Anak Remaja Patah Hati? Ikuti 7 Cara Bantu Pulihkan untuk Cegah Galau Berkepanjangan!

Jangan sampai kegalauan anak remaja mengganggu aktivitasnya yang lain. Yuk, bantu dengan cara ini, Parents!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akhir dari suatu hubungan dapat memilukan secara emosional bagi seorang remaja yang baru mengenal tentang rasa cinta. Saat memiliki anak remaja patah hati, Parents mungkin bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk membantu mereka memulihkan perasaan patah hati tersebut!

Tanda-Tanda Remaja Patah Hati yang Harus Diwaspadai

Sumber: pexels

Sangat wajar jika remaja mengalami penurunan mood saat sedang patah hati. Namun, jika mereka menunjukan gejala kesedihan yang lebih parah, Anda mungkin perlu waspada, ya, Parents!

Dilansir dari Relate.org, berikut adalah beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa remaja sedang kesulitan menangani suatu masalah:

  • Menghabiskan lebih banyak waktu sendirian di kamar mereka
  • Menjadi kurang banyak bicara dari biasanya
  • Kehilangan nafsu makan
  • Perubahan perilaku di sekolah
  • Gampang marah terhadap Anda atau saudara mereka
  • Penurunan nilai di sekolah

Artikel terkait: Jangan Remehkan, 5 Manfaat Anak Rajin Menulis Diary atau Buku Harian

Bagaimana Orang Tua Bisa Membantu Memahami Perasaan Remaja yang Sedang Patah Hati?

Sumber: pexels

Setiap anak remaja memiliki kepribadian yang berbeda. Untuk itu, diperlukan pendekatan yang berbeda dan bervariasi untuk membantu memulihkan perasaan mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun tenang, Parents, cara-cara berikut ini mungkin akan membantu Anda secara umum untuk memulihkan perasaan remaja yang sedang patah hati:

1. Jaga agar Komunikasi Tetap Terbuka

Jika anak remaja Anda belum siap untuk menerima bantuan, penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa Anda akan selalu ada untuk mereka. Tanpa mendesak, ingatkan mereka bahwa mereka dapat berbicara kapan saja mereka mau.

2. Saat Remaja Patah Hati, Jaga agar Semuanya Tetap Santai

Sumber: pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Remaja sering kali bersikap sama seperti orang dewasa. Anak remaja cenderung tidak akan bereaksi dengan baik terhadap ajakan 'mari kita duduk dan bicara'. Suasana seperti ini terasa sangat serius dan intens untuk mereka.

Alih-alih mengajak mereka mengobrol terlalu serius, Parents mungkin bisa mengajak mereka ngobrol saat sedang berada di mobil atau saat menonton TV. Ini dapat membantu mereka tetap merasa santai dan percakapan jadi tampak tidak terlalu serius dan intens. 

Suasana yang santai mungkin akan membuat mereka lebih rileks dan terbuka untuk mengungkapkan perasaan mereka.

3. Biarkan Mereka Tahu Bahwa Anda Mengerti

Jika anak remaja Anda memutuskan untuk berbicara, jangan menyela atau menghakimi mereka. Bantu saja mereka memikirkan semuanya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sesekali Parents bisa membalas perkataan mereka dengan kalimat yang penuh pengertian.

Seperti, ‘sepertinya kamu benar-benar terkejut bahwa hubungan kalian bisa berakhir seperti itu', 'saya tahu bahwa kamu benar-benar merindukannya’.

Atau Parents bisa memvalidasi perasaan anak remaja dengan mengatakan, ‘saya tahu ini sulit’ atau ‘saya tahu ini menyedihkan ketika suatu hubungan berakhir’.

Respona seperti ini bisa menandakan bahwa Anda mendengarkan dan mengerti cerita yang mereka ungkapkan.

Artikel terkait: Parents, Kenali 5 Tanda Anak Pacaran Backstreet dari Orang Tua

4. Jangan Abaikan Hal yang Mereka Alami

Sumber: pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan pengalaman yang dimiliki, Parents mungkin akan tertarik untuk menawarkan solusi praktis kepada anak yang sedang patah hati tersebut. 

Parents mungkin tergelitik untuk mengatakan sesuatu seperti, 'Oh tenang saja, kamu akan melupakannya dalam waktu beberapa bulan'.

Anak remaja kemungkinan akan merasa bahwa Anda tidak mengerti perasaan mereka. Jadi cobalah untuk tidak ‘menggampangkan’ perasaan sakit yang mereka rasakan saat ini.

Sekali lagi, hindari mengatakan hal-hal seperti, ‘ini bukan masalah besar’ atau “cinta pertama biasanya memang tidak akan bertahan lama’ kepada remaja yang sedang patah hati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Perjelas tentang Betapa Berharganya Mereka

Anak remaja mungkin akan khawatir bahwa Anda tidak akan lagi menyukai orang yang telah menyebabkan mereka patah hati. Penting untuk memberi tahu anak bahwa Anda hanya khawatir tentang perasaannya bukan dengan hal-hal lain.

Artikel terkait: 7 Ciri Anak Remaja Jatuh Cinta, Salah Satunya Tak Nafsu Makan

6. Menjadi Lebih Positif

Anda bisa membantu mereka melihat gambaran hidup yang lebih besar. Anda juga bisa mendorong mereka untuk memikirkan hal-hal baik dalam hidup, serta melakukan hobi mereka. 

7. Rutin Cek Kondisi Anak

Sekali lagi, tanpa mengganggu, beri tahu mereka bahwa Anda masih akan selalu ada jika mereka perlu berbicara lagi. 

Seperti yang diketahui, patah hati membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih. Jadi, Anda mungkin harus bersiap untuk membantu mereka beberapa kali sampai mereka benar-benar pulih dari patah hati.

Itulah informasi mengenai cara-cara untuk membantu remaja pulih dari patah hati. Semoga informasi ini  bermanfaat!

Baca juga: