Menentukan posisi tidur saat hamil tua yang aman dan tepat tidak hanya dapat membuat Bunda beristirahat dengan lebih nyenyak. Namun juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti stillbirth.
Posisi tidur yang salah saat hamil tua dapat meningkatkan risiko stillbirth
Stillbirth merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk kasus bayi yang meninggal di dalam kandungan, tepatnya setelah minggu ke-20 kehamilan. Umumnya kondisi ini terjadi sebelum seorang wanita melahirkan tetapi dalam beberapa kasus kondisi ini terjadi selama persalinan dan kelahiran.
Stillbirth mempengaruhi sekitar 1 dari 100 kehamilan setiap tahun di Amerika Serikat. Ini mempengaruhi sekitar 1% dari semua kehamilan dan sekitar 24.000 bayi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) beserta ahli lainnya, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan stillbirth. Seperti kondisi medis, kondisi kehamilan, faktor usia, ras, dan lingkungan sosial ibu hamil.
Selain itu, sebuah penelitian terbaru juga menemukan bahwa tidur telentang saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi stillbirth dua kali lipat bila dilakukan di trimester ketiga. Penelitian ini dilakukan oleh MiNESS dan diterbitkan di British Journal of Obstetrics and Gynecology (BJOG).
Penelitian ini menganalisis posisi tidur saat hamil yang aman dan berbagai risiko dari posisi tersebut. Prof Alexander Heazell, direktur klinis di Tommy’s Stillbirth Research Centre di Rumah Sakit St Mary Manchester sekaligus pemimpin penelitian ini, menyarankan ibu hamil untuk tidak tidur telentang saat ketika hamil besar.
Meskipun mereka belum dapat memastikan secara pasti mengapa tidur telentang saat hamil meningkatkan risiko bayi stillbirth.
Artikel terkait: Berbagai penyebab kematian bayi di trimester ketiga yang perlu Bunda ketahui
Namun, beberapa data telah menunjukkan bahwa tidur telentang saat hamil dapat membuat berat bayi dan rahim menekan pembuluh darah utama. Kondisi ini mengakibatkan terhambatnya pasokan oksigen dan makanan yang mengalir melalui tali pusat bayi.
Selain itu, tidur telentang juga dapat menyebabkan sakit punggung, pernapasan, sistem pencernaan, wasir, tekanan darah rendah, serta penurunan sirkulasi ke jantung bayi. Ini dapat membahayakan kesehatan dan keamanan bayi.
“Penelitian ini penting, karena menambah bukti bahwa posisi tidur memengaruhi faktor risiko. Dan bila dihindari, bisa mencegah kematian bayi di dalam kandungan.”
Posisi tidur saat hamil tua yang dianjurkan
Saat hamil tubuh akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan ini yang cenderung dapat mengganggu tidur nyenyak selama masa kehamilan.
Adapun beberapa alasan gangguan tidur yang kerap dikeluhkan ibu hamil ialah:
- Adanya perubahan bentuk perut yang semakin membesar
- Sakit punggung
- Mulas
- Sesak nafas
- Insomnia
Untuk mengatasi semua keluhan itu, American Pregnancy Association menyarankan ibu hamil untuk tidur dengan posisi miring atau SOS (Sleep on side). Terutama miring ke sisi kiri.
Ini tidak hanya dapat membantu ibu hamil tidur lebih nyenyak tetapi juga menjaga keamanan bayi di dalam kandungan. Sebab tidur mirikng ke sisi kiri dapat meningkatkan jumlah darah dan nutrisi ke plasenta bayi.
Posisi tidur ini sangat dianjurkan untuk ibu yang tengah hamil tua atau yang telah memasuki trimester ketiga. Bahkan sangking pentingnya, beberapa lembaga kesehatan di Inggris juga menggalakkan kampanye tidur dengan posisi miring ke kiri.
Jika kampanye ini berhasil, ini bisa mencegah kasus kematian 130 bayi dalam kandungan per tahunnya.
“Kematian bayi dalam kandungan adalah hal yang tragis bagi kedua orangtua. Yang membuat keluarga berduka dalam waktu lama. Para orangtua ingin tahu mengapa bayi mereka bisa meninggal dalam kandungan, dan bagaimana mencegah hal tersebut terjadi di masa depan,” papar Prof. Alexander.
Agar posisi tidur ini lebih nyaman, ada beberapa tips yang bisa Bunda coba:
- Letakkan bantal di bawah perut dan di antara lutut untuk menompang perut serta punggung. Bunda juga bisa membeli bantal yang khusus didesain untuk ibu hamil.
- Bunda juga bisa meletakkan bantal di bawah tubuh untuk mengangkat dada. Ini dapat membantu Bunda mengatasi masalah sesak nafas yang biasa terjadi selama kehamilan.
- Bila Bunda memiliki masalah mulas atau nyeri ulu hati selama kehamilan maka lerakan bantal di bawah kepala lebih banyak. Dengan begitu asam lambung pun tidak akan naik kerongkongan.
Tidak perlu panik ketika Bunda terbangun dalam posisi telentang atau tidak miring ke kiri. Ini tidak akan membahayakan bayi di dalam kandungan selama tidak dilakukan secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama.
Referensi: Telegraph, American Pregnancy Association, WebMD
Baca juga
Susah tidur nyenyak saat hamil? Ikuti tips berikut agar Bumil bisa lelap sampai pagi!