Seperti yang diketahui, rumah dinas gubernur Indonesia adalah bangunan yang diperuntukkan untuk pemimpin provinsi, sebagai hunian sekaligus kantornya. Rumah dinas atau rumah negara yang ditempati pejabat atau pegawai negeri adalah barang milik negara. Oleh karena itu rumah dinas adalah bagian aset negara yang harus dikelola dan dijaga dengan baik.
Rumah dinas ini biasanya merupakan bangunan cagar budaya, dan memiliki sejarah panjang. Kebanyakan bangunan rumah dinas sudah eksis sejak masa kolonial di Indonesia.
Penasaran seperti apa rumah-rumah dinas gubernur di Tanah Air? Melansir dari beragam sumber, berikut deretan rumah dinas gubernur di Indonesia.
Artikel terkait: Menjelajahi 7 Istana Presiden di Indonesia dengan Keunikan Khas
6 Rumah Dinas Gubernur Indonesia
1. Gubernur DKI Jakarta (Taman Suropati 7)
Sebenarnya, setiap Gubernur DKI Jakarta pada masa jabatannya berhak tinggal bersama keluarga di rumah dinas yang memiliki nama populer TS 7 (singkatan dari Taman Suropati Nomor 7).
Namun semenjak menjabat pada 16 Oktober 2017, Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan keluarganya memilih untuk tinggal di rumah pribadinya di wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Bangunan rumah dinas ini telah digunakan sejak tahun 1916, tepatnya pada masa penjajahan Belanda. Itulah kenapa desain bangunan kediaman yang dibuat oleh Ir. Kubath ini kental dengan nuansa kolonial bergaya art deco.
Wali Kota pertama Gemeenteraad Batavia, GJ Bisschop merupakan penghuni pertama rumah tersebut. Ia menempatinya selama sekitar empat tahun tepatnya hingga 29 Juni 1920.
Tercatat, beberapa gubernur yang menempati rumah dinas dua lantai tersebut termasuk Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Djarot Saiful Hidayat.
Konon sejak era kepemimpinan Jokowi yang kala itu terpilih sebagai gubernur, ditemukan banyak alat penyadap di penjuru rumah. Itulah mengapa rumah dinas gubernur kini dijaga dengan ketat.
Faktanya, beberapa gubernur memilih tak menempatinya, yakni Ali Sadikin, Ahok, termasuk Anies Baswedan yang memilih tinggal di kediaman pribadinya.
Artikel terkait: Asyik! Puncak HUT DKI Jakarta Bakal Diramaikan NIKI dan Rich Brian
2. Gubernur Jawa Barat (Gedung Pakuan)
Rumah Dinas Gubernur Jabar yang berada di Jalan Otto Iskandardinata tersebut sering disebut dengan nama Gedung Pakuan. Karena masih menjabat sebagai gubernur, Ridwan Kamil dan keluarga pun menempati Gedung Pakuan hingga akhir masa jabatannya.
Di zaman kolonial Belanda, rumah ini merupakan kediaman resmi Residen Priangan. Gedung Pakuan memiliki langgam arsitektur Indische Empire Stijl, yang megah dan monumental. Gedung ini beralamat di Jalan Otto Iskandardinata No.1, Bandung.
Dari bagian depan, terlihat sebuah hamparan halaman yang sangat luas. Bangunan utamanya sendiri berada di bagian tengahnya. Sebuah rumah besar bergaya klasik nan megah tersebut berdiri kokoh ditopang oleh pilar-pilar besar di bagian depannya.
3. Gubernur Jawa Tengah (Puri Gedeh)
Rumah dinas dengan nama Puri Gedeh ini merupakan rumah dinas yang dulunya rumah pribadi orang Belanda yang bernama Helly. Rumah yang luas dan mewah tersebut dibangun sejak tahun 1925 yang diarsiteki oleh T.TH. Van Oyen yang tertulis pada sebuah dinding di sudut rumah dinas tersebut.
Gubernur Ganjar Pranowo sudah menempati rumah dinasnya ini sejak dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah 2 periode sejak 2013. Gedung ini beralamat di Jalan Gajah Mungkur No. 8, Semarang.
Artikel terkait: 5 Potret dan Profil Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh yang Hobi Olahraga
4. Jawa Timur (Gedung Grahadi)
Gedung Negara Grahadi merupakan salah satu bangunan peninggalan masa Belanda yang masih eksis di Kota Surabaya hingga saat ini. Gedung Negara Grahadi sehari-hari difungsikan sebagai tempat Gubernur Jatim menerima tamu-tamu kenegaraan, pemerintahan, hingga tamu lainnya.
Di areal Gedung Grahadi, juga terdapat rumah dinas Gubernur Jatim yang lokasinya berada di sisi timur bangunan. Gedung Grahadi dibangun pada tahun 1795.
Di masa kolonial, Gedung Grahadi mayoritas dihuni oleh pejabat pemerintahan dari Belanda. Penghuni awal Grahadi adalah Dirk van Hogendoorp, seorang penguasa Jawa bagian timur (Gezahebber van Hat Oost Hoek).
Pada tahun 1799, Gedung Grahadi ganti ditempati oleh Fredrik Jacob Rothenbuhler sampai tahun 1809. Sekarang rumah dinas ini ditempati Gubernur terpilih, Ibu Khofifah.
5. Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara
Seperti dengan rumah dinas yang lainnya, bangunan dari rumah ini bergaya kolonial dengan banyak pilar dan jendela lebar. Namun sekarang, rumah dinas gubernur ini sedang disorot karena proyek pengaspalan jalan depan senilai Rp 2 M.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang sekarang menempati rumah dinas ini.
6. Kediaman Dinas Gubernur Kalimantan Barat
Rumah dinas untuk gubernur Kalimantan Barat ini memakai konsep tradisi antara Dayak dan Tiongkok. Rumah dinas yang satu ini pun sedang mendapat sorotan perihal renovasi taman di pendopo rumah dinas Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) di Kota Pontianak.
Pasalnya, anggaran pembangunan tersebut mencapai Rp 6,8 miliar. Dan dilakukan di masa pandemik. Menanggapi kritikan, Gubernur Sutarmidji menyebut renovasi itu untuk mencegah banjir yang sering terjadi di sana.
Dari deretan rumah dinas gubernur Indonesia ini, mana yang menurut Anda paling megah?
Baca juga:
Ada yang Milik Artis Hingga Mantan Presiden, Ini Dia Rumah Termahal di Indonesia
10 Presiden Termiskin di Dunia, Rela Potong Gaji Demi Rakyat
Mengulik 7 Fakta Istana Merdeka, Saksi Sejarah yang Menyimpan Misteri
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.