9 Penyebab Pusing Setelah Berhubungan Intim, Jangan Dianggap Sepele!

Ada banyak penyebab pusing setelah berhubungan intim, seperti yang dijabarkan pada artikel berikut ini. Yuk, simak satu per satu!

Pernah tidak merasakan pusing setelah berhubungan intim?

Seks bisa membuat Anda mendapatkan kepuasan duniawi, tapi ada kalanya seks sebabkan pusing. Ada banyak penyebab pusing setelah berhubungan intim, seperti yang dijabarkan laman Healthline berikut ini. Yuk, simak satu per satu!

9 Penyebab Pusing Setelah Berhubungan Intim, Cek Kesehatan Anda!

1. Pusing Setelah Berhubungan Intim Akibat Vertigo Posisional

Benign paroxysmal positional vertigo (BPV) atau di Indonesia dikenal dengan istilah vertigo posisional adalah salah satu cabang penyakit dari vertigo. Vertigo merupakan sensasi pusing tiba-tiba di mana Anda merasa kepala seperti berputar.

Kondisi ini bisa dipicu oleh perubahan posisi kepala yang dilakukan secara tiba-tiba juga. Seperti ketika Anda berbaring lalu tiba-tiba memutar kepala ke sisi lain atau duduk di tempat tidur.

Episode BPV ini biasanya berlangsung selama kurang dari satu menit. Dan penderitanya mungkin juga akan mengalami mual atau muntah.

Gejalanya bisa datang dan pergi, bahkan terkadang menghilang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum kemudian muncul kembali. Namun demikian, ini bukan kondisi yang serius atau indikasi dari penyakit serius tertentu. Anda juga tidak perlu mengobatinya dengan menggunakan manuver khusus pada leher atau kepala.

Artikel terkait: Penyakit Vertigo Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

2. Tekanan Darah Rendah Bisa Memicu Pusing Setelah Berhubungan Intim

Beda dengan vertigo posisional, tekanan darah bisa berfluktuasi atau berlangsung sepanjang hari. Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya stres yang tinggi, posisi tubuh yang salah dan masalah pada pernapasan.

Serangan pusing pada tekanan darah rendah juga tidak perlu dikhawatirkan. Namun ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya jika mengalami gejala-gejala, seperti ini:

  • Penglihatan kabur
  • Mual
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Pingsan

Dokter akan membantu mendiagnosisi apa yang menyebabkan tekanan darah Anda turun dan memberi tahu perawatan yang harus dilakukan selanjutnya.

3. Gula Darah Rendah

Gula darah rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa dalam darah Anda turun. Kondisi gula darah rendah memang lebih sering terjadi pada penderita diabetes, tapi ini juga bisa terjadi pada siapa saja –istilahnya dikenal dengan hipoglikemia nondiabetes.

Sangatlah umum jika merasa pusing saat gula darah rendah. Selain pusing, gejala lain yang dirasakan saat hipoglikemia adalah merasa sering lapar, gemetar atau gelisah, mudah tersinggung, dan sakit kepala ringan.

Gejala pusing pada hipoglikemia biasanya terjadi setelah beberapa jam tanpa makan atau minum atau setelah mengonsumsi banyak alkohol. Jika pusing setelah berhubungan intim seperti ini Anda alami, coba cek gula darah Anda segera.

4. Tekanan pada Intratoraks

Beberapa orang menjadi pusing selama aktivitas seksual atau setelahnya. Ini dikarenakan peningkatan tekanan intratoraks, yaitu jenis tekanan yang sama seperti yang Anda rasakan saat mengejan atau mendorong feses ketika buang air besar (BAB).

Penelitian tentang sensitivitas tekanan atau tekanan intratoraks ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas seksual masih terbatas. Mungkin dikarenakan banyak orang enggan melaporkan kasus yang dirasakannya.

Memang ada beberapa posisi seks tertentu yang mengakibatkan Anda orgasme sehingga menyebabkan kondisi seperti sedang mengejan.

5. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan atau anxiety disorder - baik yang sedang berlangsung atau situasional - dapat menyebabkan detak jantung melonjak naik dan napas menjadi lebih dangkal atau pendek. Dampak selanjutnya, sudah dipastikan perasaan pusing atau hiperventilasi.

Saat sedang berhubungan intim dengan pasangan, mungkin ada beberapa faktor yang membuat Anda merasa cemas. Kecemasan itu umum terjadi. Namun jika Anda yakin tidak memiliki masalah kesehatan dan kerap mengalami pusing setelah berhubungan intim, Anda mungkin bisa berkonsultasi dengan psikolog.

Hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa cemas dalam sebuah hubungan adalah:

  • Berada dalam hubungan baru
  • Berhubungan seks untuk pertama kalinya
  • Sedang mengalami masalah dengan pasangan
  • Trauma karena rasa sakit yang pernah dirasakan saat berhubungan intim

Gejala lain pada gangguan kecemasan di antaranya:

  • Merasa sangat gugup
  • Tubuh berkeringat
  • Otot-otot tegang
  • Perasaan kuat untuk menjauh dari pemicu kecemasan, misalnya berhungan seks

Jika kecemasan kerap mengganggu hubungan Anda dengan pasangan, ada baiknya bicarakan dengan pasangan atau orang lain yang Anda percayai untuk mencari solusi.

