Saat berat badan anak susah naik, ibu mana yang was-was? Perasaan inilah yang saya rasakan ketika menyadari hal ini terjadi pada anakku.
Kalau mengingat beberapa waktu silam, masa kehamilanku tergolong mulus. Tidak pernah mual muntah, makan apapun bisa dan sangat lahap.
Hal tersebut membuatku lantas berpikir, “Wah tandanya anakku makannya pintar nih nanti.” Ternyata, kenyataannya tidak seperti itu.
Sejak usia 6 bulan dan mulai mengenalkan makanan, seringkali aku menerima penolakan. Banyak makanan yang terbuang, susah payah memasak di dapur, semuanya terasa sia-sia.
Menyadari Saat Berat badan Anak Susah Naik
Tak hanya itu, efek utamanya adalah berat badan anakku yang susah sekali naik. Sejak usia 6 bulan kenaikan berat badan per bulannya hanya 100-200gram saja.
Dan walaupun saat ini tidak bertemu siapapun (karena pandemi), tak jarang aku menerima cibiran dari saudara saat melakukan video call dan membuat aku sebagai seorang ibu baru merasa stress dan sangat down.
“Anakmu kurus banget, beratnya berapa?”
“Dulu cucu tante sepantaran anakmu beratnya sudah sekian, lho.”
“ASI-mu coba diganti susu formula aja, pasti berat badannya lebih oke.”
“Menunya kurang bervariasi kali, tuh, jadinya anakmu nggak mau makan.”
Dan masih banyak lagi perkataan tak mengenakkan yang aku terima saat itu.
Sedih? Iya. Stress? Pasti. Menyerah? Tidak!
Saya selalu ingat bahwa saat ini anakku masih dalam periode emas, artinya aku akan mengusahakan apapun yang aku bisa lakukan.
Bermodalkan browsing sana sini dan atas anjuran dari ahlinya (Dokter Spesialis Anak), aku pun mulai mengubah dan memperbaiki beberapa hal yang mungkin jadi akar masalahnya.
Hal yang Aku Lakukan Saat Berat Badan Anak Susah Naik
Atur Jam Makannya
Kekeliruan yang aku lakukan sebelumnya adalah jam makan yang tidak teratur dan sering bertabrakan dengan jadwal susunya. Sehingga saat makan seringkali ia sudah kenyang dan kurang bersemangat.
Saat aku sudah mengaturnya, anakku mulai terbiasa bahkan ia bisa meminta makan dan minum susu mendekati jadwalnya.
Tidak Perlu Tergesa-gesa
Sebelumnya aku selalu membatasi waktu makannya tak boleh lebih dari 30 menit dan selalu terburu-buru menyuapi agar ia bisa makan banyak dalam 1 sesi makan.
Ternyata saat aku lakukan itu malah membuat anakku tidak enjoy dan inilah yang membuat ia malas makan. Untungnya saat itu anakku belum trauma makan dan belum terlalu sulit untuk mengatasi masalah ini.
Saat aku berusaha tidak kaku, anakku mulai adaptasi dan pelan-pelan ia merasa waktu makan itu menyenangkan. Bahkan ia bisa menghabiskan porsi makannya kurang dari 30 menit, tanpa paksaan dan ia terlihat sangat menikmatinya.
Berpikiran Terbuka
Ini adalah salah pesan dokter anak yang aku dengar. Karena anakku berat badannya lumayan jauh di bawah kurva, alhasil dokter meresepkan vitamin dan menganjurkan susu formula tinggi kalori.
Awalnya aku kecewa, karena ASI-ku banyak dan sangat kental terlihat penuh gizi, kenapa aku harus berikan vitamin dan susu formula?
Tapi akhirnya aku sadar bahwa ada kondisi dimana ASI-ku tidak lagi mencukupi kebutuhannya dan perlu dukungan vitamin dan susu formula agar anakku bisa mengejar ketinggalannya.
Dan setelah berbulan-bulan kenaikan berat anakku hanya 100-200gram saja, akhirnya saat ini berat badannya bisa naik di atas 500 gram padahal ia sangat aktif karena sudah lancar jalannya.
Saat Berat Badan Anak Susah Naik, Jangan Stres
Begitu melihat ada perubahan, jalas sebagai orangtua saya sangat merasa senang sekali. Tak kusangka beberapa perubahan yang kulakukan bisa berbuah baik.
Ternyata kuncinya adalah pada diriku sendiri, karena saat aku stress malah akan membuat anakku lebih stress lagi. Memang kelihatannya saran ini begitu klise, saat berat badan anak susah naik seorang ibu memang harus khawatir. Tidak boleh cuek, tapi usahakan tidak sampai stres.
Setidaknya, saat aku happy dan tak terlalu ambil pusing, anakku pun happy dan malah bertumbuh dengan baik.
Untuk para ibu dengan kendala yang sama, mungkin pengalamanku ini belum tentu bisa jadi solusi terbaik untukmu.
Tapi… Semoga bisa jadi semangat kalau aku bisa melalui momen saat berat badan anak susah naik. Iya, kalian juga pasti bisa melewatinya! #sharingiscaring #GTM
Ditulis oleh Rina Rusli, Member VIPP theAsianparent ID
Artikel Lain yang Ditulis Member VIPP theAsianparent ID:
Mengatasi Stres Pascamelahirkan Versi Saya, Seorang Ibu Baru
Memberikan Stimulasi Agar Anak Cepat Jalan, Ini yang Saya Lakukan
Prepared Environment, Upaya Saya Menciptakan Rumah Ramah Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.