unta beserta dagangannya kepada masyarakat Madinah.
10. Abu Ubaidah bin Jarrah, Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Nama Abu Ubaidah bin Jarrah ada di jajaran sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk surga. Figur yang satu ini dikenal karena karakternya yang lemah lembut, tawadhu, dan pemalu.
Bahkan dikatakan bahwa wajah Abu Ubaidah bin Jarrah selalu berseri, sorot matanya seolah memancarkan sinar. Ia merupakan sosok yang ramah kepada semua orang, sehingga membuat siapapun yang menjumpainya akan jatuh simpati kepadanya.
Meski begitu, bukan berarti ia menjadi seseorang yang lemah. Tatkala menghadapi suatu urusan, ia bertindak sangat cekatan bagai singa jantan.
Abu Ubaidah termasuk golongan pertama sahabat yang memeluk Islam. Ia menjadi muslim atas ajakan Abu Bakar dan hanya berselang sehari setelah Abu Bakar menyatakan diri masuk Islam.
****
Parents, itulah 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki akhlak terpuji. Yuk, kita teladani sifat-sifat baik dari mereka.
Baca juga:
10 Sikap Romantis Suami Kepada Istri Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW
6 Sifat Nabi Muhammad yang Patut Diteladani dan Diajarkan pada Anak
Belajar Sifat Jujur dan Sederhana dari Kisah Nabi Zulkifli AS
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.