Benarkah Program Bayi Tabung Memberikan Peluang Hamil Kembar Lebih Besar? Ini Faktanya!

Cek jawabannya di sini yuk, Parents!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi pasangan yang sedang berjuang untuk mendapatkan ‘dua garis biru’, In Vitro Fertilization (IVF)  atau bayi tabung bisa memberikan peluang lebih besar untuk memiliki momongan.

Bahkan katanya, program bayi tabung memungkinkan untuk punya bayi kembar sekaligus. Tapi, apakah benar program bayi tabung memberikan peluang lebih besar untuk bisa hamil kembar? 

Fakta menariknya, banyak kehamilan kembar berasal dari program bayi tabung, lho. Karena itu, pasangan yang mencoba menjadi hamil dengan program ini berharap banyak bisa mendapatkan anak kembar, meskipun mereka tidak memiliki gen anak kembar. 

Program Bayi Tabung Memberikan Peluang Lebih Besar Hamil Kembar, Benarkah?

Mengutip dari laman Piedmont.org, ahli endokrinologi reproduksi Pavna Brahma, M.D., mengatakan hamil kembar melalui IVF tidak selalu berpeluang besar.

Sebab menurutnya, transfer embrio tunggal lebih memungkinkan karena peluang keberhasilannya lebih besar. Hal ini karena mereka berfokus pada transfer embrio tunggal dan menentukan pilihan yang paling bagus.

Kehamilan kembar berpeluang lebih besar jika proses memasukan embrio ke dalam rahim dilakukan lebih dari satu embrio.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, jika kita memasukkan dua embrio dan masing-masing embrio bertahan, maka itu akan menghasilkan kehamilan dizigotik diamniotik, yang merupakan kembar fraternal. 

Artikel terkait: Berbagai Risiko Program Bayi Tabung

Bagaimana Proses Program Bayi Tabung Kembar Terjadi?

Seperti yang dikatakan dr. Brahma, bayi kembar pada program bayi tabung bisa terjadi bila embrio dimasukkan lebih dari satu.

Mulanya, sampel sel telur diambil untuk dibuahi oleh sel sperma dalam cawan kecil. Sel telur yang berhasil dibuahi akan berkembang menjadi embrio.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Embrio akan diinkubasi selama beberapa hari sebelum dimasukan ke dalam rahim. Bila embrio yang dimasukan ke rahim berimplantasi/menempel, maka terjadilah kehamilan.

Kehamilan akan berkembang seperti kehamilan alamiah pada umumnya.

Peluang bayi tabung kembar bisa mencapai 20-40 persen. Namun, ini tergantung dari seberapa banyak embrio yang ditransfer ke dalam rahim.

Biasanya, dokter akan memasukkan beberapa embrio sekaligus dalam satu waktu untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari beberapa embrio yang ditransfer ke rahim, mungkin ada yang gugur, tapi mungkin juga ada yang tumbuh menjadi lebih dari satu janin. Inilah mengapa program bayi tabung meningkatkan peluang memiliki anak kembar.

Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Bayi Tabung Kembar

Perlu digaris bawahi kalau program bayi tabung tidak selalu berhasil meskipun banyak embrio yang ditanamkan di rahim. Peluang keberhasilan ini bisa bergantung dari banyak hal. Terutama dari kondisi sel telur dan sperma. 

Semakin baik kualitas sel telur dan sperma, semakin baik juga kualitas embrio, dan kemungkinan untuk bertahan hingga lahir juga besar.

Selain itu, usia perempuan sangat berpengaruh menyukseskan program bayi tabung. Usia di bawah 35 tahun memiliki peluang berhasil sampai 39,6 persen. Sedangkan, untuk perempuan yang berusia di atas 40 tahun hanya berpeluang sekitar 11,5 persen saja. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 10 Tips Meningkatkan Peluang Keberhasilan Program Bayi Tabung, Patut Dicoba!

Risiko Mengandung Bayi Kembar 

Masih dalam sumber yang sama, Dr. Brahma sangat menyarankan untuk menanam satu embrio saja ke dalam rahim.

Karena, meskipun menanam lebih dari satu embrio akan meningkatkan peluang untuk menjadi hamil namun risiko mengandung bayi kembar juga meningkat.

Diketahui, kehamilan dengan satu janin jauh lebih sehat daripada kehamilan kembar. Komplikasi pada ibu dan bayi seperti prematuritas dan lainnya adalah risiko yang sebisa mungkin dicegah. Jadi, kehamilan tunggal sangat ideal.

Bila Parents ingin mencoba program bayi tabung kembar, pastikan Parents mengetahui tentang risiko yang mungkin terjadi selama kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengutip dari Pacific Fertility Center Los Angeles (pfcla.com) berikut beberapa risiko yang paling sering terjadi:

  • Kelahiran prematur: Kelahiran prematur terjadi pada sekitar 60 persen kasus.
  • Berat badan lahir rendah: Karena banyak bayi kembar lahir prematur, mereka biasanya memiliki berat badan lahir rendah. Faktanya, lebih dari setengah bayi kembar yang baru lahir memiliki berat kurang dari 5,5 pon.
  • TTTS (Sindrom transfusi kembar-ke-kembar): Ini adalah kondisi serius di mana pembuluh darah di dalam plasenta memberi satu bayi terlalu banyak aliran darah dan satu bayi terlalu sedikit. TTTS bisa berakibat fatal bagi kedua bayi. Kondisi ini terjadi pada sekitar 10 persen kasus yang melibatkan kembar identik.
  • Preeklampsia: Kondisi ini berbahaya bagi ibu dan bayi. Ditandai dengan hipertensi ekstrem, protein dalam urin, dan pembengkakan kaki. Risiko preeklamsia dua kali lebih tinggi pada ibu yang mengandung anak kembar.

Bila Parents berencana ingin program bayi tabung kembar, sebaiknya pastikan sudah memperhitungkan peluang keberhasilan dan kegagalannya dengan kondisi Parents, ya.

Meski berpeluang besar, tapi tetap perlu persiapan yang matang.

***

Baca juga:

Apa Perbedaan Kembar Fraternal dan Kembar Identik? Ini Penjelasannya!

12 Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar yang Harus Bunda Ketahui

10 Fakta Menarik Anak Kembar Fraternal, Parents Harus Tahu!