Beli Raket Pertama dari Hasil Jualan Sayur, Apriyani Rahayu Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 pada cabor badminton bersama dengan Greysia Polii. Kisah Apriyani menjadi atlet berbakat tidak mudah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nama Apriyani Rahayu sedang menjadi perhatian banyak orang Indonesia setelah dia berhasil menorehkan sejarah dalam badminton Indonesia bersama dengan Greysia Polii. Pasangan ganda putri Indonesia Greysia/Apriyani berhasil menghadiahkan medali emas di Olimpiade Tokyo setelah keduanya mengalahkan pasangan ganda campuran asal China yaitu Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Berikut profil dan perjalanan Apriyani Rahayu menjadi seorang atlet. 

Profil Apriyani Rahayu, dari Konawe Raih Emas di Tokyo

Image: AFP/Alexander Nemenov

Siapakah Apriyani Rahayu, gadis Konawe yang menggondol medali emas Olimpiade Tokyo dan mengharumkan nama Indonesia? Apriyani Rahayu adalah atlet badminton yang lahir di Konawe, Sulawesi Tenggara pada tanggal 29 April 1998. Berasal dari pelosok, Apriyani Rahayu harus meraih jalan berliku untuk menjadi seorang atlet.

Olimpiade Tokyo ini menjadi olimpiade pertama bagi Apriyani. Kerja kerasnya selama beberapa tahun pun membuahkan hasil yang manis. Bersama Greysia Polii, Apriyani berhasil membawa medali emas. Greysia/Apriyani menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada sektor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka pun melaju hingga babak final. Mereka memenangkan dua game secara langsung 21-19 dan 21-15.

Artikel terkait: Cetak Sejarah Lagi! Greysia Polii-Apriyani Rahayu Ganda Putri Pertama Tembus Final Olimpiade

Image: Instagram/r.apriyanig

Mengutip dari sindonews.com, keduanya juga mencetak sejarah baru bagi Indonesia sebagai peraih emas pertama di sektor ganda putri pada olimpiade. Wakil Indonesia belum pernah lolos hingga empat besar dalam catatan sejarah. Ini tentu sangat membanggakan bagi Apriyani Rahayu yang memiliki rekor individu tersendiri.

Meskipun usianya masih sangat muda, namun mentalnya cukup kuat untuk bertanding bersama Greysia Polii yang usianya 10 tahun lebih tua darinya. Sejak tahun 2017, Apriyani memulai perjalanannya berpasangan dengan Greysia. Mereka pun langsung memberikan kejutan dengan mendapatkan gelar Thailand Open 2017 dan Prancis Open 2017.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pasangan ini sempat diragukan bisa berjaya di dunia badminton. Mereka selalu kalah dalam 8 pertemuan terakhir dari ganda putri asal Jepang. Medali emas olimpiade adalah kejutan besar bagi keduanya.

Namun, mereka membuat kejutan pada fase grup A Olimpiade Tokyo 2020 ini ketika kedua pasangan bertemu, Apriyani dan Greysia bisa menang untuk pertama kalinya. Apriyani juga mencetak sejarah bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo dengan medali emas pertamanya. Inilah yang membuat ia dijuluki sebagai “si darah muda” tidak gentar merebut media di Olimpiade Tokyo 2020.

Artikel terkait: Momen Haru Saat Greysia Polii-Apriyani Rahayu Sabet Medali Emas untuk Indonesia  

Perjalanan Apriyani Menjadi Atlet Badminton

Image: Instagram/r.apriyanig

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keberhasilan Apriyani tidak terlepas dari peran Greysia. Saat itu, Greysia ingin pensiun setelah partnernya Nitya Krishinda cedera pada tahun 2017. Greysia pun saat itu ditugaskan untuk membina junior.

“Saya tidak tahu Apriyani Rahayu datang dari mana,” ucap Greysia Polii sebagaimana dilansir oleh Tribunnews.com. Greysia Polii tidak menyangka bahwa dia akan berlari lagi ketika itu. Greysia/Apriyani pun mengikuti turnamen internasional satu per satu. Sosok yang menemukan talentanya adalah Icuk Sugiarto, legenda Badminton Indonesia. Apriyani dan Greysia berada pada klub PB Jaya Raya sebelum masuk Pelatnas. Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wigoena bercerita bahwa Icuk Sugiarto merupakan sosok yang menemukan talenta Apriyani Rahayu.

Icuk Sugiarto sangat mengandalkan Apriyani Rahayu. Icuk Sugiarto merupakan pelatih di PB Pelita Jaya Bakrie. Icuk Sugiarto melihat bakat Apriyani Rahayu akhirnya menyodorkan nama ini pada Imel Wigoena. Imelda pun kemudian mengambil Apriyani untuk berlatih di PB Jaya Raya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Raih Medali di Olimpiade Tokyo, Windy Cantika Aisah Harumkan Nama Indonesia

Dilatih Sang Ayah Sejak Kecil

Image: EUTERS/Hamad I Mohammed

Apriyani berlatih badminton sejak kecil. Ayahnya menjadi pelatih atau gurunya. Tak ada jalan mudah bagi Apriyani merintis jalan sebagai atlet. Nendar Perdana Ramadhan (24) adalah sepupu Apriyani yang sudah menyaksikan Apriyani tekun berlatih sejak kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ayah Apriyani menyiapkan tempat untuk melatih teknik Ani. Tempat tersebut adalah tempat yang beralaskan tanah. Sedangkan untuk garis lapangan menggunakan batang pohon pinang. Setiap hari, gadis yang akrab disapa Ani itu diminta lari sejauh 10 km. Ayah Apriyani memantau sang anak dengan menggunakan sepeda motor. Latihan-latihan yang dilakukan Apriyani cukup jarang dilakukan oleh anak-anak seusianya.

Menurut sang sepupu, tempat Apriyani untuk berlatih dulu sekarang sudah menjadi kandang bebek. Dilansir dari Tribunnews.com, Apriyani pernah diminta melawan tiga orang sekaligus namun lawannya tetap kalah.

Raket Pertama Apriyani 

Kondisi ekonomi keluarga Apriyani Rahayu pas-pasan sekali. Raket pertama miliknya dibeli dari hasil jualan sayur. Namun sekarang, namanya melambung. Apriyani memulai kariernya di Klub Pelita Bakrie. Pada pertengahan 2015, Apriyani Rahayu akhirnya pindah di Klub Jaya Raya Jakarta.

Itulah profil Apriyani Rahayu, atlet badminton wanita yang menjadi harapan Indonesia masa depan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/tempat-tidur-antiseks

https://id.theasianparent.com/yui-ohashi

https://id.theasianparent.com/contoh-daftar-menu-makanan-atlet