Memiliki momen quality time keluarga tentu menjadi salah satu prioritas dalam keluarga. Pasalnya, hal ini bisa meningkatkan keharmonisan. Namun, bagi sebagian pasangan yang tinggal bersama mertua, terkadang dianggap sulit untuk dilakukan.
Setidaknya pengalaman inilah yang diceritkan oleh seorang Bunda di Aplikasi TheAsianparent Indonesia. Ia menuturkan dirinya mengalami kendala untuk bisa melakukan quality time bersama suami dan anak-anaknya.
Artikel terkait : Tinggal di rumah mertua dan sering bertengkar? Berdamai dengan lakukan 3 hal ini
Keinginan untuk quality time keluarga
“Bun. Aku sedang gundah gulana.
Salah nggak, sih, kalau sekali-kali aku ingin pergi hanya bertiga dengan suami dan anakku? Karena selama ini ibu mertua selalu ikut kemana pun. Ke mall, belanja , sampai saat ada acara nikahan sodaraku di luar kota pun dia ikut.” tuturnya.
Sang Bunda ingin untuk melakukan quality time bersama keluarga kecilnya, khususnya untuk mengunjungi sanak saudara di kampung halaman. Namun, ia masih merasa sungkan untuk mengutarakannya.
“Rencananya aku pengen banget besok lebaran mudik ke kampung halamanku hanya bertiga tanpa ibu mertua. Pengen ngomong ke suami maju mundur takut dia tersinggung.” ungkapnya lagi.
Sulitnya memiliki waktu khusus saat tinggal bersama ibu mertua
Bisa dibilang, sang ibu mertua lebih merasa nyaman untuk tinggal bersama dengan keluarga Bunda tersebut, dibandingkan harus tinggal di kediaman anaknya yang lain.
“By the way. selama ini memang dia (mertua) ikut tinggal dengan kami. Dan padahal anaknya ada 2 . Suamiku sama kakaknya. Sama-sama tinggal satu kota. Tapi ibunya, tuh, nggak pernah mau kalau ditawarin nginep di rumah kakaknya itu.
Jadi apesnya kena aku, dia ke mana-mana selalu ikut. Padahal aku juga pengen sekali-kali quality time sama suami dan anakku. Sedangkan kakaknya itu bebas merdeka ke mana-mana sama istrinya, sering liburan sendiri tanpa ibunya.
Salah nggak sih, bun, keinginanku ini? Jahat nggak, sih, aku? Terus kalau mau ngomong ke suami baiknya gimana? Apa nggak usah ngomong apa-apa, ya? Nurut-nurut aja kalo ibunya ikut terus?” tuturnya kembali.
Artikel terkait : Mertua pilih kasih dan suka membandingkan, begini cara menghadapinya!
Cara berkomunikasi yang efektif dengan mertua
Menurut Dr. Terri Apter, seorang profesor di Universitas Cambridge, sebetulnya tantangan yang paling berat terkait hubungan dengan mertua ialah menciptakan hubungan baik. Hal ini karena hubungan yang baik bisa berpengaruh terhadap kehidupan sosial selama pernikahan.
Oleh karena itu, bila Bunda juga berada dalam kondisi ini, salah satu solusi yang bisa dilakukan ialah melakukan komunikasi secara lebih efektif.
Namun, gap atau jarak antara menantu dan mertua seringkali terjadi. Monica Sulistiawati, M.Psi, Psikolog mengungkapkan ada beberapa hal yang sebaiknya dipahami.
Cobalah untuk meminta suami menjelaskannya
Monica menjelaskan bahwa bila mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan mertua, seperti merasa segan, tak ada salahnya untuk meminta bantuan pada suami. Menurutnya, suami bisa menjadi pintu berkomunikasi agar pesan tersampaikan dengan baik.
“Menariknya ketika kita merasa lebih mudah bicara dengan orangtua kita, itu akan jadi sama posisinya kalau pasangan kita atau suami kita yang bicara dengan orangtuanya.” tuturnya.
“Kalau ada apa-apa kita bisa curhat ke suami kita, bisa ngomong, ‘tolong bilangin, dong, sama mama kamu’. Jadi sampaikan pesan lewat suami. Maka jadikan pasangan kita sebagai pintu komunikasi antara kita dan mertua,” tambah Monica.
Menurunkan ekspetasi dan menerima
Setelah mengomunikasikannya dengan baik pada suami, sebaiknya kita juga tetap menjaga ekspetasi. Ingat, ibu mertua bisa menunjukkan respon yang berbeda-beda.
Ada yang akan menerimanya, atau mungkin akan ada yang merasa tersinggung. Bila ibu mertua bersikap negatif, sebaiknya jelaskan lagi secara perlahan alasan Bunda.
Cobalah jelaskan bahwa untuk beberapa momen atau kesempatan, Bunda menginginkan untuk memiliki quality time bersama dengan keluarga kecil. Yakinkan ibu mertua bahwa pada lain kesempatan, peran dan kehadirannya akan amat dibutuhkan.
Coba alternatif lainnya
Bila Bunda masih ragu untuk mengomunikasikannya, cobalah untuk melakukan alternatif lain untuk melakukan quality time tanpa mengesampingkan kehadiran mertua.
Misalnya saja, saat pulang kampung mertua tetap di ajak. Namun, saat sudah sampai di sana, biarkan mertua bersosialisasi dengan anggota keluarga lain, sementara Bunda dan keluarga berjalan-jalan di tempat yang masih berdekatan dengan lokasi.
Bila memang tidak memunginkan untuk tidak mengikutsertakan mertua, sebetulnya quality time masih tetap bisa dilakukan. Misalnya. Bunda bisa bersenang-senang dengan bergantian menjaga si kecil. Jangan lupa, mendiskusikannya terlebih dahulu bisa menjadi solusi yang tepat untuk dilakukan.
Tetap jaga hubungan baik
Agar hubungan baik tetap terjaga, Dr. Terri Apter mengungkapkan ada beberapa hal yang sebaiknya tak dikesampingkan, di antaranya :
- Jangan meminta pasangan untuk memilih, antara orangtuanya atau Anda.
- Tidak mengabaiknya keinginan dan kebutuhaan mertua.
- Menjaga hubungan baik dengan kolaborasi, bukan persaingan.
Bunda punya cerita menarik dan ingin berbagi pengalaman mengenai kehidupan keluarga? Coba share di aplikasi theAsianparent Indonesia, ya.
Sumber : Aplikasi TheAsianparent
Baca Juga :
Ibu mertua sering cemburu pada Anda? Begini 4 cara meluluhkan hatinya