Ada 3 tahap melahirkan normal, dan ini yang akan Bunda alami di tiap tahapannya!

Kira-kira seperti inilah "rundown" melahirkan yang Bunda jalani.

Setiap proses melahirkan bayi itu unik dan tidak akan pernah sama. Bagi Bunda yang saat ini sedang menanti kelahiran anak pertama, tentu merasa penasaran seperti apa tahap melahirkan normal.

Tidak ada yang dapat memprediksi akan seperti apa kontraksi dan persalinan itu terjadi atau berapa lama akan berlangsung. Namun, dengan mengetahui tahap persalinan normal ini, Bunda akan jauh lebih siap menghadapi semua kondisinya.

Dalam persalinan vaginal atau yang biasa disebut melahirkan normal, ada tiga tahapan yang akan Bunda lalui. Lalu, ada juga tahap pra-persalinan sebelum memasuki tahap pertama.

3 Tahap Proses Melahirkan

Saat hamil, leher rahim akan menutup dan dipenuhi lendir untuk mencegah terjadinya infeksi. Leher rahim berbentuk panjang dan kokoh yang akan menjadi dasar yang kuat bagi rahim Bunda.

Selama masa kehamilan, posisi leher rahim juga sedikit mengarah ke punggung Bunda (posisi posterior). Sebelum persalinan bisa dilakukan, leher rahim Bunda akan melalui beberapa penyesuaian, yaitu: posisinya berubah ke depan (posisi anterior), menjadi lebih pendek, dan lembut.

Proses pelunakan leher rahim ini sering disebut proses pematangan.

1. Pembukaan

Pada tahap pertama, secara bertahap kontraksi akan membuka leher rahim. Serviks harus membesar sehingga bayi Anda bisa lahir.

Otot-otot rahim mengencang setiap kali kontraksi kemudian mengendur, sehingga perlahan menarik leher rahim agar posisinya berada di bagian bawah rahim Bunda.

Di fase awal tahap pembukaan ini, karena serviks terbuka secara bertahap, Bunda mungkin tidak merasakan adanya perubahan. Pembukaan berlangsung lambat dan kontraksi hanya muncul sebentar saja dengan jeda tiap kontraksi cukup panjang.

Ketika Bunda memasuki fase aktif pada tahap pertama persalinan, kontraksi biasanya berlangsung lebih lama, lebih sering, dan lebih kuat. Menjelang akhir tahap pertama, leher rahim akan sepenuhnya melebar dan terbuka hingga diameter 10 cm.

Bila Bunda melahirkan anak pertama, leher rahim akan melunak dan memendek, kemudian melebar. Jika Bunda pernah melahirkan sebelumnya, kondisi pada leher rahim akan terjadi berbarengan sehingga waktu persalinan cenderung lebih singkat.

2. Melahirkan bayi

Ini adalah tahap ketika bayi Anda lahir. Selama tahap kedua persalinan, posisi bayi akan turun ke vagina (jalan lahir) dan Bunda harus mendorong bayi kuat-kuat agar ia bisa keluar.

Bunda akan merasakan tekanan kepala bayi berada di bawah panggul. Bunda mungkin merasakan keinginan kuat untuk terus mendorong sampai bayi keluar.

Dengarkan tubuh Anda dan dorong untuk menanggapi desakan. Ambil napas untuk melakukan jeda di antara keinginan kuat untuk mendorong.

Setiap kali Bunda mendorong bayi, ia akan bergerak lebih jauh menuju panggul. Namun biasanya di akhir kontraksi, bayi Anda akan sedikit naik.

Hal tersebut wajar terjadi. Selama bayi Anda terus bergerak perlahan, Bunda akan baik-baik saja.

Artikel terkait: Mengejan saat melahirkan, berapa lama dan bagaimana panduannya?

Ketika kepala bayi mulai muncul di pintu masuk vagina, bidan atau dokter akan memberi tahu kapan ia melihat kepala bayi Anda. Saat kepala mulai terlihat, biasanya  dokter akan meminta Anda untuk berhenti mendorong dan menyuruh untuk menarik napas.

Bunda akan diminta berhenti mendorong sebanyak dua hingga tiga kali kontraksi agar bayi Anda bisa lahir dengan lembut dan perlahan.

Cara ini akan membantu melindungi area perineum dan mencegah terjadinya robekan besar. Bunda mungkin akan merasakan sensasi panas menyengat saat vagina mulai membuka sesuai ukuran kepala bayi Anda.

Setelah bayi lahir, ia akan dikeringkan dengan handuk bersih kemudian ditempelkan ke dada Bunda untuk skin-to-skin.

3. Mengeluarkan ari-ari

Tahap ketiga dimulai ketika bayi Anda sudah lahir dan berakhir ketika Bunda mengeluarkan ari-ari atau plasenta dan kantung ketuban yang telah kosong. Baik ari-ari maupun kantung ketuban yang melekat di ari-ari akan keluar setelah kontraksi.

Ya, meski bayi sudah lahir, Bunda tetap akan mengalami beberapa kontraksi tetapi lebih lemah dibanding saat tahap pertama dan kedua. Plasenta akan terkelupas dari dinding rahim dan bergerak menuruni jalan lahir.

Bunda mungkin akan merasakan kekuatan untuk mendorong lagi demi mengeluarkan ari-ari dan kantung ketuban.

Kemungkinan Bunda juga akan ditawarkan suntikan untuk membantu rahim berkontraksi lagi dan mengeluarkan plasenta. Suntikan ini dapat menyebabkan efek samping seperti mual dan muntah karena pengaruh obat.

Pada proses melahirkan bayi fase ketiga ini, Bunda tak perlu melakukan apa pun karena bidan atau dokter akan menarik plasenta serta kantung ketuban dengan perlahan.

Bila semua proses hamil dan melahirkan berjalan baik, Bunda bisa merasakan tiga tahapan melahirkan normal ini secara alami tanpa bantuan obat maupun suntikan.

Bagaimana pengalaman Bunda dalam melahirkan? Apakah merasakan ketiga tahapan proses melahirkan bayi yang telah disebutkan di atas?

Yuk, bagikan kisah Bunda di kolom komentar.

 

Referensi: Baby Centre

Baca juga:

Tahap pembukaan 1-10 dalam proses melahirkan, ini yang terjadi pada tubuh ibu