Banyak orang bertanya mengenai apakah mengeluarkan penis dari vagina sebelum berejakulasi bisa sebabkan kehamilan. Sebab, sebelum ejakulasi pria juga mengeluarkan cairan pra ejakulasi. Kadang, cairan pra ejakulasi mengandung sperma yang bisa menjadi penyebab kehamilan. Namun jumlahnya lebih kecil dibanding sperma yang ada di dalam cairan ejakulasi.
Lalu, apakah cairan pra-ejakulasi bisa menjadi penyebab kehamilan? Berikut penjelasannya!
Apa Itu Cairan Pra Ejakulasi?
Dilansir dari Verywell Family, precum (juga dikenal sebagai cairan pra ejakulasi) adalah cairan keputihan yang keluar dari ujung penis selama hubungan seksual, sebelum terjadinya ejakulasi. Cairan ini terlihat sangat mirip dengan air mani.
Dalam cairan precum mungkin terdapat sperma, dan sekitar 4 dari 100 wanita akan hamil akibat cairan precum. Meskipun sangat sedikit wanita yang hamil akibat precum, namun peluangnya masih ada.
Cairan pra ejakulasi berasal dari kelenjar Cowper. Kelenjar Cowper adalah dua kelenjar seukuran kacang yang terdapat di bawah kelenjar prostat, di kedua sisi ujung paling dalam dari penis.
Salah satu peran cairan pra ejakulasi adalah menetralkan keasaman saluran uretra. Uretra berfungsi sebagai jalur untuk urin dan juga jalur untuk ejakulasi. Urin bersifat asam alami, dan sebagian dari keasaman itu tertinggal di uretra.
Masalahnya, sel sperma sensitif terhadap tingkat keasaman (pH), dan keasaman urin dapat membunuh sel sperma. Lendir alkali dari cairan precum inilah yang akan menetralkan uretra sehingga sperma dapat memiliki jalur yang bersih dari asam.
Apakah Cairan Pra Ejakulasi Mengandung Sperma?
Satu studi menemukan bahwa dalam sampel precum yang diambil dari 42 pria, sekitar 17 persen sampel mengandung sel sperma yang bergerak. Dalam studi lain, dari 40 sampel pra-ejakulasi (diambil dari 27 pria), 41 persen dari sampel mengandung sel sperma, dan dalam 37 persen dari sampel ini, sperma itu bergerak dan hidup.
Karena sel sperma pada pra-ejakulasi tidak berasal dari kelenjar Cowper, bagaimana mereka masuk ke dalam precum? Diasumsikan bahwa beberapa pria mengalami kebocoran sel sperma yang berasal berasal dari vesikula seminalis (tempat sperma disimpan sebelum ejakulasi).
Seperti disebutkan di atas, diperkirakan 4 dari 100 wanita bisa hamil akibat cairan precum. Bahkan jika pria itu menarik keluar dan berejakulasi menjauh dari vagina atau area vulva, ada kemungkinan hamil dapat terjadi sebanyak 4 persen akibat cairan pra-ejakulasi selama hubungan intim.
Oleh karena itu, jika memang benar-benar ingin mencegah kehamilan, sebaiknya gunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya agar tidak ada sperma yang masuk ke rahim dan berisiko mengakibatkan kehamilan.
Manfaat Menggunakan Kontrasepsi
Kontrasepsi bermanfaat untuk memastikan kesejahteraan dan otonomi wanita, sambil mendukung kesehatan dan pengembangan masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat kontrasepsi untuk keluarga, dikutip dari WHO.
1. Mencegah Risiko Kesehatan Terkait Kehamilan
Kemampuan seorang wanita untuk memilih kapan akan hamil dan memiliki anak akan berdampak langsung pada kesehatan dan kesejahteraannya.
Keluarga berencana memungkinkan jarak kehamilan dan dapat menunda kehamilan pada wanita usia muda dengan peningkatan risiko masalah kesehatan dan kematian akibat persalinan dini. Kontrasepsi bisa mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, terutama pada wanita dengan usia tua yang mengalami peningkatan risiko kehamilan.
Keluarga berencana memungkinkan wanita yang ingin membatasi jumlah keluarga Bukti menunjukkan, wanita yang memiliki lebih dari 4 anak berisiko lebih tinggi mengalami kematian. Dengan mengurangi angka kehamilan yang tidak diinginkan, keluarga berencana juga mengurangi angka aborsi tidak aman.
2. Mengurangi Kematian Bayi
Kontrasepsi dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak pendek dan tidak tepat waktu, yang berkontribusi pada beberapa tingkat kematian bayi. Bayi dari ibu yang meninggal akibat melahirkan juga memiliki risiko kematian yang lebih besar dan kesehatan yang buruk.
3. Membantu Mencegah HIV/AIDS
Kontrasepsi mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan di antara wanita dengan HIV, sehingga lebih sedikit bayi dan anak yang terinfeksi HIV. Selain itu, kondom pria dan wanita memberikan perlindungan ganda terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk HIV.
4. Memperlambat Pertumbuhan Populasi
Keluarga berencana adalah kunci untuk memperlambat pertumbuhan populasi yang tidak berkelanjutan dan dampak negatif yang dihasilkan pada ekonomi, lingkungan, dan upaya pembangunan nasional dan regional.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
****
Baca juga:
Ejakulasi di Luar Saat Bercinta, Seberapa Efektif untuk Mencegah Kehamilan?
5 Kebutuhan Dasar Suami yang Sebaiknya Dipenuhi Istri
15 Rekomendasi Ide Hadiah untuk Suami di 2023, Bermanfaat dan Berkesan
Nikmati saat bercinta dengan rasa aman. Cek artikel ini untuk rekomendasi kondom terbaik.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.