Pendidikan dalam keluarga merupakan basis yang pertama dan utama bagi perkembangan anak. Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia akan menghasilkan prestasi anak dan generasi-generasi penerus yang sukses.
Kisah orangtua yang mendukung prestasi anak juga terjadi pada seorang pembalap sepeda bernama Reyna Djada Feminisa. Gadis kelahiran 16 Februari 2007 yang kini duduk di kelas 6 SD ini telah menjuarai sekitar 30 kejuaraan balapan sejak debut pertamanya. Satu di antaranya meraih Juara 1, BMX National Championship, Yogyakarta 15-16 Juli 2017.
Bukan hanya di ajang nasional, Reyna juga berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di kejuaraan internasional. Ia baru saja meraih medali di Arena BMX Nasional Malaysia, Nilai, Malaysia.
Reyna menjadi juara tingkat Asia pada Asian BMX Championships 2019, 13 April 2019, dan juga menjuarai di balapan tingkat internasional, Malaysia International BMX Race 2019, 14 April 2019.
Reyna menekuni Balap Sepeda BMX (BMX Race) sejak usia 8 tahun. Anak yang kini berusia 12 tahun ini, terus berlatih dan belajar tentang balap sepeda dengan tekun dan disiplin hingga sekarang.
Kini Reyna masih sekolah di SD Tumbuh 2 Yogyakarta dan belajar khusus di sekolah Balap di YCBMX/ Youth Center BMX Racing School.
View this post on Instagram
A post shared by Reyna (@reynadjada) on
Peran orangtua dalam membentuk prestasi anak
Sejak Reyna duduk dibangku kelas 2 SD hingga sekarang, baik Reyna maupun kedua orangtuanya mengalami banyak hal dan nilai penting. Ayah Reyna yang bernama Digie Sigit adalah seorang seniman, ia berkata bahwa peran orangtua yang seharusnya adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya.
Menurut Sigit, banyak sekali hal yang didapat dari olahraga sepeda yang awalnya hanya untuk melakukan kesenangan. Baginya, untuk Reyna sendiri, nilai pentingnya adalah menjadi lebih paham akan otoritasnya, atas tubuh, hidup dan cita-cita yang ingin ia wujudkan.
“Reyna juga dapat memahami bahwa meraih segala sesuatu haruslah dengan usaha, perjuangan dan tentu saja dengan proses. Paham mencintai proses inilah, bagi kami selaku orang tua sangatlah membahagiakan. Mengingat perilaku instan saat ini sangat menggejala di masyarakat kita, terlebih pada generasi mudanya,” tegas Sigit.
Selain itu, mentalitas sportif yang bisa menjadi modal untuk meninggalkan perilaku korup juga bisa didapatkan oleh Reyna. Belum lagi semangat rasa menghormati, menghargai orang lain, hingga logika matematika dan fisika yang merupakan dasar olahraga ini, juga memberikan andil besar pada kecerdasannya.
“Karena olahraga balap BMX ini pula Reyna terlatih untuk mengambil keputusan. Dalam balapan selalu dituntut untuk tepat dalam mengambil keputusan, meski hitungannya hanyalah persekian detik, dan jika salah, resiko fatal tentu saja akan ditanggung oleh sang pembalap. Seperti jatuh dan tertinggal, hingga kalah dalam suatu balapan,” kata Sigit.
View this post on Instagram
A post shared by Reyna (@reynadjada) on
Selain itu, tambah Sigit, pola hidup sehat juga merupakan nilai penting yang Reyna dapatkan dalam menekuni olahraga, dalam hal ini Balap Sepeda BMX. Mudah bertambah wawasan dan pertemanan juga merupakan bonus yang Reyna dapatkan.
Sejak mengikuti ajang balap BMX, Reyna bisa mengunjungi banyak kota, bahkan negara lain.
“Dia juga mendapatkan banyak teman dan bertemu dengan berbagai kebudayaan. Ini merupakan nilai penting untuk Reyna membangun karakternya.”
“Kelak ia menjadi pembalap perempuan dari Indonesia yang membawa sepeda BMX berkeliling dunia dan mengajak anak-anak untuk kembali menyukai sepeda, seperti apa yang Reyna cita-citakan,” tukas sang ayah.
View this post on Instagram
A post shared by Digie Sigit (@digiesigit) on
Digie Sigit mengakui bahwa perhatian dan apresiasi untuk atlet anak saat ini masih bisa dibilang kurang, meskipun semua paham bahwa untuk mendapatkan atlet yang bagus haruslah dilakukan pembinaan sedari dini.
“Untuk itu kita selaku orang tua sangat mendukungnya dan berharap kepada pihak terkait, dalam hal ini negara agar lebih bisa jeli dan meningkatkan perhatiannya. Agar Reyna dan generasinya bisa mewujudkan cita-cita tanpa harus berhenti ditengah jalan, atau agar kita tidak ditinggalkan oleh mereka, aset bangsa yang masih harus berjuang sendiri,” tutup Sigit.
Baca juga:
Jadi Kado anniversary terindah, anak Nia Ramadhani sabet 4 medali kejuaraan Gymnastic di Bangkok
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.