Mengapa pusar bayi berdarah?
Tali pusar pada bayi adalah koneksi yang sangat penting antara bayi dan plasenta, organ yang bertanggung jawab untuk makanan.
Saat si Kecil lahir, tali pusat ini dijepit dan dipotong, meninggalkan sedikit sisa tali pusat di perut bayi, yang disebut tunggul pusar.
Saat-saat seperti itu, pusar bayi bisa saja berdarah karena disebabkan oleh hal-hal tertentu.
Penyebab Pusar Bayi Berdarah
Sebagian besar kasus perdarahan pusar pada bayi adalah hal yang alami terjadi.
Setelah beberapa waktu, tunggul pusar pada bayi biasanya lepas dengan sendirinya dan menyebabkan sedikit pendarahan.
Umumnya, tunggul pusar bayi terlepas setelah satu minggu atau lebih.
Selain pendarahan, juga merupakan hal yang normal jika terdapat sedikit cairan lendir pada pusar bayi ketika tunggulnya terlepas.
Lendir ini sering berwarna hijau atau kuning dan mungkin terlihat seperti nanah. Jangan khawatir, ini hanya lendir dan bukan tanda infeksi.
Namun, terkadang pendarahan pada pusar bayi disebabkan hal-hal lain.
Tunggul pusar bisa saja bergesekan dengan benda-benda seperti pakaian bayi atau popok yang dapat mengiritasi area pusar dan menyebabkan pendarahan.
Pusar bayi berdarah juga bisa disebabkan oleh infeksi yang berisiko mengancam keselamatan bayi.
Artikel terkait: Tali pusar keluar lebih dulu sebelum bayi, berbahayakah?
Tanda Pusar Bayi Berdarah karena Infeksi
Jika benar berdarahnya pusar bayi diakibatkan oleh infeksi, maka akan ada gejala lain yang menyertainya, seperti:
- Pusar terasa sedikit lebih hangat jika dibandingkan dengan suhu kulit di sekitarnya.
- Kulit di sekitar pusar bayi sangat merah.
- Ada lecet, jerawat, atau ruam di sekitar pusar.
- Terdapat cairan seperti nanah yang berwarna keruh di sekitar area pusar. Terkadang, hal ini bisa disertai dengan bau tidak sedap. Namun, beberapa bau dan kotoran adalah hal yang normal saat tunggul pusar terlepas.
- Si Kecil mengalami demam lebih dari 38°C.
- Saat pusar bayi disentuh, ia tampak kesakitan atau merasa tidak nyaman.
- Tali pusar tidak terlepas dalam jangka waktu normalnya.
- Bayi tampaknya memiliki gejala lain atau tampak sakit.
Ketika Parents mencurigai pusar berdarah pada bayi disebabkan oleh infeksi, segeralah datang ke dokter untuk meminta diagnosis dan pengobatan demi menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Cara Mengatasi Perdarahan pada Pusar
Saat pusar bayi berdarah, hal yang pertama kali dilakukan adalah membersihkannya.
Caranya, ambil kain kasa yang bersih dan tempelkan pada pusar sambil memberikan tekanan lembut untuk menghentikan perdarahan.
Namun, jika perdarahan tidak berhenti, bisa jadi kondisi itu disebabkan oleh infeksi.
Dalam kondisi tersebut, segera kunjungi dokter untuk meminta pertolongan.
Tips Membersihkan Pusar si Kecil
Saat membersihkan pusar bayi, ada hal-hal yang harus dicermati untuk mencegah perdarahan.
Berikut ini langkah-langkah membersihkan pusar bayi dengan baik dan benar untuk mencegahnya dari perdarahan.
1. Menjaga Pusar Bayi Tetap Kering
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjaga pusar bayi tetap kering akan membuat sisa dari tali pusar bayi yang menempel akhirnya terlepas.
Hal ini dapat mencegah perdarahan pada pusar bayi.
2. Gunakan Spons
Pada saat bayi baru lahir, orang tua disarankan untuk tidak memandikan dengan mencelupkan tubuhnya ke dalam air.
Pasalnya, hal ini bisa membuat pusar bayi lembap dan tidak kering seketika, sehingga risiko pusar bayi berdarah pun semakin tinggi.
Lebih disarankan menggunakan spons bersih untuk memandikan bayi, agar pusar bayi bisa segera kering dan terhindar dari perdarahan.
Artikel terkait: 3 Komplikasi tali pusar bayi yang berbahaya selama proses persalinan
3. Biarkan Pusar Bayi Terpapar Udara
Jika tubuh bayi selalu diselimuti pakaian, maka pusar yang baru terlepas dari talinya itu akan sulit untuk kering.
Sesekali bukalah bajunya, agar pusar bayi terpapar udara untuk mempercepat proses pengeringan.
4. Rajin Mengganti Popok
Jika dibiarkan, popok yang kotor akibat urine dan feses bisa membuat kulit pusar bayi teriritasi dan terpapar mikroorganisme penyebab infeksi.
Oleh karena itu, Parents perlu mengganti popok si Kecil secara teratur. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya infeksi yang menyerang pusar bayi.
5. Jangan Menarik Pusar Bayi secara Paksa
Menarik tunggul pusar bayi secara paksa hanya akan melukai kulit si Kecil, risiko pusar bayi berdarah pun meningkat.
Biarkan tunggul pusar bayi lepas dengan sendirinya untuk menghindari infeksi.
****
Nah, itulah tadi penjelasan seputar pusar bayi berdarah. Jangan lupa terapkan tips di atas ya, Parents, agar area pusar si kecil senantiasa bersih dan terhindar dari infeksi.
Baca juga:
Janin terlilit tali pusar, apa penyebab dan seberapa bahayanya?
20 Foto dari Tali Pusar Bayi Sesaat setelah Dilahirkan, Menakjubkan!