Seperti apa kehidupan sepasang suami istri yang sama-sama mengalami gangguan kesehatan mental? Selebgram Rachel Vennya dan Niko Al Hakim berbagi pengalaman mereka mengatasi gangguan kecemasan dan bipolar dalam sebuah podcast yang diunggah di kanal Youtube mereka.
Sering alami sesak napas tiba-tiba, Niko didiagnosis Generalized Anxiety Disorder
Foto: Instagram/rachelvennya
Selama hampir dua tahun kebelakang, basis grup band Lyon ini mengaku mengalami gangguan seolah-olah tubuhnya sakit.
“Kadang-kadang, tuh, ngerasa napasnya tiba-tiba habis, kadang-kadang ngerasa napasnya sesek. Terus tiba-tiba badan gue sakit-sakitan, kayak ngerasa ngilu,” kata Niko.
Sakit yang dialami Niko kerap muncul setiap kali dia merasa deg-degan atau cemas. Misalnya, dirinta tiba-tiba mengalami sesak napas saat menonton film thriller di bioskop atau saat naik pesawat. Tentu saja ini sangat mengganggu aktivitasnya sebagai seorang musisi yang harus sering tampil di panggung.
Merasa sakit, Niko pun mengunjungi dokter untuk melakukan medical check up sampai beberapa kali. Hasilnya menunjukkan bahwa dia baik-baik saja, hanya kolesterol yang terdeteksi agak tinggi.
Suatu ketika, Niko menonton acara di televisi yang yang membahas tentang penyakit mental. Acara itu menampilkan temannya yang juga seorang selebriti. Dia bercerita bahwa dia memiliki penyakit yang sampai membuatnya harus ke UGD dulu saat akan manggung karena merasa mau pingsan.
Niko yang selama ini bingung dengan kondisi tubuhnya, merasa memiliki persamaan dengan temannya. Dari sinilah Niko menduga bahwa ia menderita psikosomatis, bukan sakit jantung seperti yang dia kira.
Untuk memastikannya, ia pun memutuskan untuk konsultasi dengan psikiater. Benar saja, oleh psikiater Niko didiagnosis mengalami Generalized Anxiety Disorder.
Belakangan diketahui gangguan kecemasan yang dialami Niko ternyata disebabkan oleh kebiasannya yang suka membaca atau menonton berita buruk seperti kecelakaan pesawat. Niko pun disarankan untuk tidak membaca hal-hal yang negatif karena dapat memperburuk kondisinya.
Sempat dikira kesurupan, ternyata Rachel Vennya mengidap gangguan bipolar
Foto: Instagram/rachelvennya
Pengalaman berbeda dirasakan sang istri, Rachel Vennya. Sejak kecil ia menandaskan kalau sering mengalami kondisi yang sangat emosional. Misalnya saja ketika marah pada orang tuanya atau tidak mendapatkan apa yang dia harapkan, dia akan menangis di jalan atau membentur-benturkan kepala ke tembok.
Ibunda dari Xabiru dan Chava ini juga mengaku memiliki suicidal thought (pikiran untuk bunuh diri). Dia bahkan pernah mencoba untuk bunuh diri dengan minum racun pada tahun 2013.
Syukurnya ia terselamatkan karena ibunya datang sebelum itu terjadi dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dokter di rumah sakit itu mendiagnosis Rachel dengan gangguan bipolar.
Ketika gangguan bipolarnya muncul dan emosinya meledak-ledak, bahkan orang-orang terdekat mengira Rachel mengalami kesurupan. Mereka juga mengaitkan kondisinya dengan agama yang berujung pada anggapan lemah iman dan kurang ibadah. Dia pun harus diazani lima kali sehari, setiap hari.
Mendapat perlakukan seperti itu, Rachel menegaskan kalau dirinya merasa sedih.
Artikel terkait: 9 Tanda gangguan bipolar pada anak, kenali sebelum terlambat!
“Bisa nggak, sih, nggak kayak gini ngetreat (memperlakukan) gue?” keluh Rachel.
“Gue kaya ngerasa bener-bener nggak ada yah, orang yang bener-bener percaya (pada Rachel).”
“Setiap harinya mood gue punya dua shift,” ujarnya.
Ketika sedang mengalami mood yang depresif, Rachel bisa sangat sedih sampai merasa sakit tanpa tahu apa penyebabnya.
“Dalam satu hari gue bisa tidur, nangis nggak jelas, nggak tau apa yang ditangisin,” sambungnya.
Mood yang kedua adalah manic. Pada kondisi ini, seseorang menjadi sangat ambisius dalam melakukan pekerjaan. Rachel bahkan pernah tidak tidur selama tiga hari berturut-turut karenanya.
Gangguan tersebut membuat Rachel membatasi diri dalam pergaulan. Ibu muda yang akrab disapa Buna ini merasa kasihan jika temannya harus selalu memahami kondisinya itu.
Rachel Vennya dan Niko saling menguatkan
Foto: Instagram/rachelvennya
Mengetahui kondisi masing-masing, pasangan yang menikah pada 2017 itu berusaha untuk saling menguatkan. Menerima kekurangan, berada di lingkungan yang positif serta dukungan dari orang terdekat juga sangat membantu keduanya mengatasi gangguan yang diderita.
“Inilah kekurangan kita yang kita accept (terima) itu menjadi satu dalam diri kita yang mungkin akan nemenin kita seumur hidup,” tutur Rachel.
Niko mengatakan dengan rutin melakukan terapi dengan psikiater, meditasi, dan teratur minum obat sesuai dengan dosis dapat membantu mengurangi gejala.
“Karena penyakitnya kan di mana? Di pikiran. Ketika kita dapat mengendalikan pikiran kita dengan baik ya undercontrol,” jelas Niko.
Sebelum mengakhiri podcastnya, Rachel berpesan pada masyarakat untuk berusaha berteman dengan orang yang mengidap bipolar dan GAD. Mereka akan senang ketika ada orang lain yang mau mempercayai dan mendukung mereka.
Sumber: YouTube Rachel & Niko
Baca juga:
Agar kesehatan mental tetap terjaga, tanamkan 5 kebiasaan sederhana ini dalam keluarga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.