Artikel terkait: Gangguan Kecemasan Beda dengan Cemas Biasa, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

6. Hiperventilasi

Ya, orgasme selalu membuat napas Anda tersengal-sengal. Hiperventilasi atau napas yang cepat di mana terjadi ketidakseimbangan antara karbon dioksida dan oksigen yang keluar dan masuk dari pada paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan Anda pusing.

Saat mengalami hiperventilasi, minta waktu sebentar kepada pasangan untuk menurunkan aktivitas seks sehingga Anda bisa mengatur ritme napas dengan baik. Setelah itu, lanjutkan ‘permainan’ Anda.

7. Sakit Kepala Saat Orgasme

Kasus kepala pusing saat orgasme memang jarang terjadi. Jika pun terjadi, penyebabnya kurang jelas. Para peneliti menduga, hal itu dipicu oleh peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Meskipun sakit kepala pra-orgasme atau orgasme dapat menyerang siapa saja, tapi kondisi ini lebih sering terjadi kepada laki-laki.

Sakit kepala pra-orgasme digambarkan sebagai nyeri tumpul yang muncul selama aktivitas seksual dan meningkat seirama dengan timbulnya gairah seksual. Sakit kepala kepala yang disebabkan orgasme biasanya menyebabkan sakit kepala yang meledak-ledak dan tiba-tiba dengan denyutan hebat yang dimulai tepat sebelum atau pada saat Anda orgasme.

Rasa sakit berasal dari bagian belakang kepala dan dirasakan di kedua sisi tengkorak. Ini bisa berlangsung dari satu menit hingga 72 jam.

8. Obat untuk Disfungsi Ereksi

Beberapa obat disfungsi ereksi bisa menyebabkan efek samping. Seperti obat Sildenafil (Viagra), Tadalafil (Cial), dan Vardenafil (Levitra). Jenis-jenis obat ini dapat meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah Anda, termasuk meningkatkan aliran darah pada penis Anda, dan kemudian berdampak pusing.

Efek samping lain yang mungkin Anda rasakan adalah:

  • Sakit pada kepala
  • Sakit otot
  • Maag
  • Diare

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas setelah meminum obat disfungsi ereksi, segera konsultasikan diri Anda ke dokter.

9. Masalah pada Jantung

Pusing setelah berhubungan intim juga bisa disebabkan masalah pada jantung Anda. Jika memang memiliki masalah jantung, segera cari pertolongan medis ketika Anda mengalami pusing yang disertai dengan:

  • Sesak napas
  • Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau kaki
  • Perubahan penglihatan
  • Nyeri dada
  • Tubuh merasa sangat lemah
  • Kelelahan yang intens

Artikel terkait: Penelitian: 3 Golongan Darah Ini Berisiko Terkena Penyakit Jantung, Sudah Tahu?

Pusing Setelah Berhubungan Intim Saat Hamil

Pusing sering terjadi saat kehamilan –meski itu tidak sedang berhubungan intim- terutama pada awal kehamilan. Hal ini lebih disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang menyebabkan pembuluh darah Anda melebar yang berdampak pada peningkatan aliran darah ke janin. Penurunan tekanan darah ini dapat menyebabkan kepala merasa pusing atau sakit.

Saat hamil, pusing juga dapat dikaitkan dengan gula darah rendah. Kadar gula darah ibu hamil naik dan turun karena menyesuaikan diri dengan kehamilan. Untuk mengatasinya, konsumsilah camilan sehat sepanjang hari untuk menjaga gula darah tetap seimbang.

Berat badan yang bertambah juga bisa menyebabkan Anda pusing, terutama saat berbaring telentang. Ini karena janin yang tumbuh memberi tekanan pada vena cava Anda, yang merupakan vena besar yang memasok darah ke jantung dari tubuh bagian bawah.

Mencegah Pusing Setelah Berhubungan Intim

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meredakan pusing dan mencegahnya terjadi setelah berhubungan seks di kemudian hari:

  • Tetap terhidrasi. Minumlah air sebelum dan sesudah berhubungan seks untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan menyebabkan perubahan tekanan darah.
  • Ambil napas lambat dan dalam. Hiperventilasi menyebabkan penurunan cepat karbon dioksida. Ini mempersempit pembuluh darah yang memasok darah ke otak dan mengakibatkan pusing.
  • Hindari bangun terlalu cepat. Saat Anda berdiri, gravitasi menyebabkan darah menggenang di kaki dan perut Anda. Kondisi ini mengurangi jumlah darah yang mengalir kembali ke jantung dan otak Anda sehingga menyebabkan pusing.
  • Rutin makan makanan kecil sepanjang hari untuk membantu menjaga gula darah Anda tetap seimbang.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Jika pusing setelah berhubungan intim hanya terjadi satu kali dan tanpa disertai gejala lain, itu bukan pertanda serius. Namun jika terjadi secara teratur dan memengaruhi aktivitas Anda sehari-hari, ada baiknya segera mengonsultasikannya dengan dokter.

Gejala lain yang menyertai pusing dan wajib Anda waspadai adalah:

  • Penglihatan kabur
  • Mual
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Kebingungan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Pingsan

Dokter akan membantu mendiagnosis dan menyarankan perawatan tepat bagi Anda yang kerap pusing setelah berhubungan intim.

Baca juga:

id.theasianparent.com/tahan-lama-saat-bercinta

id.theasianparent.com/posisi-hubungan

id.theasianparent.com/tips-super-seksi-dari-50-shades-of-grey