Sutradara Richard Oh Meninggal Dunia, Ini Jejak Kariernya Semasa Hidup

Richard Oh Meninggal Dunia pada Kamis malam, 7 April 2022.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kabar duka kembali datang dari dunia perfilman dan sastra Indonesia. Aktor sekaligus sutradara Richard Oh meninggal dunia pada Kamis malam, 7 April 2022. Richard Oh meninggal dunia di salah satu rumah sakit yang berada di daerah BSD, Tangerang Selatan.

Melansir dari Liputan 6, sutradara film Perburuan disemayamkan di rumah duka BSD, Serpong, Tangerang. Informasi itu juga menyebutkan, jenazah Richard Oh akan diterbangkan ke Kalimantan besok pagi untuk dimakamkan. Hingga artikel ini dibuat, belum diketahui penyebab pasti meninggalnya Richard Oh.

Richard Oh Meninggal Dunia, Sempat Unggah Video 3 Jam Sebelum Kepergiannya

Tiga jam sebelum meninggal, Richard Oh sempat mengunggah sebuah video di akun Instagram pribadinya, @richard0h._.

“Flyby the new Toll Road Construction (Says the toll road supervisor) FPV FreeStyle Proxy,” tulis Richard Oh dalam unggahannya di Instagram pada Kamis, 7 April 2022.

Setelah kabar meninggal tersebar, sederet warganet termasuk selebriti Tanah Air mengucapkan bela sungkawa di kolom komentar.

“Rest in love my dear brother…and fly high,” komentar Lukman Sardi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Rest in Love ko @richard0h._,” komentar Rafael Smash.

Ucapan Belasungkawa dari Para Kawan Sesama Sutradara

Kepergian Richard Oh ini pun meninggalkan duka bagi kawan sesama sutradara. Mengutip dari Zigi, diantara yang turut kehilangan kepergian sutradara kelahiran 1956 ini adalah Gina S Noer, Ine Febriyanti hingga Joko Anwar.

“Rest in peace koh Richard Oh. Terima kasih untuk sumbangsih ke dunia sastra dan film Indonesia,” tulis Gina S Noer yang diunggah di Twitter, @ginaSnoer.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dilanjutkan dengan sineas lain yakni Joko Anwar yang menyampaikan rasa dukanya yang mendalam melalui media sosial.

“Telah berpulang, sahabat baik, kokoh kita Richard Oh, Kamis, 7 April pukul 19.30. Kokoh, kamu yang paling (kami) rindukan,” tulis Joko Anwar.

Artikel terkait: Segera Rilis Pengabdi Setan 2, Yuk Nostalgia 8 Judul Film Terbaik Karya Joko Anwar

Mengingat sering diskusi bersama dengan Richard Oh, Hanung Bramantyo menumpahkan kenangannya di media sosial Instagram.

“Dulu, saat saya masih mahasiswa IKJ, saya sering nongkrong di Toko Buku QB. Itu milik beliau. Sering diskusi soal film-film yang banyak kasih saya insight. Malam ini, si koko telah pergi dipanggil Tuhan. Selamat jalan Koh. Damai di sisi Tuhan. Amin,” tulis Hanung Bramantyo

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara sineas yang lain turut berduka adalah Ine Febriyanti yang sering berkarya melalui teater dengan mengunggah dukanya di Instagram Story, “Rest in Love, bung.”

Jejak Karier Richard Oh Sepanjang Hidupnya

Richard Oh adalah aktor, penulis, sutradara dan sastrawan. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa novel dan film yang diproduseri dan disutradarainya. Ia mengenyam pendidikan di bidang penulisan kreatif di Universitas Wisconsin, Madison dan UC Berkeley. Sepulangnya dari Amerika, ia sempat bekerja di perusahaan periklanan.

