Menunggu giliran di dokter gigi, mengantre saat membayar belanjaan di supermarket, menanti anak pulang sekolah dan sebagainya adalah kegiatan yang wajar bagi orang dewasa. Namun ternyata, Parents perlu mengajarkan anak kemampuan sabar menunggu sejak dini, lho.
Anak-anak terutama balita masih belum bisa mengontrol kesabaran. Mereka kerap menuntut semua keinginannya terpenuhi saat itu juga. Saat tidak bisa sabar menunggu, anak pun kemudian akan merasa marah dan berujung pada tantrum.
Hal tersebut sebenarnya wajar karena anak-anak umumnya belum mengerti konsep bersabar menunggu giliran.
Meski begitu, sikap ini tentunya jangan dibiarkan, ya. Sejak dini, Parents bisa mengajarkan konsep sabar menunggu giliran atau mengantre pada anak. Hal ini penting dilakukan agar ketika dia dewasa, sikap sabar bisa terbawa.
Nah, berikut tips yang bisa Parents terapkan dalam mengajari anak untuk sabar menunggu. Cek, yuk!
Baca juga: 10 Cara Cerdas Menghadapi Anak Tantrum
Tips Mengajari Anak Sabar Menunggu Giliran atau Mengantre
1. Bantu Anak Mengungkapkan Perasaan
Balita biasanya masih kesulitan mengekspresikan apa yang mereka rasakan karena keterbatasan bahasa yang mereka miliki. Cobalah ajak bicara tentang perasaan meski ia belum jelas saat bicara.
Jika suatu kali anak marah karena tidak mau mengantre bermain perosotan di playground, daripada menyuruhnya untuk gantian dan sabar menunggu, lebih baik Bunda mengatakan, “Bunda tahu kamu pasti marah karena disuruh antre. Menunggu memang tidak enak. Tapi, tenang saja. Giliranmu akan segera tiba, kok!”
Dengan membantunya mengungkapkan apa yang dirasakan, ia akan menganggap dirinya lebih dimengerti. Anak pun akan belajar memahami situasi di mana ia harus sabar menunggu.
2. Siapkan Mainan untuk Anak
Agar kegiatan menunggu tidak membosankan, Bunda bisa menyiapkan mainan yang bisa membuatnya sibuk sejenak. Selain itu, Bunda bisa membacakan buku cerita favoritnya.
Jika Bunda sibuk melakukan sesuatu dan anak harus menunggu, berikan ia mainan yang dapat dikerjakannya sendiri. Jangan lupa beri pujian pada anak ketika ia berhasil sabar menunggu.
3. Ajak Anak Memperhatikan Benda-benda di Sekelilingnya
Lupa membawa mainan atau buku favorit anak saat harus mengantre dokter gigi? Tenang saja, Bunda bisa mengajak anak melakukan permainan kreatif lewat benda-benda yang ada di sekelilingnya.
Misalnya, ajak anak menghitung jumlah mobil berwarna putih yang ada di area parkir. Atau minta anak menyebutkan nama benda berawalan huruf tertentu yang ada di dekatnya.
Anak akan sibuk memperhatikan sekelilingnya dan tanpa sadar gilirannya pun tiba.
4. Ajarkan Cara Berkomunikasi Tanpa Harus Mengganggu
Pusing rasanya ketika sedang menerima telepon dan anak terus menerus merengek minta diambilkan susu di kulkas.
Allison Hendrix, seorang mom blogger punya cara sederhana tapi jitu agar anak mau sabar menunggu ketika orang tuanya sedang berbicara dengan orang lain. Caranya, buatlah kesepakatan dengan anak.
Jika anak ingin menyampaikan sesuatu ketika Parents sedang berbicara dengan orang lain atau sedang menerima telepon, anak cukup meletakkan tangan di lengan atau bahu Parents.
Bila Parents menyentuh balik tangan anak, artinya permintaan si anak telah didengar dan akan dikerjakan setelah Anda selesai dengan urusan.
Cara ini membuat anak merasa dihargai dan tetap dipedulikan. Maka, ia pun harus menghargai Parents yang sedang berbicara dengan orang lain.
5. Visualisasikan Waktu
Konsep waktu adalah sesuatu yang abstrak bagi anak. Ia belum memahami berapa lamakah 10 menit itu atau kapankah minggu depan datang.
Contohnya ketika Ayah harus tugas ke luar kota selama tiga hari. Katakan padanya, “Kamu 3 kali tidur malam berdua Bunda dulu, ya. Nanti Ayah pulang, kita bisa main lagi.”
Atau saat akan pergi bersama anak, alih-alih mengatakan, “Sepuluh menit lagi semua sudah harus siap di mobil”, lebih baik Parents mengatakan, “Kalau Bunda sudah hitung sampai dua puluh, kamu sudah harus selesai pakai sepatu.”
Itulah tips mengajarkan anak sabar menunggu yang bisa Parents terapkan pada si kecil sejak dini.
Kegiatan menunggu memang terasa berat bagi siapa saja. Namun, jika anak sudah mengerti konsep sabar menunggu, segala kegiatan dapat dilaluinya dengan mudah.
***
Referensi: Brightside, Everyday Family, The House of Hendrix
Baca juga:
6 Cara Menjelaskan Kanker pada Anak Sesuai Usia Menurut Pakar
Tips Menanamkan Empati Pada Anak Sejak Usia Dini, Catat Parents!
4 Kunci Mindful Parenting pada Orang Tua Modern, Parents Wajib Tahu!