Tidak terasa sebentar lagi bulan puasa tiba. Untuk Bunda yang sedang hunting resep cemilan sehat untuk berbuka, puding lumut yang satu ini wajib dicoba.
Resep cemilan sehat puding lumut dengan susu
Puding lumut ini terbilang resep ‘jadul’ yang kebanyakan orang mungkin sudah lupa cara membuatnya. Biasanya puding semacam ini menggunakan santan. Tapi supaya lebih sehat, sebaiknya santan kita ganti dengan susu cair.
Bahan-bahan resep puding lumut tanpa santan.
Bahan:
- Tiga butir telur utuh
- Dua bungkus agar-agar swallow bening
- Gula pasir 225-250 gram
- Susu cair 200 cc
- Jus sari daun pandan atau daun suji 1200 cc (kurang-lebih 50 lembar daun pandan dan/atau daun suji diblender dengan 800 cc air air. Jika hasilnya kurang dari 1200 cc, tambahkan air lagi).
- Garam 1/2 sendok teh
Cara membuat:
Cara membuat puding lumut
Puding lumut hijau yang cantik dan menggugah selera.
Kocok telur sampai menyatu kuning dan putih telurnya, tidak perlu terlalu lama. Masukkan semua bahan ke dalam panci, aduk-aduk sampai tercampur rata.
Lalu masak dengan api sedang sambil terus diaduk-aduk agar bagian bawah panci tidak gosong, karena adonan menggunakan bahan telur.
Masak hingga mendidih sampai buih ‘lumut’ keluar dan airnya menjadi bening kembali. Biarkan mendidih agak lama jika ingin ‘lumut’nya lebih pekat.
Setelah mendapat tekstur yang diinginkan, matikan api dan biarkan agak dingin sebentar. Kemudian tuang ke dalam cetakan sesuai selera.
Cemilan sehat yang satu ini bisa jadi salah satu pilihan finger food untuk anak loh, Parents. Tapi disesuaikan dengan usianya ya. Sebaiknya diberikan untuk anak yang sudah tumbuh gigi depannya.
Supaya lebih menarik perhatian anak, Parents bisa menggunakan cetakan bentuk karakter yang disukai anak. Cetakan kecil juga bisa lebih memudahkan penyajian.
Susu dan Kue bukan jaminan makanan sehat tanpa mengakibatkan gangguan pada anak
Terdapat beberapa anak yang memang suka makan permen waktu belajar untuk menghalau rasa bosan. Namun, permen bukanlah termasuk camilan sehat. Ini karena permen mengandung banyak sekali gula yang bisa mengakibatkan masalah obesitas dan hiperaktifitas pada anak.
Jika anak termasuk penggemar makanan manis, Bunda dapat menggantikan permen dengan beberapa jenis buah-buahan segar, seperti stroberi, mangga, rambutan, atau buah naga.
Berikut adalah tips memilih snack cemilan sehat untuk anak dari dokter Klara Yuliarti Ikatan Dokter Anak Indonesia.
- Sediakan snack yang bergizi, artinya mengandung karbohidrat, protein, dan lemak secara seimbang namun dengan porsi lebih kecil dibandingkan makanan utama. Contoh snack misalnya seperti sandwich keju mini, roti selai kacang, puding susu, lemper, risoles, pastel dan makaroni panggang.
- Siapkan snack dalam porsi-porsi kecil dan tampilan yang menarik agar anak tertarik untuk menyantapnya dan tidak memilih snack Bila memilih snack dalam kemasan, cermati komposisi bahan, pastikan anak tidak mengonsumsi gula berlebih.
- Pastikan snack yang kita sajikan aman, artinya bebas dari bahan tambahan pangan (BTP) yang berbahaya. Bahan tambahan yang dilarang oleh BPOM adalah asam borat, asam salisilat, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, dan formalin. Pewarna tekstil seperti Rhodamin B sering pula ditemukan pada kerupuk dan jajanan anak. Mengkonsumsi makanan yang mengandung formalin atau rhodamin dapat menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh dan kanker.
- Snack harus diolah dan disajikan secara higienis.
- Berikan snack berupa buah potong, bukan jus buah. Bila anak minum susu, berikan susu rendah lemak atau tanpa lemak untuk anak usia di atas 2 tahun.
- Hindari kebiasaan minum minuman dengan pemanis buatan seperti teh botol, susu kental manis, minuman berperisa, dan minuman bersoda. Karena minuman berperisa mengandung banyak sekali gula yang bisa mengakibatkan masalah obesitas dan hiperaktifitas pada si kecil.
Semoga bermanfaat. Selamat berkreasi menghadirkan camilan sehat untuk si kecil.
Baca juga resep cemilan lainnya:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.