  • Mencoba Kembali dengan Minat Awalnya sebagai Penulis

Melansir dari Antara, Ia mulai menulis novel usai momen Mei 1998. Peristiwa Mei 1998 itu menjadi titik balik dalam kehidupan Richard untuk kembali ke minat semula, yaitu menulis. Sepanjang kariernya, Richard sudah merilis tiga buku, yakni Pathfinders of Love (1999), Heart of the Night (2000), dan The Rainmaker's Daughter (2004).

Richard merupakan sosok di balik berdirinya penerbit Metafora, Jurnal Prosan dan Jakarta Review Book. Lalu ia juga merintis anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa (sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award) bersama Takeshi Ichiki.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Kiprahnya sebagai Sutradara

Pria yang lahir pada 30 Oktober 1959 ini mulai berkecimpung di dunia film dengan menjadi penulis skenario dan sutradara film Koper (2006). Ia pun mulai menjadi aktor dengan membintangi Cinta Setaman (2008).

Salah satu karyanya yang ikonis adalah Melancholy is a Movement pada 2015. Film yang ia garap dan tulis tersebut menampilkan Joko Anwar, Ario Bayu, Aming, Fachri Albar, dan Renata Kusmanto.

Artikel terkait: 7 Fakta dan Kisah Aming Alami Pelecehan, Sudah Jadi Korban Sejak SD!

Film tersebut mengisahkan soal cita-cita pembuat film yang mendadak terhenti karena sebuah kejadian. Mulai dari konflik dengan sekelilingnya hingga kebutuhan ekonomi. Hal tersebut membuat Joko Anwar yang menjadi bintang film tersebut terseret dalam perangkap kehidupan dan ia harus memilih untuk mempertahankan cita-citanya atau kalah dari tuntutan kehidupan.

  • Salah Satu Karyanya, Film Perburuan dari Novel Karya Pramoedya Ananta Toer

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Film besar lain yang sempat digarap Richard Oh adalah film Perburuan pada 2019. Film yang dibintangi oleh Adipati Dolken dan Ayushita itu diadaptasi dari novel bertajuk sama karya Pramoedya Ananta Toer.

Perburuan yang merupakan film drama sejarah tersebut memiliki kisah latar enam bulan setelah kegagalan tentara Pembela Tanah Air (PETA) melawan tentara Jepang di Indonesia. Pada Juni 2019, Richard Oh sempat menyampaikan beratnya beban yang harus dipikul kala mengangkat salah satu karya Pramoedya Ananta Toer itu ke layar lebar. Ia merasa memiliki tanggung jawab kepada sang penulis.

Setelah itu, Richard Oh tercatat menggarap film Menunggu Bunda yang rilis pada 2021 lalu di KlikFilm dan terlibat dalam proyek Buya Hamka yang sedang masih dalam proses produksi.

Artikel terkait: 11 Rekomendasi Film tentang Kemerdekaan, Cocok Ditonton Saat 17 Agustus

  • Richard Oh Meninggal Dunia, Aktif juga Sebagai Aktor

Selain itu, Richard Oh juga lihai dalam beraksi di depan kamera. Ia terlibat dalam sejumlah film populer dengan menjadi aktor. Kiprah pertamanya dalam dunia seni peran yaitu dalam film Cinta Setaman (2008) sebagai seorang kameo. Richard Oh sudah membintangi lebih dari 15 judul film, di antaranya adalah 3 Dara (2015), My Stupid Boss 2 (2016), 27 Steps of May (2018), Yowis Ben, Yowis Ben 2 (2019) dan Yowis Ben 3 (2021). 

Segenap tim theAsianparent mengucapkan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu sineas terbaik Tanah Air, Richard Oh. Kita doakan semoga keluarga diberi kekuatan untuk menerima kepergian anggota keluarga yang tercinta.

***

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/sapardi-djoko-damono-meninggal

https://id.theasianparent.com/henky-solaiman-meninggal

https://id.theasianparent.com/torro-margens-meninggal-dunia