Parents dan si kecil sudah tahu tentang proses terjadinya pelangi, belum?
Seperti yang kita tahu, pelangi adalah sebuah fenomena alam yang indah dan mudah dikagumi oleh siapa saja. Waktu kita kecil dulu, pasti langsung takjub ketika melihat pelangi. Bisa jadi anak-anak kita sekarang pun demikian.
Banyak penjelasan ilmiah yang bisa kita pelajari tentang proses terjadinya pelangi. Sebagai orang tua, tak ada salahnya kita menggali informasi terkait pelangi, mengingat anak-anak mungkin akan bertanya ‘apa itu pelangi?’, dan kita pun tentu ingin memberi penjelasan yang benar kepada mereka.
Nah, kali ini theAsianparent akan mengulas mengenai proses terjadinya pelangi, dan tahukah Parents, ternyata pelangi itu ada beragam jenisnya, lho. Yuk, simak berikut ini seperti dirangkum dari berbagai sumber!
Artikel terkait: 24 Nama Bayi Bermakna Pelangi, Doa Akan Kehidupan yang Indah
Memahami Proses Terjadinya Pelangi
Mengutip laman Kompas, pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari. Matahari membiaskan sinarnya ke tetes-tetes atau air dan menghasilkan warna-warna indah yang terpisahkan.
Saat proses pembiasan sinar matahari terjadi, cahaya dibelokkan berpindah tempat dari arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya (udara ke air).
Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda, sehingga menghasilkan warna yang beragam pada pelangi.
Warna pertama yang dibelokkan adalah warna ungu, sedangkan warna terakhir yang dibelokkan adalah warna merah.
Parents tentu masih ingat rumus warna pelangi, Mejikuhibiniu, bukan? Yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Inilah warna-warna dominan pada pelangi.
Dilansir dari Encylopedia Britannica (2015), pelangi paling sering terlihat saat sinar matahari menyerang tetesan hujan yang jatuh dari awan hujan yang jauh.
Biasanya, ini terjadi pada pagi hari atau sore hari. Saat matahari terlalu jauh di atas cakrawala, maka tidak ada pelangi yang terlihat. Jika matahari lebih rendah di langit, bagian dari busur itu menjadi terlihat.
Jika matahari cukup rendah dan saat berada di tempat yang cukup tinggi, seperti di gunung atau di pesawat terbang, akan terlihat pelangi melingkar.
Artikel terkait: Alami fenomena ‘ketindihan’ saat hamil, apa yang harus dilakukan?
Jenis-jenis Pelangi
Secara teori, pelangi muncul dalam wujud lingkaran penuh tetapi biasanya terlihat sebagai busur alias setengah lingkaran saja. Ada beragam jenis pelangi. Berikut ini nama-nama dan penjelasan proses terjadinya pelangi, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pelangi Primer
Pelangi primer adalah pelangi yang paling sering dilihat. Pelangi ini dibentuk oleh pembiasan dan pantulan internal sinar cahaya yang masuk ke titik hujan.
Warna yang dihasilkan pelangi primer dari dalam ke luar adalah ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Pita merah membuat sudut sekitar 42 derajat dengan sinar matahari, dan pita berwarna lainnya membuat sudut yang lebih kecil berturut-turut.
2. Pelangi Busur Sekunder (Secondary Bow)
Pelangi dengan busur sekunder memiliki warna yang kurang intens. Busur sekunder, terlihat di luar busur utama dan dengan urutan warna yang terbalik.
Pelangi jenis ini diproduksi oleh cahaya yang telah dipantulkan dari dua titik berbeda, di belakang drop sebelum muncul ke udara.
Artikel terkait: 6 Fakta Unik Cryptic Pregnancy atau Kehamilan yang Tidak Disadari, Apa Saja?
3. Busur Kabut (Fogbow)
Fogbow adalah jenis pelangi khusus, yang terbentuk saat sinar matahari melewati awan kecil atau kabut, dan tetesan kabut mengalihkan sinar matahari. Spektrum warna dalam fogbow biasanya putih, merah, dan biru. Fogbow biasanya terbentuk di atas badan air atau di daerah dengan kabut tipis.
4. Pelangi di Bawah Cahaya Bulan (Rainbows Under Moonlight)
Pelangi dianggap sebagai hasil dari refleksi dan pembelokan sinar matahari pada tetesan air. Namun, dalam beberapa kasus, pelangi juga dapat terbentuk di bawah sinar bulan, tetapi kasus seperti itu sangat jarang terjadi.
Pelangi di bawah sinar bulan biasanya terbentuk selama bulan purnama. Pelangi ini juga dikenal sebagai moonbows. Warna yang ditampilkan hanya satu warna, tetapi dengan spektrum yang berbeda.
