Menyapih merupakan satu proses yang tak bisa dipisahkan dari proses menyusui. Tak sedikit dari orangtua dan buah hati yang menjalaninya dengan penuh drama karena satu dan lain hal. Tapi tahukah Parents bahwa sebenarnya ibu yang menyapih bisa merasakan Post Weaning Depression?
Seperti kita tahu, menyusui merupakan momen istimewa antara ibu dan anak. Tak hanya menjadi momen untuk pemenuhan zat gizi buah hati, menyusui pun merupakan proses meningkatkan bonding atau ikatan antara ibu dengan anak.
Kebiasaan yang sudah terjadi selama hitungan bulan hingga tahun tersebut tak jarang menjadi sulit untuk dihentikan. Tak hanya pada si kecil yang kemungkinan bisa tantrum karena belum bisa lepas dari aktivitas menyusui, depresi pada ibu pasca menyapih pun bisa terjadi.
Artikel Terkait : Parents, ketahui aturan menyapih ASI untuk anak menurut Islam agar lancar
Gejala Post Weaning Depression yang perlu diketahui
Post Weaning Depression adalah depresi dan rasa sedih yang dialami ibu pasca menyapih atau berhenti menyusui buah hati. Umumnya, rasa sedih setelah menyapih wajar dirasakan. Namun, ada beberapa gejala yang kerap dialami oleh ibu yang dirasa membutuhkan pertolongan, di antaranya :
- Menjadi lebih sulit tidur pada malam hari
- Tubuh menjadi lebih sering berkeringat tanpa sebab yang jelas
- Sering merasa gugup
- Mood berubah-ubah sepanjang waktu
- Menjadi lebih sulit fokus dari biasanya
- Sering merasa lelah
- Kerap menangis tanpa sebab
- Jadi sosok seseorang yang lebih tertutup
Menurut Gail Saltz, M.D., profesor psikiatri di New York Presbyterian Hospital, Weill Cornell Medical College di kota New York, bila mengalami berbagai gejala di atas bisa jadi memang Anda mengalami depresi pasca menyapih.
Hal ini menurutnya bisa disebabkan karena adanya fluktuasi hormon dalam tubuh ibu. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi karena adanya stres akibat ibu sudah tidak memberikan ASInya lagi, Parents.
Artikel Terkait : 6 Cara mengencangkan payudara setelah menyusui, Busui sudah coba?
Depresi pasca menyapih bisa disebabkan oleh perubahan hormon
Padahal, hormon ini memiliki peran agar seorang ibu bisa merasa nyaman dan lebih dekat dengan bayi saat menyusui. Karena berkurangnya hormon secara drastis tersebut, ibu bisa merasakan kehilangan perasaan nyaman yang selama ini ia rasakan.
Rasa bahagia, nyaman, dan terikat yang sebelumnya dirasakan bisa berubah menjadi perasaan kehilangan dan rasa sedih.
Selain hormon oksitosin, hormon lain yang turut memengaruhi ialah Prolaktin. Hormon satu ini juga akan meningkat ketika proses menyusui, membuat setiap ibu bisa merasa lebih tenang. Berkurangnya hormon ini juga bisa turut memicu timbulnya perasaan tidak nyaman dan mudah sedih pada ibu.
Post Weaning Depression berpotensi menimbulkan masalah kejiwaan
Tak seperti depresi pasca melahirkan, Post Weaning Depression ini memang masih cukup jarang diketahui dan didengar. Istilahnya masih belum familiar dan terkadang gejalanya pun tak dianggap sebagai masalah serius. Terlebih, depresi dan rasa sedih setelah proses menyapih dianggap sebagai fenomena yang biasa dan lumrah.
Memang, kondisi ini pada setiap ibu bisa berbeda intensitasnya. Namun, bila mengalami kondisi ini dan sudah mengganggu aktivitas keseharian, sebaiknya ibu tidak menyepelekannya.
Hal ini karena pada beberapa kasus yang berat dan tak tertangani dengan baik, Post Weaning Depression bisa berujung pada masalah kejiwaan seorang ibu. Tak hanya berdampak pada ibu, pada akhirnya si kecil dan orang sekitar pun bisa turut merasakan dampaknya.
Artikel Terkait : 7 Makanan ini baik untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui, bayi jadi sehat!
Saat mengalami kondisi ini, sebaiknya ibu mengetahui kapasitas diri sendiri, khususnya bila merasa membutuhkan bantuan. Jangan segan untuk membicarakannya dengan orang terdekat. Bila memerlukan bantuan profesional, sebaiknya jangan ragu untuk mengonsultasikannya.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, Parents.
Baca Juga :
5 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui agar Bayi Tidak Mencret atau Alergi