Seorang remaja berinisial NT (15) ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya di perumahan elit Alam Sutera, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Rabu (13/7) malam. Jasad remaja gantung diri tersebut pertama kali ditemukan oleh anggota keluarganya tergantung di dalam kamar tidur di lantai 3 rumah mereka. Tali yang digunakan terikat simpul ke plafon lantai tiga kamar tersebut.
Diduga kejadian remaja gantung diri ini terjadi ketika keluarganya sedang pergi. Ketika kembali ke rumah, kakaknya, BO (19), mencari-cari sang adik ke segala ruangan.
“Kakaknya memanggil-manggil, sampai naik ke lantai tiga akhirnya ketemu sudah meninggal,” kata Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri kepada merdeka.com.
Saat petugas kepolisian dari Polsek Serpong datang ke tempat kejadian, NT sudah dalam posisi diturunkan ke lantai.
Hasil olah TKP melaporkan NT mengenakan kaos bertuliskan ‘revolusionist’, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya
Sementara itu, kabar yang tersebar di lingkungan tetangga, menyebutkan NT terlalu sering bermain game online. Sehingga ia kemudian marah dan bunuh diri karena ayahnya memutus koneksi internet di rumah mereka.
Penyebab remaja gantung diri di Alam Sutra
Menurut keterangan pihak keluarga, NT memang kerap berhalusinasi dan mengaku menikmati suasana dimensi lain dalam lamunannya itu.
“Korban memang sering melamun dan berhalusinasi tentang dimensi lain,” kata Mansuri.
Namun setelah rumor tentang alasan NT bunuh diri disebabkan oleh koneksi internet yang diputus, menyusul pesan klarifikasi yang tersebar di aplikasi media sosial WhatsApp .
Berikut pesan tersebut:
“Sudah diklarifikasi dari rekan di Alsut: Papanya ketua lingkungan, anaknya putra altar. Mamanya aktif di koor gereja. Anaknya kalau marah di rumah bisa pernah sampai cekik mamanya. Bisa mendadak nebangi pohon di halaman. Jadi belum tentu juga penyebabnya karena internet dimatiin. Kebetulan temen-temenku satu lingkungan sama keluarga ini. Kenal baik.” kata akun whatsapp berinisial RK.
“Kasihan keluarganya, berita di sosmed tidak terbendung. Seakan kesalahan ortu. Padahal emang lagi ada masalah, konselor dll sudah menangani. Masalah internet hanya ‘kambing hitam’. Sebetulnya si anak sudah punya ‘masalah’. Kita doakan untuk si anak dan keluarganya!” lanjutnya.
Artikel terkait: Tak tahan dimarahi sang ibu, remaja ini memilih bunuh diri
Sampai saat ini, pihak keluarga masih menolak untuk diwawancara. Namun terlihat duka yang sangat dalam disampaikan oleh kakak NT saat mengunggah foto si adik di akun instragramnya.
“you are a good person and that is how you should be remembered. – kamu adalah orang yang baik, dan begitulah harusnya kamu diingat.” tulis BO mengenang adiknya.
Apapun alasannya, mari doakan semoga NT bisa beristirahat dengan tenang dan keluarga yang kehilangan dapat kuat menerima cobaan ini.
Sumber: merdeka.com, okezone.com, sindonews.com.
Baca juga:
Awas, ada video berisi cara bunuh diri di Youtube Kids, peringatan buat Parents!