Minum pil KB menjadi jalan cepat bagi Parents yang berencana menunda kehamilan karena berbagai alasan. Terdapat dua jenis pil KB yaitu pil KB kombinasi dan pil KB progestin. Lantas, seperti apa perbedaannya?
Jenis
Sebagai informasi, pil KB bekerja dengan cara mengubah kinerja indung telur dan rahim sehingga mencegah proses pembuahan. Sederhananya, kehamilan otomatis tertunda. Bisa dibilang, pil KB menjadi alat kontrasepsi secara hormonal yang membutuhkan konsumsi teratur agar hasilnya optimal.
Pil KB Kombinasi
Pil jenis kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron. Sebagian besar produk pil KB kombinasi terdiri dari pil aktif yang mengandung hormon, serta beberapa pil non aktif (plasebo) tanpa hormon.
Pil KB kombinasi bekerja dengan cara menghentikan proses pelepasan sel telur (ovum) oleh indung telur (ovarium) atau proses ovulasi. Obat ini juga bekerja dengan cara mengentalkan lendir di leher rahim (serviks) sehingga sperma sulit mencapai telur.
Ada empat jenis pil KB kombinasi, antara lain:
- Pil KB monofasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan kadar yang konstan atau sama pada setiap pilnya.
- Pil KB bifasik, mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron. Estrogen pada setiap pil aktif dalam 1 siklus tetap sama, sedangkan kadar progesteron pada pil aktif akan meningkat setelah setengah siklus.
- Pil KB trifasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dosisnya berubah 3 kali dalam 1 siklus. Perubahan kadar hormon nantinya terjadi setiap 7 hari.
- Pil KB tetrafasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dosisnya berubah sebanyak 4 kali dalam 1 siklus.
Artikel terkait: 6 KB Alami, Alternatif Bagi Bunda yang Tak Mau Gunakan Alat Kontrasepsi
Pil KB Progestin
Pil KB khusus progestin atau disebut juga progesteron sintetis juga dikenal dengan nama pil mini. Pil KB jenis ini hanya terdiri dari pil aktif, yang di dalamnya terdapat progestin dengan jumlah yang sama. Pil mini biasanya digunakan oleh ibu menyusui dan perempuan yang tidak boleh mengonsumsi estrogen.
Pil mini bekerja dengan cara mengentalkan lendir di serviks sehingga sperma tidak dapat mencapai telur. Obat ini juga menipiskan volume dinding rahim, sehingga telur yang sudah dibuahi tidak bisa bertumbuh. Terkadang pil mini juga bisa mencegah proses pelepasan sel telur matang (ovulasi).
Pil KB khusus progestin terdiri dari 2 jenis. Jenis pertama terdiri dari 35 pil, yang mulai dikonsumsi pada hari pertama menstruasi. Jenis kedua terdiri dari 28 pil yang dapat mulai dikonsumsi kapan saja. Pil mini biasanya dikonsumsi 1 kali sehari. Jika pil sudah habis dikonsumsi, dianjurkan untuk segera mengonsumsi dosis selanjutnya.
Efek Samping
Kendati hasilnya efektif, ada beberapa efek samping konsumsi pil KB yang patut Anda ketahui yakni:
- Mual
- Flek atau perdarahan vagina di luar siklus menstruasi
- Volume darah menstruasi lebih sedikit dari biasanya
- Penurunan gairah seksual (libido)
- Perubahan suasana hati
- Sakit kepala ringan
- Payudara bengkak atau sakit ketika disentuh
Efek samping di atas biasanya akan membaik setelah beberapa bulan sejak Anda minum pil KB. Anda dianjurkan memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala lanjutan seperti:
- Sakit perut parah
- Penglihatan menjadi buram
- Sakit kepala berat
- Bengkak di area tungkai
- Nyeri dada
Artikel terkait: Penggunaan KB menurun selama pandemi, BKKBN khawatir terjadi ledakan angka kelahiran
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Pil KB
Mengingat efek samping yang ditimbulkan, Bunda sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum minum pil KB jenis apa pun. Di antaranya:
- Pil KB tidak dianjurkan dikonsumsi oleh pasien alergi. Beritahukan jenis alergi Anda kepada dokter sebelum minum pil KB apa pun.
- Jangan sembunyikan dari dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kanker payudara, kanker endometrium, perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya, penyakit jantung, nyeri dada, kanker hati, penyakit ginjal, penyakit liver, hipertensi, migrain, atau diabetes tidak terkontrol.
- Pil KB tidak boleh dikonsumsi oleh perempuan hamil, menyusui, atau perempuan yang tengah merencanakan program hamil.
- Beritahukan jenis obat apa, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi.
- Gunakan alat kontrasepsi tambahan seperti kondom selama 7 hari pertama penggunaan pil KB atau ketika lupa mengonsumsi pil KB untuk mencegah kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter penggunaan pil KB kombinasi bagi Anda yang merokok dan sudah berusia di atas 35 tahun. Walaupun jarang terjadi, kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang serius seperti stroke atau serangan jantung.
- Tidak disarankan minum jus anggur karena dapat meningkatkan kadar pil KB dalam darah dan menyebabkan efek samping.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Obat Hipertensi? Begini Penjelasannya
Demikian Bunda informasi perihal pil KB kombinasi dan pil KB progestin yang semoga bermanfaat. Hubungi dokter bila Anda tak sengaja lupa minum pil KB, merasakan gejala kehamilan, atau belum menstruasi selama 2 siklus berturut-turut. Segera temui dokter juga bila muncul reaksi alergi, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi pil KB. Semoga membantu!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Benarkah pakai KB bisa mengganggu produksi ASI? Ini kata dokter!
Metode KB Suntik Terbaru yang Melancarkan Menstruasi, Penasaran Bun?