Bagi Parents yang sudah memiliki rumah sendiri, pasti setuju bahwa biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Mulai dari mengumpulkan DP rumah hingga tahapan yang kerap luput dari benak keluarga: biaya renovasi rumah!
Bicara soal renovasi rumah tidak melulu soal kerusakan. Renovasi atau remodeling adalah proses merombak, memperbarui, meremajakan, memperbaiki, atau menyempurnakan struktur atau bentuk, atau memberi desain tambahan pada bangunan. Sederhananya, bisa jadi pemilik merenovasi rumahnya dengan tujuan menyegarkan tampilan huniannya agar nyaman.
10 Tips Cerdas Renovasi Rumah
Mengutip Lifepal, ada beberapa hal yang bisa dijadikan perhatian sebelum merenovasi rumah. Berikut ulasannya.
1. Tentukan Titik Renovasi
Poin awal yang harus jadi perhatian adalah: manakah bagian rumah yang hendak direnovasi? Hal ini akan membantu Anda memahami desain yang diinginkan, juga memengaruhi besaran biaya yang dibutuhkan.
Jika renovasi dilakukan untuk perbaikan, buat skala prioritas. Misalnya atap yang sudah retak, atau talang air yang sudah tak lagi kuat menahan hujan deras tentunya harus lebih diutamakan demi keamanan dan kenyamanan penghuninya.
2. Rinci Anggaran Biaya Renovasi
Setelah mengetahui titik renovasi, akan lebih mudah bagi Parents untuk mencatat rencana pengeluaran. Sebisa mungkin, siapkan rencana ini jauh hari. Hal ini untuk mencegah Anda harus mengajukan KTA atau malah berutang demi merenovasi rumah.
Pastikan anggaran ini mencakup pemilihan material dan rencana desain awal, dan ini diusahakan menyesuaikan kemampuan finansial Anda.
Artikel terkait: Lebih Baik Beli Tanah atau Rumah? Ini 7 Hal yang Bisa Jadi Pertimbangan
3. Lakukan Survei
Langkah berikutnya adalah Anda bisa berkeliling ke toko bangunan dan memilah material bangunan yang sesuai dengan budget. Sediakan waktu yang cukup agar tidak terburu-buru. Semisal weekend yang mana konsentrasi tidak terpecah karena harus fokus dengan pekerjaan.
Jangan langsung gegabah membeli bahan bangunan di tempat awal, lakukan perbandingan di beberapa tempat untuk mendapatkan harga terbaik. Lakukan juga perhitungan lanjutan saat membandingkan harga. Antara lain biaya pemeliharaan jangka panjang, penghematan energi, dan biaya perbaikan yang dapat meningkat setiap waktu.
4. Faktor Keselamatan
Harga terbaik, bahkan sebisa mungkin ekonomis tak lantas membuat Anda mengabaikan faktor keselamatan. Usahakan kualitas tetap jadi nomor satu, terlebih bila fokus renovasi adalah titik Anda dan keluarga kerap menghabiskan waktu bersama.
Beberapa material krusial seperti pipa, atap, pondasi, dan rangka atap harus dipilih dengan seksama. Material pendukung seperti cat pelapis dinding juga tidak boleh luput dari produk berkualitas. Sedikit lebih mahal lebih baik tetapi awet, daripada murah tetapi ganti setiap bulan karena gampang rusak.
5. Pakai Jasa Kontraktor
Seperti apa skala renovasi yang akan Anda lakukan? Bila skalanya besar, bisa mencoba memanfaatkan jasa borongan atau kontraktor. Metode ini akan membuat Anda bisa menekan biaya untuk proyek perbaikan atau pemeliharaan jangka panjang.
Agar puas dengan hasilnya, pertimbangkan referensi teman atau keluarga yang terpercaya yang pernah memakai jasa borongan. Sistem ini akan memudahkan Anda leluasa berkonsultasi dengan mandor atau tukang bangunan perihal budget yang sesuai.
Plusnya, mereka biasanya akan memberi masukan soal harga material berikut alternatif pilihan. Berbeda jika Anda ingin memperbaiki rumah dengan jasa kontraktor, Anda biasanya tinggal terima beres saja karena material pun sudah disiapkan oleh mereka.
Artikel terkait: Beli Rumah Sendiri dengan Gaji Rp 5 Juta, Mungkinkah?
6. Jangan Lupakan Dana Darurat
Selain dana renovasi rumah, jangan lupa juga untuk mengalokasikan anggaran tambahan sebagai dana darurat. Sesuai namanya, dana ini digunakan untuk biaya tak terduga yang bisa saja muncul di tengah proses renovasi Anda.
Dana darurat ini bisa jadi penyelamat seandainya bujet yang sudah diperkirakan sebelumnya meleset. Misalnya, budget untuk membeli cat ternyata di luar perkiraan karena harga cat incaran sudah naik.
7. Pikirkan Dampak Terhadap Lingkungan
Saat sedang melakukan renovasi hunian apapun tingkatannya, jangan lupakan bahwa hal ini berpotensi mengganggu lingkungan sekitar. Bisa saja ada tetangga yang sakit, atau mereka memiliki anak kecil yang akan merasa terganggu.
Belum lagi, material bangunan yang akan menimbulkan polusi udara. Agar sama-sama nyaman, alangkah baiknya Anda mengobrol dengan tetangga dan menyiapkan prosedur bilamana ada tetangga yang merasa keberatan dengan aktivitas renovasi rumah Anda.
8. Sesuaikan Desain Rumah dengan Kepribadian
Memang apa hubungannya desain hunian dengan kepribadian? Maksudnya, sedikit banyak gaya hidup seseorang bisa terlihat dari desain kediamannya.
Misalnya Anda orang yang simpel dan ogah ribet, maka manfaatkan desain rumah minimalis dan mudah dibereskan. Pilihlah furnitur rumah yang juga sederhana dan tidak berlebihan. Hal ini tentunya bisa lebih menghemat biaya.
9. Konsultasikan dengan Arsitek
Bagi Anda yang memiliki budget lebih, bisa juga mengkonsultasikan hasil perbaikan hunian dengan arsitek atau desainer rumah. Apalagi bila Anda tipikal orang yang artistik dan cenderung perfeksionis akan segala sesuatunya.
10. Manfaatkan Kreativitas
Tips menghemat biaya renovasi rumah yang layak dipertimbangkan adalah menggunakan material lama yang masih layak pakai. Layak pakai dalam artian material tersebut masih bisa digunakan dan kondisinya prima.
Misalnya, Anda masih memiliki pintu kayu dengan material kayu yang terlihat usang dan polos. Daripada membeli pintu baru, cobalah memainkan kreativitas dengan mengecatnya ulang atau menambahkan ukiran yang unik.
Parents, sekarang sudah tahu kan bahwa renovasi rumah pun bisa diakali tanpa mengeluarkan biaya fantastis. Selamat mencoba!
Baca juga:
7 Tips Mengatasi Dinding Rumah Lembap dan Berjamur yang Sering Membuat Tidak Nyaman
10 Inspirasi Dekorasi Imlek di Rumah, Yuk Bikin Sendiri Bersama Buah Hati!