TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Tak tahan dimarahi sang ibu, remaja ini memilih bunuh diri

Bacaan 3 menit
Tak tahan dimarahi sang ibu, remaja ini memilih bunuh diri

Setelah dimarahi oleh ibunya di pinggir jalan, remaja ini memilih melompat dari jembatan.

Seorang remaja bunuh diri dengan cara melompat dari sebuah jembatan tinggi di Shanghai pada pekan lalu. Potongan video bunuh diri lelaki berusia 17 tahun itu telah memicu perdebatan sengit di kalangan warganet, banyak dari mereka yang mengkritik standar pengasuhan anak di China.

Kasus remaja bunuh diri ini terekam dalam kamera pengawas di daerah Jembatan Lupu, yang melintasi Sungai Huangpu, Shanghai. Sebelum melompat, dia berada di kursi belakang mobil putih yang dikendarai oleh ibunya.

Mobil itu tiba-tiba berhenti di jembatan, rekaman kamera pengawas memperlihatkan sang ibu berdiri di samping mobil, dan tampak sedang berbicara dengan putranya yang berada di dalam mobil.

Setelah ibu tersebut kembali ke kursi pengemudi, anak laki-laki itu keluar dari mobil dan berlari ke sisi jembatan. Sang ibu sempat mengejarnya, namun anak itu langsung melompat dari jembatan tanpa sempat dicegah oleh ibunya.

Remaja bunuh diri setelah dikritik sang ibu

remaja bunuh diri

Potongan video dari insiden yang diposting di internet itu telah menarik puluhan ribu komentar di Weibo, situs microblogging China. Sang ibu, yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa sebelum anak itu bunuh diri, dia telah mengkritik putranya karena konflik dengan teman-teman sekelasnya. Diketahui anaknya adalah seorang siswa di sebuah sekolah teknik di kota tersebut.

Banyak yang mengritik keras akan standar pengasuhan di China, beberapa dari mereka juga menceritakan pengalamannya sendiri.

“Ibunya akan hidup dalam rasa bersalah selama sisa hidupnya. Pilihan anak itu jelas bukan karena argumen tunggal ini,” tulis seorang pengguna warganet, yang komentarnya menerima lebih dari 1.000 like.

Pengguna Weibo lainnya mengatakan: “Saya benar-benar memahami perasaan anak itu. Dia memiliki konflik dengan teman-temannya dan ingin dihibur oleh keluarganya. Tetapi sebaliknya, dia diserang dan pasti merasakan sesuatu yang sangat buruk.”

Namun ada juga beberapa orang yang mengatakan agar sebaiknya anak muda saat ini perlu bersikap tegar.

“Anak-anak hari ini semakin lemah. Para guru tidak bisa mengatakan hal buruk kepada mereka dan di rumah, orang tua tidak berani mengkritik mereka. Apa yang bisa mereka lakukan ketika mereka dewasa?” kata seorang pengguna Weibo.

Yang lain menulis: “Saya pikir jika seseorang belum mengalami frustrasi ketika dia masih muda, dia akan membuat masalah setelah menjadi dewasa.”

Artikel terkait: Anak Umur 11 Tahun Bunuh Diri Setelah Pacarnya Pura-Pura Mati

Apa saja penyebab remaja bunuh diri?

Tak tahan dimarahi sang ibu, remaja ini memilih bunuh diri

Menurut WHO dalam setiap 40 detik, ada satu korban meninggal yang disebabkan bunuh diri. Tidak hanya dilakukan orang dewasa, percobaan bunuh diri ini pun juga menimpa remaja.

Seorang psikolog dari Himpunan Psikolog (Himpsi) Jatim Atikah Dian Ariana mengatakan bahwa pertumbuhan remaja biasanya ditandai dengan banyak perubahan secara fisik maupun mental. Namun kadang hal tersebut tak dapat dikelola dengan baik. 

“Remaja itu ditandai dengan perubahan yang sangat banyak, baik secara fisik maupun psikologis. Terkadang beberapa perubahan itu tidak dapat dikelola dengan efektif oleh remaja, yang muncul adalah perilaku yang tidak sehat seperti menyakiti diri sendiri,” ujarnya. 

Menurut Atikah, ada beberapa faktor penyebab remaja bunuh diri. Yang pertama adalah faktor internal, yakni dari dalam diri setiap remaja. Selain itu ada faktor yang diturunkan dari orang tua, namun bukan genetik. Maksudnya, sesuatu yang dibiasakan oleh orang tua dari dalam rumah. 

Sementara faktor lainnya, remaja yang kurang mendapat dukungan dari lingkungannya cenderung lebih mudah depresi. Biasanya saat mengalami penolakan dari rekan sebaya, atau bisa juga perilaku yang diterima teman sebaya tidak seperti apa yang dia harapkan.

*** 

Semoga hal serupa tidak menimpa anak-anak kita. Mari jadi orangtua yang lebih peduli dan sabar pada anak. 

 

Sumber: Asia One, Detik

Baca juga:

Orangtua Bunuh Diri adalah Tindakan Egois yang Berdampak Negatif pada Anak

Cerita mitra kami
Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
Parenty Pants Ekstra Serap, Popok Dewasa, Hadir Mendukung Senior Tetap Aktif dalam Keseharian
Parenty Pants Ekstra Serap, Popok Dewasa, Hadir Mendukung Senior Tetap Aktif dalam Keseharian
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kiki Pea

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Tak tahan dimarahi sang ibu, remaja ini memilih bunuh diri
Bagikan:
  • Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
    Cerita mitra kami

    Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama

  • Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

    Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

  • Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
    Cerita mitra kami

    Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!

  • Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
    Cerita mitra kami

    Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama

  • Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

    Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

  • Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
    Cerita mitra kami

    Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti