TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Ayah, Ibu, Inilah Risiko Suka Main HP Saat Bersama Anak

Bacaan 3 menit
Ayah, Ibu, Inilah Risiko Suka Main HP Saat Bersama Anak

Menurut penelitian terbaru, sering main HP saat bersama anak dapat mempengaruhi daya fokus mereka. Hati-hati ya, Parents.

Suka main HP saat bersama anak? Jangan sering-sering ya. Simak dulu hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan di Current Biology berikut ini.

Main HP saat bersama anak dapat turunkan daya fokus mereka

Parents kadang mungkin berpikir memeriksa e-mail atau membalas SMS saat bermain bersama anak bukanlah hal yang berbahaya. Memang sih tidak mematikan, tapi Anda berisiko menurunkan daya fokus si kecil loh.

Menurut penelitian terbaru dari Indiana University, perilaku orangtua saat bermain dengan anak dapat mempengaruhi perilaku anak juga.

main hp saat bersama anak

Pada penelitian tersebut, para peneliti memasang kamera di kepala para orangtua dan anak-anak mereka yang berumur satu tahun untuk melacak gerakan mata.

Masing-masing keluarga itu diminta duduk dan bermain secara bebas di dalam satu ruangan. Peneliti kemudian mengamati gerakan bermain dan pandangan mata dari bayi dan orangtua.

Secara keseluruhan, mereka menemukan tiga gaya bermain yang dominan dari para keluarga yang diteliti.

Child-Led

Pada tipe bermain ini, orangtua membiarkan anak yang memimpin. Anak yang akan memilih mainan yang menarik perhatiannya, kemudian orangtua ikut bergabung.

“Para orangtua yang responsif ini sensitif pada kebutuhan anak-anak mereka, kemudian memberikan perhatian penuh pada ketertarikan anak,” kata Chen Yu, penulis utama penelitian ini. “Kami melihat para orangtua bahkan tidak mencoba untuk mengarahkan permainan tertentu pada anak.”

Cara bermain ini lah yang paling mempengaruhi secara positif terhadap daya fokus anak. Setelah orangtua dan anak memperhatikan mainan yang sama selama lebih dari 3,6 detik, anak lebih mungkin untuk terus fokus pada benda tersebut, meskipun orangtua sudah tidak ikut bermain.

main hp saat bersama anak

Parent-Led

Dalam jenis bermain ini, orangtua mencoba untuk mengontrol perhatian anak mereka. Orangtua mengulurkan mainan tertentu dan memberi nama pada mainan tersebut.

Namun seringkali metode ini tidak berjalan lancar. “Anda bisa melihat mata anak-anak berkeliaran ke langit-langit atau ke belakang bahu orangtua mereka, anak-anak tersebut tidak memperhatikan sama sekali,” kata Chen Yu.

Bagaimana dengan orangtua yang suka main HP saat bersama anak?

Low-Engagement

Tipe bermain dengan keterlibatan rendah ini biasanya melibatkan orangtua yang tidak antusias untuk ikut bermain dengan anak.

Meski terlihat menjaga anaknya, orangtua sibuk dengan aktivitas sendiri, bermain hp atau menonton televisi. Ini adalah tipe bermain yang paling buruk untuk pengembangan daya fokus anak.

main hp saat bersama anak

Para peneliti menemukan anak-anak dalam keluarga yang tingkat keterlibatan bermain bersama anaknya rendah (low-engagement), memiliki daya fokus 4 kali lebih rendah daripada anak-anak dalam keluarga tipe child-led.

“Ketika orangtua tidak responsif  terhadap perilaku anak,” kata Yu, “itu bisa menjadi peringatan keras untuk masalah di masa depan.”

Meskipun perbedaan rentang perhatian atau daya fokus dari masing-masing gaya bermain di atas hanya beberapa detik, penelitian ini dapat melihat perbedaan yang cukup signifikan setelah beberapa sesi bermain.

Yu mengatakan penelitian ini telah menunjukkan bahwa anak-anak yang menunjukkan rentang perhatian yang lebih lama ketika bayi, cenderung lebih berhasil di sekolah kelak.

Parents, jadi bersungguh-sungguhlah saat bermain bersama anak. Jangan ‘nyambi’ bermain ponsel ya, demi masa depan si Kecil.

 

Baca juga:

Tengkorak Anak Lebih Tipis, Bahaya Radiasi Ponsel pun Lebih Besar

Bermain Ponsel Dapat Mengganggu Perkembangan Otak Bayi

Berbahayakah Radiasi Ponsel Terhadap Janin?

Cerita mitra kami
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Putri Fitria

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Ayah, Ibu, Inilah Risiko Suka Main HP Saat Bersama Anak
Bagikan:
  • Unik! Ini 5 Tradisi Perayaan Satu Suro Masyarakat Pulau Jawa

    Unik! Ini 5 Tradisi Perayaan Satu Suro Masyarakat Pulau Jawa

  • Doa Orang Tua untuk Anak yang Sedang Ujian, Panjatkan agar Sukses!

    Doa Orang Tua untuk Anak yang Sedang Ujian, Panjatkan agar Sukses!

  • 5 Ciri-ciri Balita yang Mau Punya Adik dan Sudah Siap Jadi Kakak

    5 Ciri-ciri Balita yang Mau Punya Adik dan Sudah Siap Jadi Kakak

  • Unik! Ini 5 Tradisi Perayaan Satu Suro Masyarakat Pulau Jawa

    Unik! Ini 5 Tradisi Perayaan Satu Suro Masyarakat Pulau Jawa

  • Doa Orang Tua untuk Anak yang Sedang Ujian, Panjatkan agar Sukses!

    Doa Orang Tua untuk Anak yang Sedang Ujian, Panjatkan agar Sukses!

  • 5 Ciri-ciri Balita yang Mau Punya Adik dan Sudah Siap Jadi Kakak

    5 Ciri-ciri Balita yang Mau Punya Adik dan Sudah Siap Jadi Kakak

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti