Stop Romantisasi Hubungan Anak, Ini Risiko yang Mungkin Muncul!

Waduh, efeknya sampai dewasa nanti!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, pernah dengar tren di sosmed yang bilang kalau King Faaz dan Arsy Hermansyah pacaran, padahal mereka masih umur 6 tahun? Atau celutukan antar orangtua seperti “Ih, anakku cowok sama anakmu cewek cocok banget, kita besanan yuk”?

Hati-hati Parents, tindakan romantisasi hubungan anak seperti itu ternyata berdampak buruk, loh.

Anak Akan Menganggap Cinta dan Pacaran Sebagai Hal yang Memalukan

Sumber: Unsplash

Waktu kecil, pasti Parents pernah merasa malu karena digoda, bukan? Entah itu karena ngompol di celana atau jatuh dari sepeda, godaan, celutukan, atau ejekan dari orang lain membuat kita merasa malu.

Begitu juga dengan romantisasi hubungan anak. Jika anak laki-laki Anda punya teman perempuan, kemudian dikatai ‘pacaran’, maka mereka akan berpikir bahwa pacaran, cinta, dan ketertarikan romantik adalah hal yang memalukan.

Padahal, itu kan manusiawi sesuai dengan bertambahnya usia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini dikarenakan sejak dini, mereka sudah mendengar istilah tersebut sebagai gurauan sehingga ke depannya sangat mempengaruhi perspektif anak terkait hubungan romantis yang serius.

Artikel Terkait: Go Public! Sisca Kohl dan Jess No Limit Resmi Pacaran

Anak Menghindari Berteman dengan Lawan Jenis

Sumber: Pexels

Jika kita pernah tenggelam di suatu kolam, wajar kalau kita tidak ingin berenang di kolam itu lagi. Sama seperti anak-anak. Jika ia dikatai ‘pacaran’ karena berteman dengan lawan jenis, ia menjadi malu dan tidak mau berteman lagi dengan lawan jenis. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ini jelas tidak baik, bukan? Hidup di dunia kan tidak cuma dengan sesama jenis, jadi interaksi serta pertemanan dengan lawan jenis harusnya wajar. Apa jadinya kalau anak ogah berkawan dengan lawan jenis?

Memaksakan Identitas Anak

Sumber: Pexels

Mungkin Parents saat ini tengah memasangkan seorang anak dengan anak lainnya karena tampak cocok dan menawan! Namun, bagaimana dengan perasaan anak itu sendiri?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini membentuk sebuah beban identitas pada anak bahwa mereka harus tunduk pada opini orang luar terkait pasangannya.

Bisa jadi saat dewasa nanti, mereka malah takut untuk menyukai orang lain karena ragu dengan pendapat masyarakat!

Tentunya Parents tidak mau bila hal ini terjadi pada anak Anda sendiri, bukan? Inilah risiko romantisasi hubungan anak yang akan berdampak hingga dewasa nanti.

Artikel Terkait: 4 Artis Pacaran Beda Agama: Tetap Rayakan Kebersamaan!

Romantisasi Hubungan Anak Membentuk Perilaku ‘Naksir’ yang Salah Kaprah

Sumber: Pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak umumnya belum paham perilaku mana yang baik dan perilaku mana yang buruk.

Mereka mungkin juga belum paham bagaimana cara mengutarakan perasaan mereka dengan perilaku. 

Jika anak laki-laki Anda usil atau kasar pada teman perempuannya, kemudian ada orang dewasa yang berkata, “Kamu naksir ya? Kok godain terus,” maka dia akan berpikir bahwa perilaku usil dan kasar adalah perilaku normal laki-laki saat suka pada perempuan. 

Hati-hati ya, Parents, kalau sudah begini, bisa jadi anak akan selalu usil dan kasar pada perempuan yang dia sukai.

Menurutnya, tidak apa-apa bersikap usil, kasar, atau jahat pada perempuan yang disukainya. Tentunya, ini bisa mempengaruhi hubungan percintaannya di masa depan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Anak Tanya Soal Pacaran, Apa yang Perlu Dilakukan?

Anak Jadi Tertutup dari Orang Tua Saat Jatuh Cinta

Sumber: Unsplash

Umumnya, anak mengerti kalau sebutan ‘pacaran’ yang dilontarkan orang tuanya hanya bercandaan atau celutukan belaka.

Namun, tidak menutup kemungkinan, dia akan jadi tertutup dari Anda saat dia menyukai seseorang. 

Godaan seperti itu bisa membuat anak merasa malu. Konsekuensinya, mereka merasa tidak nyaman membicarakan perasaan mereka dengan orangtua.

Akhirnya, alih-alih bicara dengan orang tua, mereka pilih membicarakan perasaan mereka dengan orang lain, misalnya teman. 

Tentunya ini mengganggu komunikasi antara anak dan orangtua. Padahal, komunikasi dalam keluarga antara anak dan orangtua itu penting sekali.

Sebagai orang tua, sebaiknya Anda berusaha membuat agar anak merasa nyaman berkomunikasi dengan Anda.

Sayang sekali, kan, kalau anak jadi enggan berkomunikasi karena Anda menggodanya soal pacaran?

Nah, maka dari itu, cobalah untuk tidak meromantisasi hubungan pertemanan anak. Ingat Parents, dunia anak adalah dunia bermain, mereka belum siap dengan romantisasi dan percintaan.

***

Baca Juga:

11 Foto Jadul Pasangan Artis Saat Masih Pacaran, Manis Banget!

Gaya Pacaran Azka Disorot Netizen, Ini Cara Mengajari Anak soal Pacaran yang Sehat

Setelah 5 Tahun Pacaran, Taylor Swift Dikabarkan Sudah Dilamar Joe Alwyn