Sejak kasus kabur karantina yang ramai dibicarakan, Rachel Vennya memang tak pernah terlihat muncul di media sosial. Dara muda itu sempat vakum bermain sosial media lantaran hujatan dan komentar negatif terus-menerus menghujaninya. Namun belum lama ini, ibu dua anak itu mengungkapkan perasaannya melalui akun YouTube Pribadinya. Pernyataan Rachel Vennya alami star syndrome juga terlontar dalam unggahan YouTube itu.
“Gue di sini mau bikin video yang menceritakan perasaan gue, di mana kalau kalian benci, kecewa sama gue, kalian bakal tambah muak, tambah benci lihat muka gue. Jadi, kalian mending skip aja. Kalau kalian sayang sama gue lanjutin aja,” ucap Rachel.
Tak hanya itu, Rachel juga menceritakan tentang masa kecilnya.
Rachel Vennya Menceritakan Masa Kecilnya
Perempuan kelahiran 23 September 1995 itu menceritakan bagaimana kisah masa kecilnya yang berasal dari keluarga broken home. Tidak memiliki figur seorang ayah sangat mengubah pandangan dan hidup Rachel. Sehingga dia tumbuh sebagai perempuan yang berambisi.
“Gue lahir dalam keadaan orangtua gue berpisah, dari pertama kali gue inget kehidupan gue ada, itu udah nggak ada sosok bokap gue, dan di saat gue kecil itu jarang banget ada yang namanya perceraian. Jadi, temen-temen sekolah gue ini ngebully dan ngomongin hal-hal yang buruk. Itu nge-build diri gue jadi orang yang pemarah dan membela diri sendiri, nggak suka banget direndahin. Pas kecil keadaan gue bukan anak orang kaya. Jadi, gue menjalani hidup gue pas-pasan. Dibiayain sama kakek-nenek gue pas kecil,” cerita Rachel Vennya.
Sumber foto: YouTube Rachel Vennya
Kondisi dan trauma yang dialaminya sedari kecil membuat dia semakin berambisi untuk menjadi orang sukses, tidak direndahkan orang lain, dan bisa dibutuhkan orang lain.
“Sampai akhirnya gue kerja keras, gue jualan apa aja, bisa terbangin nyokap ke luar negeri. Bikin bisnis bareng mantan gue yang sukses banget, dan akhirnya gue dikenal orang. Akhirnya ambisi gue itu terpenuhi bahkan lebih dari itu. Gue selalu dapet apresiasi dari orang-orang yang nggak gue sangka,” tutur Rachel Vennya.
Artikel terkait: 10 Potret Anak Acha Sinaga yang Menggemaskan dan Ganteng Banget!
Rachel Vennya Alami Star Syndrome dan Tidak Ingin Mengecewakan Orang Lain
Kesuksesan yang akhirnya bisa didapatkan oleh Rachel membuat dirinya tidak lagi merasa direndahkan, dan lebih berharga. Namun ketika banyak orang bertepuk tangan untuknya, mengelu-elukan dirinya, ibu dua anak itu mulai merasa kecanduan untuk terus mendapatkan hal yang sama
“Gue banyak dapet tepuk tangan dari banyak orang, dapet pujian, dapet sesuatu yang mengelu-elukan gue, jadi ngebikin gue merasa spesial. Sampai akhirnya ada di titik gue ngerasa tepuk tangan orang lain itu lumayan addictive buat gue. Jadi gue nggak mau menghancurkan ekspektasi orang-orang ini,” kata Rachel.
Apa yang dirasakan oleh Rachel ini bisa disebut dengan star syndrome, atau gangguan kepribadian yang memiliki perasaan dirinya dipuja banyak orang, dikagumi, dan sempurna. Star syndrome juga sama dengan gangguan narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD).
Umumnya seseorang yang memiliki gangguan ini tidak merasa bahagia atau kecewa bila tidak mendapatkan kekaguman khusus seperti yang dia inginkan atau pernah dirasakan sebelumnya.
Artikel terkait: Heboh Rachel Vennya Lepas Hijab, Sang Ibu: “Rachel Masih Beriman”
Ciri-ciri Star Syndrome
Mengutip dari Mayo Clinic, selain apa yang dirasakan oleh Rachel Vennya, ada ciri-ciri lain dari star syndrome, yaitu:
- Memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan
- Memiliki rasa berhak dan membutuhkan kekaguman yang konstan dan berlebihan
- Berharap untuk diakui sebagai superior bahkan tanpa pencapaian yang menjaminnya
- Disibukkan dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna
- Percaya bahwa mereka lebih unggul dan hanya bisa bergaul dengan orang yang sama spesialnya
- Berperilaku arogan, angkuh atau sombong
- Tidak sabar atau marah ketika mereka tidak sempurna
- bersikeras untuk mendapatkan yang terbaik dalam hal apapun
Penyebab Star Syndrome
Belum diketahui pasti apa penyebab gangguan ini. Namun seperti gangguan kesehatan mental lain, beberapa hal di bawah ini mungkin menjadi penyebabnya:
- Orang tua yang selalu memuji dan mengkritik secara berlebihan
- Trauma di masa kecil
- Pengaruh lingkungan dan budaya
- Harapan yang tidak realistis dari orang tua atau orang lain
Hal ini memang memerlukan diagnosa profesional begitupun cara mengatasinya. Rachel Vennya sendiri sebelumnya pernah mengakui kalau dirinya mengalami Bipolar Disorder. Dan semenjak kasus yang dialaminya kemarin, Rachel mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
“Untuk yang kesekian kalinya, tanpa ada pembelaan sama sekali untuk kesalahan yang aku perbuat, aku minta maaf. Dan untuk orang-orang yang pernah aku sakiti, dengan sengaja ataupun tidak, dengan serendah-rendahnya, aku meminta maaf,” tutup Rachel Vennya.
Baca juga
Ditetapkan Status Tersangka, Rachel Vennya Minta Maaf
6 Fakta Rachel Vennya Kabur Karantina, Dibantu Oknum TNI hingga Terancam Dipenjara!
Pernikahan di Mata Putri Titian: "Seru jika Bersama Orang yang Tepat!"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.