Sayangnya, karena redupnya cahaya bulan, pelangi cahaya bulan tidak terlihat dengan mata telanjang manusia.
5. Pelangi Kembar (Twinned Rainbow)
Pelangi kembar adalah jenis pelangi paling langka yang terjadi di alam. Pelangi ini dimulai dari dasar yang sama, tetapi terbelah di sepanjang busur, membuat pelangi primer dan pelangi sekunder. Keduanya memiliki warna yang muncul dalam urutan yang sama.
Pelangi kembar terbentuk ketika cahaya dibiaskan setelah bertemu dua pancuran hujan, yang memiliki ukuran tetesan air hujan yang berbeda.
Dalam beberapa kasus, pelangi bahkan dapat terbelah menjadi tiga cabang, tetapi kejadian seperti itu sangat jarang terjadi.
Artikel terkait: Langka, bayi ini lahir dengan terbungkus kantung ketuban yang masih utuh
6. Pelangi Lingkaran Penuh (Full-Circle Rainbow)
Dalam kondisi yang tepat, semua pelangi seharusnya membentuk lingkaran penuh, bukan setengah lingkaran. Namun, karena keterbatasan posisi matahari di langit atau faktor sudut pandang dari lokasi, membuat pelangi hanya terlihat setengah lingkaran.
Keterbatasan ini dapat diatasi dengan pindah ke ketinggian seperti di atas gedung tinggi atau di atas pesawat terbang, dan pelangi lingkaran penuh dapat diamati.
Dalam kasus yang jarang terjadi, pelangi lingkaran penuh dapat terdiri dari busur primer dan busur sekunder. Pelangi lingkaran penuh juga dapat dibentuk secara artifisial dengan menyemprotkan kabut air melalui selang saat menghadap jauh dari sinar matahari.
7. Pelangi Monokrom (Monochrome Rainbows)
Pelangi monokrom adalah jenis pelangi yang spektrum warnanya didasarkan pada satu warna, biasanya merah. Karenanya, terkadang disebut sebagai pelangi merah.
Pelangi monokrom adalah kejadian meteorologi yang langka, dan hanya terjadi ketika sinar matahari bergerak terjauh melalui atmosfer bumi, saat matahari terbit atau terbenam.
Karena jarak yang sangat jauh, cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti kuning, biru dan hijau tersebar dan berpindah dari spektrum hanya menyisakan warna merah. Pelangi monokrom memiliki efek yang cukup dramatis pada atmosfer.
8. Pelangi Supernumerary (Supernumerary Rainbows)
Jenis pelangi langka lainnya adalah pelangi supernumerary. Pelangi ini muncul sebagai pita tambahan di dalam pelangi primer, atau dalam beberapa kasus, di luar pelangi sekunder dan biasanya terjadi di fogbows.
Supernumerary bows terjadi ketika terkena tetesan air hujan terkena pelangi utama dengan ukuran kecil dan seragam. Jumlah dan jaraknya dapat berubah dari menit ke menit.
Pelangi supernumerary biasanya punya warna hijau, merah muda, dan ungu yang dominan. Sumber lain menyebut, keunikan pelangi supernumerary adalah mereka terdiri dari warna-warna pastel, bukan spektrum normal yang ada pada pelangi biasa.
9. Pelangi yang dipantulkan oleh pelangi (Reflected Rainbow)
Jenis pelangi yang dipantulkan oleh pelangi adalah dua jenis pelangi yang berbeda, tetapi keduanya terkait erat. Pelangi yang dipantulkan terjadi setelah sinar matahari dibelokkan dari tetesan air hujan, dan kemudian dipantulkan dari badan air sebelum dilihat oleh pengamat.
Pelangi yang dipantulkan terkadang terlihat di permukaan air di bawah cakrawala dan dapat dilihat (walaupun sebagian) di genangan atau permukaan air.
Jenis pelangi refleksi, di sisi lain, terbentuk ketika sinar matahari pertama kali dipantulkan dari badan air, kemudian dibelokkan oleh tetesan hujan sebelum terlihat oleh pengamat.
Pelangi refleksi jarang terlihat karena kerumitan yang terlibat dalam pembentukannya.
Demikian tadi penjelasan tentang proses terbentuknya pelangi dan jenis-jenisnya. Semoga membantu menambah wawasan tentang fenomena alam yang indah ini, ya!
***
Baca juga:
Heboh! Anak TK di Tuban Disunat Genderuwo, Ini Penjelasan Medisnya
id.theasianparent.com/siklus-air
5 Fakta Menarik Rafflesia Arnoldii, Dinobatkan Sebagai Bunga Terbesar di Dunia